Kamis, 15 Agustus 2019

Menjaga Diri Dari Kejahatan Seksual



Anak-anak masih sangat rentan terhadap semua jenis kekerasan karena ketidakberdayaan mereka dan ketergantungan pada orang dewasa, serta kurangnya pengetahuan mereka tentang bahaya dan cara perlindungan diri.

Anak-anak mengembangkan ketahanan diri dari dorongan orang-orang terdekat yang mereka percaya untuk mengenali kemampuan fisik dan kekayaan emosionalnya. Mereka membutuhkan bantuan untuk memperoleh keterampilan beradaptasi, bangkit dari kesulitan, dan untuk mempersiapkan diri dari tantangan yang pasti akan ia hadapi di masa depan.

Apa yang bisa orangtua lakukan untuk membuat anak sadar bahaya pelecehan seksual?

1. Ajarkan anak tentang anatomi tubuhnya

Pengenalan anggota tubuh harus dilakukan sedini mungkin, termasuk dengan penamaan yang tepat untuk genitalia mereka. Banyak orangtua yang memilih memberikan istilah anatomi tubuh  dengan kata-kata yang menurut mereka lebih bisa diterima. Maksudnya adalah memperhalus istilah yang sebenarnya namun justru cara ini adalah salah.

Dengan mengajarkan anak nama-nama yang tepat untuk setiap bagian tubuh, mereka akan lebih akurat saat menceritakan apa yang terjadi pada mereka jika seseorang melecehkan mereka. Dengan menggunakan istilah anatomi yang sesuai, semua orang yang terlibat akan memahami persis apa yang anak-anak maksud guna meminimalisir kemungkinan salah tafsir.

2. Ajarkan anak mengenai batasan

Prinsip yang paling utama yang harus Anda ajarkan sejak dini adalah tubuh adalah milik pribadi, bahwa setiap manusia memiliki hak untuk menentukan apa yang bisa dan akan mereka lakukan terhadap tubuhnya masing-masing, siapa yang boleh menyentuhnya, dan bagaimana orang lain menyentuh tubuh mereka. Hak setiap anak harus dijamin dan diperlakukan sama, layaknya orang dewasa.

Ajarkan pula bahwa ada area-area tertentu yang tidak boleh dilihat atau disentuh sama sekali oleh orang lain, kecuali dokyer yang akan memeriksanya ketika anak sakit.

Ajarkan anak untuk menghormati tubuhnya dengan mengajarkan mereka untuk menghormati tubuh orang lain. Ajarkan anak-anak sejak dini untuk tidak melakukan apapun terhadap orang lain jika orang tersebut tidak menginginkannya.

Mana sentuhan yang baik dan yang tidak baik?

Sentuhan yang baik adalah sentuhan yang bisa memberikan kita kenyamanan dan merasa dipedulikan. Jelaskan pula pada anak bahwa terkadang, sentuhan yang baik bisa saja terasa sakit, misalnya, ösaat membersihkan luka. Memang sakit, tapi akan membuat ia jadi lebih baik.

Sedangkan sentuhan yang tidak baik adalah sentuhan yang menyakitkan, baik secara fisik maupun emosional. Seperti saat seseorang memukul, mencubit, atau menendangnya.

Mana yang termasuk pelecehan seksual?

Sentuhan yang termasuk pelecehan seksual sangat jelas, tidak akan membingungkan orang lain bahkan jika menggunakan istilah yang tidak lazim digunakan. Sentuhan pelecehan seksual adalah jenis-jenis sentuhan yang membuat anak-anak takut, cemas, atau gelisah di bagian-bagian tubuh privat (yang biasanya tertutup pakaian sehari-hari, termasuk baju renang). Jelaskan kepada anak bahwa sentuhan ini mungkin seperti “baik”, tapi terasa tidak nyaman. Jelaskan pada anak bahwa jika seseorang menyentuh mereka dan kemudian meminta mereka untuk menjaga rahasia tentang sentuhan tersebut, maka sentuhan tersebut adalah pelecehan seksual. Terangkan dengan jelas bahwa pelecehan seksual juga bisa terjadi jika mereka disentuh saat mereka menggunakan pakaian lengkap, seseorang meraba celana atau rok mereka.

Saat Anda menyentuh anak Anda, tanyakan mereka tentang arti sentuhan tersebut untuknya. Tanyakan pertanyaan seperti, “Sekarang, boleh nggak aku memegang tanganmu?” atau, “Kalo sekarang orang lain (kakak/om/tante) pegang perutmu, boleh nggak?” Coba untuk minta anak menjelaskan alasan mereka mengenai boleh atau tidaknya sentuhan tersebut.

