MENGEMBANGKAN KREATIVITAS 5 " Bercerita Bersama Adzkiya"

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS 5

" Bercerita Bersama Adzkiya"

Untuk mengembangkan kreativitas memanglah tidak mudah, dibutuhkan

kerja keras, latihan dan proses belajar yang tiada henti. Hal itu tidak lain karena

kreativitas perlu ditingkatkan dengan memelihara rasa ingin tahu (untuk terus

belajar), mencoba hal baru (bereksperimen), bersikap positif (terbuka dengan pendapat orang lain) dan berani menghadapi resiko. Dengan cara seperti itu, kreativitas akan terasah dan ide-ide baru dapat muncul.

Pada dasarnya setiap manusia itu mempunyai kreativitas. Hal ini dapat

dilihat ketika pada awal perkembangannya, seorang bayi dapat memanipulasi gerakan ataupun suara hanya dengan kemampuan pengamatan dan pendengarannya. Ia belajar mencoba, meniru, berkreasi, dan mengekspresikan diri sesuai dengan gayanya sendiri dengan khas dan unik. Anak usia 3-4 tahun pun

dapat menciptakan apapun yang dia inginkan melalui benda-benda yang ada di sekitarnya.

Seperti hal nya kakak Aqila hari ini ingin membuat sesuatu dengan kain flanel miliknya yang masih tersimpan rapi di rak mainannya. Kakak Aqila yang sangat menyayangi sang adik selalu berupaya menghibur dan mengajak bermain. Dari bermain ciluk ba, bernyanyi, dan bahkan membacakan buku cerita. Beberapa kali ia ingin bermain dengan adik Adzkiya dan  boneka kesayangannya. Namun, rupanya adik Adzkiya kurang tertarik dengan boneka. Sehingga alur cerita yang dibawakan oleh kakak Aqila menjadi tidak hidup. Hal ini tentu saja membuat kakak Aqila menjadi kecewa.

" ibu, adik tu nggak mau dengerin ceritaku lho bu, padahal aku sudah kenalkan dia dengan Dino." Tanyanya sedikit kesal sambil menunjukkan si Dino boneka gajah miliknya.

" mungkin adik ingin main yang lain kak" jawabku menghiburnya.

" ya tapi aku mau bercerita sama adik Adzkiya bu, kalau pakai buku cerita adik tu mau sobek bukunya"

" kalau gitu kakak bisa pakai yang lain ceritanya ya...tapi apa ya kak? Ibu juga masih berpikir nih.."

" kan kita punya kain warna-warni ini lho bu..ayo kita buat boneka jari ya bu." Pintanya sedikit memohon.

Saya sendiri kurang pandai menggunakan jarum jahit untuk membuat boneka. Akhirnya saya tawarkan kepada kakak Aqila untuk menggunakan stik es krim.

" kak, kalau boneka jarinya pakai stik es krim aja gimana? Soalnya kalau buat boneka jari ibu nggak bisa jahitnya."

" trus nanti jadinya kayak apa dong bu?"

" mmm… ya tetap bagus kok kak, nggak kalah cantik dengan boneka jari lho. Mau ya kak?" Pintaku memohon.

" ya udah deh nggak apa-apa. Tapi bentuknya aku yang pilih ya bu?"

" oke...silahkan kakak mau bikin bentuk apa?"

" aku mau bikin domba, bunga matahari, kupu- kupu, anak ayam, sama ladybird. Segini ya bu?" Ujarnya sambil menunjukkan kelima jarinya.

" kita coba ya kak? Kakak kok pengen buat itu kenapa kak? " tanyaku penasaran.

" ya iya bu, aku kan mau cerita sama adek tentang taman bunga sama binatang yang ada di taman bunganya bu.." jawabnya penuh keyakinan.

" Oh gitu..oke lah. Yuk kita siapkan semua bahan-bahannya."

Sementara sang adik masih tidur, kami asyik membuat mainan dari kain flanel. Hanya dengan sedikit alat dan bahan, jadilah mainan sebagai media bercerita kakak Aqila bersama sang adik. Sore harinya, mainan itu ia tunjukkan kepada adiknya dan mulailah ia bercerita dengan senangnya. Saya melihat sang adik pun juga antusias menyimak cerita dari kakaknya.

Hal ini menunjukan bahwa pada dasarnya anak telah memiliki jiwa kreatif. Oleh karena itu, pengembangan kreativitas sejak dini sangat penting dilakukan dengan cara-cara yang dapat

memupuk, merangsang, dan mengembangkannya. Karena dengan berkreasi orang dapat mewujudkan dirinya, dan perwujudan diri merupakan kebutuhan pokok pada tingkat tertinggi

pada hidup manusia. Selain itu, kreativitas juga akan membuka wacana dan wawasan baru dari satu episode kehidupan ke episode berikutnya.

#tantangan10 hari

#level 9

#kuliah bunsay iip

#think creative

#be creative