MENSTIMULUS KECERDASAN LOGIS MATEMATIS 5
Semua orang layak menjadi guru dan di semua tempat, dimana saja kehidupan ini berlangsung seseorang dapat belajar. Karena belajar merupakan proses psikologis dasar pada setiap individu dalam mencapai perkembangan hidupnya. Dalam prose belajar inilah terjadi perubahan perilaku sebagai hasil usaha seseorang berdasarkan pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam proses menstimulasi anak untuk suka dengan matematika, saya sering mengaitkan beberapa hal dan beberapa fenomena dengan ilmu matematika. Untuk membuat anak menyukai matematika semuanya harus dibuat menyenangkan, dekat dengan kehidupan anak atau real terjadi di sekitarnya. Karena memang hampir semua bidang kehidupan ini selalu terdapat unsur matematika yang menuntut seseorang untuk berpikir logis matematis. Karena memang matematika itu dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Ternyata terdapat keterkaitan antara kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik. Pada kemampuan matematikanya, anak dapat menganalisis dan memberikan alasan logis, serta mampu mengkonstruksi solusi dari persoalan yang ada. Kecerdasan linguistik diperlukan untuk menjabarkannya dalam bentuk bahasa sebagai penjelasan.
Coba perhatikan anak-anak yang memiliki keunggulan pada pelajaran matematika mereka cenderung mampu menguasai pelajaran yang lain di sekolah. Hal ini bukan dikarenakan si anak pandai segalanya tapi karena ia terbiasa berpikir dan menalar secara logis dan analitis. Sehingga ia mampu mengkonstruksi solusi atas permasalahan yang dihadapi. Maka tak salah jika pendidikan saat ini menitikberatkan pada proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Yang mana model pembelajaran saintifik ini akan mengarahkan anak untuk berpikir logis dan memiliki kemampuan literasi yang baik.
Tugas di level 6 kuliah bunda sayang ini, saya lebih memberi keleluasaan kepada Aqila untuk melakukan kegiatan. Ia yang menentukan kegiatannya dan ia yang menginginkan. Mungkin saya hanya sekedar memfasilitasi dan mengarahkan serta mengaitkannya dengan unsur matematika yang terdapat dalam kegiatannya itu. Setelah kemarin bermain mengenal bangun datar dan membuat stetoskop sederhana serta menyebutkan bentuk-bentuk geometri yang terdapat pada mainan stetoskop yang ia buat sendiri, kali ini ia ingin sekali membuat kado untuk temannya. Ia merasa sering sekali mendapat kado dari orang lain maka kali ini ia ingin memberi kado juga. Kulihat ia mencari - cari kertas kado bekas yang telah kubuang setelah isi di dalamnya termanfaatkan oleh Aqila. Kutanyakan padanya mengapa ia mencari kertas kado bekas itu, ia mengungkapkan bahwa ia pun ingin memberi kado. Jadilah membungkus kado sebagai kegiatan hari ini , namun belum membuat kado yang sebenarnya melainkan kado mainan.
Kuminta Aqila mengumpulkan benda - benda bekas yang ada di sekitar rumah untuk dibungkus ala kado spesial. Padahal tujuannya adalah mengenalkan Aqila pada berbagai bentuk geometri bangun ruang. Ada kubus, balok, silinder, bola dll. Sambil melatih keterampilan Aqila membungkus kado dengan mengukur benda dengan kertas kado supaya cukup. Selain itu Aqila juga dapat mengira-ngira supaya kertas kado itu dapat menutup keseluruhan benda di dalamnya. Ia juga berlatih melipat dan mengelem benda untuk dikemas.
Akhirnya semua kado-kado telah selesai dan ia bermain dengan kado buatannya. Ia suka sekali memiliki banyak kado yang bisa ia berikan pada teman-temannya. Lalu kado mainan itu pun ia mainkan bersama mb ela sepupu tersayangnya. Bahkan ia mampu menjelaskan semua proses pembuatan kado itu dari awal sampai akhir. Dari persiapan mencari benda, mengukur, memotong, membungkus dan melipat kepada mb Ela dengan sangat runtut dan jelas. Alhamdulillah, selamat bermain kakak Aqila. Besok kita siapkan kado sungguhan untuk teman Aqila
0 komentar:
Posting Komentar