3. Ajarkan anak berkata tidak

Adalah hal yang sangat umum bagi anak untuk mendengar perintah seperti, “Turuti kata ayahmu!” atau, “Jangan bandel, kan ibu sudah bilang jangan lakukan itu!”. Namun, di usia sedini itu akan sangat sulit bagi anak-anak untuk bisa membedakan mana perintah yang harus mereka turuti dan perintah yang tidak harus mereka jalankan.

Ajarkan anak bahwa mereka memiliki hak untuk menolak dan berkata tidak. Mayoritas kasus pelecehan anak dilaporkan berdasarkan paksaan dan bukan kekerasan fisik. Mengajarkan anak untuk bisa berkata “tidak!” dengan jelas dan tegas dapat memberikan perbedaan yang signifikan di banyak situasi. Ajarkan anak untuk mempercayai insting mereka dan jika sesuatu terasa aneh, katakan tidak.

4. Selalu dampingi anak di kehidupannya

Sisihkan sebagian waktu Anda untuk bersama anak di mana mereka bisa mendapatkan perhatian penuh dari Anda. Pastikan kepada mereka bahwa mereka bisa curhat kapan saja mengenai segala hal yang terjadi di keseharian mereka, atau jika mereka memiliki pertanyaan tertentu, atau jika mereka merasa seseorang membuat mereka merasa tidak nyaman. Pastikan pula bahwa mereka tidak akan mendapat masalah jika menceritakan hal-hal tersebut. Banyak pelaku pelecehan yang menggunakan trik ancaman atau suap agar korbannya menjaga rahasia tentang kekerasan yang mereka alami.

Selalu ingatkan anak bahwa tidak apa-apa untuk berbicara dengan Anda, terlepas dari apapun topik pembicaraannya. Dan ingat, peran Anda sebagai orangtua adalah untuk selalu tepati janji dan jangan berikan hukuman saat mereka bicara jujur dengan Anda.

Pelaku pelecehan kemungkinan adalah orang yang dikenal. Orang asing memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk melakukan pelecehan seksual kepada anak. Pada banyak kasus, pelaku pelecehan seksual ternyata adalah orang-orang terdekat yang sudah dikenal, mulai dari anggota keluarga sendiri, guru, pelatih, hingga teman. Oleh sebab itu, waspadalah jika ada orang terdekat yang terlihat mencurigakan saat berada di dekat anak.

Kita patut mencurigai orang dewasa beda gender yang selalu ingin berduaan dengan anak. Ada saatnya ketika anak bermain dengan orang yang lebih dewasa seperti paman, sepupu, atau teman dari orang tua. Namun, waspadalah terhadap orang-orang yang lebih tua dari anak dan selalu berusaha untuk mendekati anak Anda. Terutama jika mereka sering sekali memberikan hadiah.

Bukan hal yang berlebihan jika kita sedikit protektif kepada anak. Protektif kepada anak dalam porsi yang cukup tentu tidak ada salahnya. Sebagai orang tua, pastikan kita tahu dengan siapa anak akan pergi bermain. Selain itu, jangan biarkan anak menginap di rumah teman yang orang tuanya belum kita kenal dengan baik.

Yang tak kalah pentingnya adalah, biasakan agar anak selalu berpakaian tertutup. Meskipun di dalam rumah, biasakan anak Anda untuk selalu berpakaian tertutup agar tidak menimbulkan efek merangsang saat orang lain melihat tubuhnya. Kebanyakan kasus pencabulan yang dilakukan oleh orang-orang terdekat terjadi karena cara berpakaian anak yang terbuka.

Selalu berikan perhatian yang cukup dan jalin komunikasi yang baik dengan anak. Sebagai orang yang paling dekat dengan anak, orang tua khususnya ibu tentu harus mampu memberikan perhatian dan perlindungan kepada anak, utamanya kepada anak perempuan. Jalin komunikasi yang baik dengan anak agar mereka selalu terbuka dan tidak segan bercerita mengenai hal-hal yang menurutnya tidak wajar. Jika anak tiba-tiba menjadi pendiam, sebagai orang tua kita juga harus peka dan segera mencari tahu penyebabnya, karena perubahan sikap bisa menjadi tanda bahwa anak sedang mengalami suatu masalah.

Itulah beberapa tips sebagai upaya untuk melindungi dan mencegah anak dari perilaku kejahatan seksual.

#BunsayLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayangIIP

0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget