Rabu, 14 Agustus 2019

Pengaruh Media Digital Terhadap Fitrah Seksualitas



Sangatlah mengerikan kalau kasus kejahatan anak melalui internet meningkat tiap tahunnya. Belum lagi, pada 2014 Indonesia berada di urutan pertama dalam dunia maya terkait kasus kejahatan seksual anak atau child abuse material dari seluruh negara di dunia.

Kita menyadari kalau media digital bagi anak dan remaja memberikan kesempatan untuk akses informasi global, sumber edukasi, jaringan sosial antar teman, tempat untuk mendapatkan hiburan, games, dan partisipasi dalam komunitas online. Namun, selain itu, terdapat risiko yang mengintai, seperti berkeliarannya pedofil di dunia maya, orang tak dikenal, penyebaran kebencian, informasi yang bias, penyalahgunaan data pribadi, sexting, aktivitas ilegal (hacking, penyalahgunaan hak cipta), penculikan, cyber-bullying atau gangguan pada anak yang terjadi melalui internet, dan masih banyak risiko lainnya.

Inilah yang yang menjadi tantangan dalam menumbuhkan fitrah seksualitas pada anak. Begitu derasnya arus informasi melalui media digital. Terdapat konten yang dapat berpengaruh pada fitrah seksualitas anak seperti kontem pornografi yang akan mempengaruhi perilaku anak, konten LGBT yang dapat mempengaruhi kesadaran identitas gender anak dan media sosial yang akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku anak.

Motivasi anak-anak dan remaja menggunakan internet, yaitu untuk mencari informasi, terhubung dengan teman (lama dan baru), dan untuk hiburan. Pencarian informasi dilakukan karena adanya tugas sekolah. Sedangkan, penggunaan media sosial dan konten hiburan didorong oleh kebutuhan pribadi.

Dari studi ini terungkap pula ada banyak anak dan remaja yang memberikan informasi pribadi, seperti alamat rumah, nomor telepon, dan alamat sekolah. Sebagian besar menyadari pentingnya password untuk e-mail dan media sosial. Hampir semua tidak setuju pornografi, tetapi sebagian besar anak dan remaja telah terekspos konten negatif tersebut, terutama ketika muncul dalam bentuk iklan yang bernuansa vulgar.

mengingat karakter manusia pada usia ini masih polos dan dalam masa pencarian identitas diri, anak dan remaja di belahan dunia manapun sama. Hal yang harus dipahami adalah semakin bertambah usia sang anak, semakin terpapar internet, semakin besar pula informasi dan risiko yang dihadapi.

Selain bahaya atau risiko, kita mengakui perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini juga membawa segudang keberkahan. Diiringi kesadaran orang tua akan manfaat internet maka peran aktif keluarga dalam hal ini orang tua sangat penting untuk memanfaatkan internet semaksimal mungkin.

Adapun, peran orang tua di rumah untuk mendukung anak menggunakan internet dengan aman, yaitu:
1 . orang tua dapat menggunakan software untuk mencegah spam atau junk mail atau virus; menggunakan servis yang membatasi waktu anak menggunakan internet.  Mengikuti jejak anak mengunjungi situs; memblokir atau memfilter beberapa jenis situs atau memanfaatkan filter yang disediakan penyedia jasa internet.

2. Monitoring, yaitu mengawasi teman yang ditambahkan ke kontak anak di profil jejaring sosial atau aplikasi pesan; mengawasi profil anak di jejaring sosial atau komunitas online; mengawasi pesan yang diterima melalui e-mail atau aplikasi pesan; mengawasi situs yang dikunjungi anak.

3. Memberlakukan pembatasan ketika mengunggah foto, video, atau musik yang di share ke lainnya; pembatasan informasi pribadi yang bisa dilihat oleh publik maya;

4. Pengawasan aktif orang tua dalam hal keamanan menggunakan internet, yaitu dengan berbicara dan membantu anak mengenai hal yang harus dilakukan di internet bila diketahui ada gangguan atau bully; memberikan arahan bersikap terhadap orang lain di dunia maya.

5.  Pengawasan aktif orang tua ketika menggunakan internet, yaitu menggunakan internet dengan anak; memotivasi anak menjelajahi dan belajar dari internet dengan cara sendiri; berada di dekat anak atau duduk di sampingnya ketika anak menggunakan internet; berbicara atau berdiskusi tentang hal yang dilakukan anak di internet.

Tentunya, kita tidak ingin pembatasan, monitoring, dan pengawasan aktif di atas mengurangi kesempatan yang bisa didapatkan anak melalui internet hingga meredam motivasi terus belajar. Kita menginginkan keseimbangan dengan menyadari sepenuhnya hal yang positif dan negatif.

Anak harus diberikan pengetahuan teknologi informasi dan arahan serta pengawasan sesuai umurnya. Selain itu, memberikan kepercayaan pada anak dan mengemukakannya terang-terangan akan membuat anak bertanggung jawab dengan perbuatannya.

Selain dibekali kepercayaan dari orang tua, kepercayaan yang paling penting adalah percaya pada Allah. Melalui keimanan inilah, seseorang yang sudah mengenali baik dan buruk mempunyai fondasi kuat dari segi psikologis yang kemudian memengaruhi cara berpikir dan bersikap.

Selain anak-anak cerdas menggunakan internet, punya wawasan dan pandangan luas, mereka juga diharapkan punya kepribadian berbudi pekerti luhur. Peran aktif orang tua dalam mendidik anak di rumah membantu perkembangan anak untuk tumbuh menjadi manusia dewasa yang mengerti akan tanggung jawab hidupnya, baik kepada Tuhannya, pribadi, dan sosial.

Referensi:



#BunsayLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayangIIP

0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget