MENJELAJAH POTENSI ANAK 9
“Karena Kau Begitu Berharga”
Sebagai orangtua tentu kita ingin memiliki anak dengan karakter bersahabat, kita bisa melakukan pembiasaan sejak usia dini. Karakter bersahabat akan terbentuk seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang berada di usia dini mudah menerima hal-hal baru, sehingga mudah untuk memperoleh pendidikan. Selain itu karakter anak usia dini mudah dibentuk. Pembentukan karakter di usia dini akan berpengaruh pada pembentukan karakter di usia selanjutnya. Sehingga usia ini adalah usia yang tepat untuk menanamkan karakter bersahabat kepada anak.
hal-hal yang perlu ditanamkan kepada anak untuk menumbuhkan karakter bersahabat diantaranya adalah:
hal-hal yang perlu ditanamkan kepada anak untuk menumbuhkan karakter bersahabat diantaranya adalah:
1 . Komunikasi yang baik
Ajarkan anak untuk mengucapkan salam ketika bertemu, berbicara dengan sopan dan santun, melakukan kontak mata ketika berkomunikasi, serta menggunakan kata-kata yang baik.
Selain itu, ajarkan anak untuk mengungkapkan keinginannya, terbuka mengungkapkan perasaan, menyapa ketika bertemu sambil tersenyum atau mengajarkan anak untuk menggunakan bahasa tubuh yang baik saat berkomunikasi.
Ajarkan anak untuk mengucapkan salam ketika bertemu, berbicara dengan sopan dan santun, melakukan kontak mata ketika berkomunikasi, serta menggunakan kata-kata yang baik.
Selain itu, ajarkan anak untuk mengungkapkan keinginannya, terbuka mengungkapkan perasaan, menyapa ketika bertemu sambil tersenyum atau mengajarkan anak untuk menggunakan bahasa tubuh yang baik saat berkomunikasi.
2. Menjadi Pendengar yang Baik
anak perlu diajarkan untuk mendengarkan pendapat orang lain. Ajarkan juga untuk tidak memotong pembicaraan saat orang lain sedang berbicara.
3. Menghormati Orang Lain
Ajarkan anak untuk memberikan pujian kepada orang lain dan menghargai perbedaan, selalu mengucapkan kata tolong ketika membutuhkan bantuan,menepati janji, meminta maaf bila berbuat kesalahan serta selalu meminta izin menggunakan barang orang lain dan mengucapkan terima kasih setelah menggunakan.
4. Bekerjasama
Ajarkan anak untuk dapat berteman dengan siapapun, tidak memaksakan kehendaknya, mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan sendiri
5. Perhatian terhadap Orang Lain
Ajarkan anak untuk menghibur orang lain yang sedang bersedih, membantu orang lain yang sedang kesulitan dan siap berbagi dengan orang lain.
Ajarkan anak untuk memberikan pujian kepada orang lain dan menghargai perbedaan, selalu mengucapkan kata tolong ketika membutuhkan bantuan,menepati janji, meminta maaf bila berbuat kesalahan serta selalu meminta izin menggunakan barang orang lain dan mengucapkan terima kasih setelah menggunakan.
4. Bekerjasama
Ajarkan anak untuk dapat berteman dengan siapapun, tidak memaksakan kehendaknya, mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan sendiri
5. Perhatian terhadap Orang Lain
Ajarkan anak untuk menghibur orang lain yang sedang bersedih, membantu orang lain yang sedang kesulitan dan siap berbagi dengan orang lain.
Dukungan dari orang tua tentu saja sangat berpengaruh dalam keberhasilan proses menanamkan karakter bersahabat kepada anak. Orang tua memberikan contoh secara langsung tentang perilaku bersahabat kepada anak dan konsisten terhadap apa yang diucapkan dengan perilakunya.
kita juga dapat menanamkan karakter ini dengan mendongeng. Bacakan dongeng yang bertema tentang persahabatan. Usai membacakan dongeng, ajak anak untuk mengambil kesimpulan perilaku yang boleh dan tidak boleh dicontoh. Hal ini bisa juga dilakukan dengan cara bermain, seperti misalnya bermain peran dalam mengajarkan perilaku menolong.
Semua hal tersebut dilakukan dengan pembiasan secara terus menerus. Buatlah kesepakatan atas perilaku yang boleh dan tidak boleh. Berikan apresiasi atau penghargaan atas perilaku bersahabat anak. Sebaliknya, berikan konsekuensi jika anak melakukan perilaku tidak bersahabat sesuai dengan kesepakatannya.
kita juga dapat menanamkan karakter ini dengan mendongeng. Bacakan dongeng yang bertema tentang persahabatan. Usai membacakan dongeng, ajak anak untuk mengambil kesimpulan perilaku yang boleh dan tidak boleh dicontoh. Hal ini bisa juga dilakukan dengan cara bermain, seperti misalnya bermain peran dalam mengajarkan perilaku menolong.
Semua hal tersebut dilakukan dengan pembiasan secara terus menerus. Buatlah kesepakatan atas perilaku yang boleh dan tidak boleh. Berikan apresiasi atau penghargaan atas perilaku bersahabat anak. Sebaliknya, berikan konsekuensi jika anak melakukan perilaku tidak bersahabat sesuai dengan kesepakatannya.
Penjelajahan terhadap potensi kakak Aqila masih terus saya lakukan dengan mengamati setiap aktivitasnya. Seperti kali ini, sudah beberapa hari kakak Aqila mengeluhkan tentang sikap temannya di sekolah yang tidak mau berteman dengannya. Hingga ia memilih untuk datang ke sekolah pada waktu yang sudah mendekati masuk kelas. kutanyakan hal ini kepadanya dan ia beralasan bahwa biar temannya itu bisa memilih tempat lebih dulu, mengambil mainan lebih dulu dan duduk bersama gurunya lebih dulu. Supaya tidak terjadi perselisihan antara dia dengan temannya itu. Saya pikir tak ada yang salah jika kakak Aqila datang lebih dulu dan mengambil posisi lebih dulu tapi ternyata tidak demikian menurut kakak Aqila. Dia hanya ingin mengalah karena setiap yang dilakukannya, si teman ini selalu berusaha berebut dengannya. Dalam hati saya, yah namanya juga anak-anak barangkali teman kakak Aqila ini sedang sangat ingin diperhatikan oleh gurunya. Saya hanya sedikit khawatir apakah kakak Aqila bisa menghadapi hal seperti ini. Maka saya sempatkan untuk menggali informasi darinya.
“ kak, nggak masalah kalau kakak mau datang terakhiran karena kakak mau kasih kesempatan sama Bilqis untuk memilih semuanya duluan. Itu artinya kakak jadi anak baik karena mau mengalah dan mendahulukan teman. Tapi, nanti kakak main sama siapa?” tanyaku menyelidik.
“ ya temanku tu banyak bu, aku bisa main sama Azkiya, sama Maharani , sama Alan, Iqbal ah..banyak kok bu.” dia menyebutkan nama temannya satu per satu.
“ oh gitu...trus Bilqis gimana? Mau main sama kamu enggak?”
“ Bilqis masih mau kok main sama aku, tapi semuanya harus dia yang duluan. Trus aku juga nggak boleh main sama temen lain.”
“ oh..ibu sekarang tau. Itu karena Bilqis sayang sama kakak. Dia nggak kehilangan kakak, makanya dia bolehin kakak main sama yang lain.”
“ ya tapi aku juga kan punya teman lain, banyak. Nggak Bilqis aja.” jawabnya sambil mengernyitkan dahi.
“ kalau gitu ajak temanmu yang lain untuk main bareng Bilqis ya. Sampaikan ke teman-temanmu yang lain bahwa kalian harus mengalah untuk Bilqis.”
“ hehehe...iya bu. Oke.”
“ Nah dengan begitu Bilqis jadi punya teman lain dan bisa main sama-sama tidak harus dengan kakak Aqila.”
Saya baru menyadari bahwa ternyata kakak Aqila jadi rebutan teman-temannya. Pantas saja, saat saya mengantarkannya ke sekolah dia selalu disambut baik oleh teman-temannya. Langsung digandeng dan bermain bersama. Ternyata ada juga temannya yang cemburu dan tak ingin kakak Aqila bersama dengan yang lain.
💥Semua Anak Adalah Bintang
💥IIP
💥Bunda Sayang
#Tantangan 10 hari
# Level 7
# Kuliah Bunsay IIP
# Bintang Keluarga
0 komentar:
Posting Komentar