Sabtu, 06 April 2019

MENJELAJAH POTENSI ANAK 10
“Karena Kau Begitu Berharga”



Kita semua telah mengetahui bahwa setiap anak yang terlahir ke dunia pasti membawa kecerdasannya masing-masing. Tentunya tugas kitalah sebagai orangtua untuk menemukan dan mengenali potensi mereka. Dalam hal ini diperlukan cara yang seru dan menyenangkan bagi anak yang berkaitan dengan stimulasi  agar potensi anak semakin mudah dikenali dan mengetahui potensi unggul anak sehingga anak dapat hidup dalam potensi unggulnya masing-masing dan berbahagia dalam kehidupannya. Lalu bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui Potensi Unggul Anak Sejak Dini? Beberapa upaya dapat kita lakukan dengan cara seperti berikut ini,

1. Mengenali dan Memetakan Potensi
Setelah kita mengenali potensi anak melalui pengamatan dan stimulus dari berbagai aktivitas, maka saatnya kita melakukan pemetaan potensi anak . Pemetaan ini amatlah diperlukan yang tujuannya untuk mengetahui apa saja potensi unggul anak yang dapat kita kembangkan. Hal yang perlu kita pahami adalah, proses pengembangan potensi anak  tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan jika kita tidak pernah membangunkan potensi anak. Maka dari itu, bangun potensinya dan kenali potensi yang paling diminati. Misalnya, anak suka bergerak (kinestetik) berarti anak memiliki kecerdasan kinestetik. Biasanya hal yang paling diminati adalah bidang olahraga yang menguji ketangkasan fisiknya. Selanjutnya fokuslah untuk mengembangkan kecenderungan kecerdasan dan minatnya dalam bidang olahraga. Asah terus kemampuannya hingga ia menjadi mahir di bidangnya. Dengan proses ini, lambat laun bakat si anak akan mulai terlihat.

2. Jadilah Panutan Bagi Anak

ini artinya orangtua yang menjadi teladan bagi anaknya. Apa yang dilakykan orangtuanya, si pasti anak akan menirukannya karena hal ini adalah sunatullah. Pada dasarnya anak merupakan peniru yang ulung. Ketika ia melihat suatu perbuatan, baik ucapan maupun perilaku yang baik ia akan menirukannya. Begitu juga sebaliknya jika ia lihat adalah hal yang buruk, anak pun akan mengikutinya. Jadi, hal seperti ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi para orangtua. Karena hal ini akan ada kaitannya dengan proses pengembangan potensi diri anak. Dia akan melihat konsistensi yang dilakukan orang tuanya, kedisiplinan dan ketahanan diri dalam melakukan berbagai hal. Anak akan meniru bagaimana orang tua mengatur waktu dan keteraturan diri dalam aktivitas sehari-hari. Jadi bagaimana mungkin anak akan bersemangat dan konsisten melakukan aktivitas sedangkan orang tuanya bermalas-malasan.

3. Memahami dunia anak-anak


Orangtua pada umumnya kurang paham apa yang diinginkan oleh  anak. Bahkan terkadang orang tua berharap anak yang mengerti dunia orangtuanya, harus patuh dan mengerti kesibukan orang tuanya. Hal inilah yang menyebabkan anak terjebak pada perkembangan yang bersifat statis.seharusnya orang tualah yang mengetahui apa sih yang diinginkan oleh anak. Dunia anak adalah dunia  bermain-main bukan dunia yang penuh tekanan dan paksaan. Mayoritas orangtua lebih mengekang kegiatan anak dengan alasan sayang. Menjadikan kreativitas anak terkungkung dan anak sulit berkembang. orangtua sebaiknya melepas dan biarkan anak bermain, karena pada usia 1-7 tahun adalah proses perkembangan anak, orangtua cukup mengawasi setiap gerakan anak. Dengan begini orangtua justru dapat memahami dunia anak dan mudah dalam mengamati serta menjelajahi ke mana arah potensi unggul anak.





4. Membangun Citra Positif Pada Anak

sampaikan hal-hal yang baik dari anak dan apresiasi kebaikannya. Katakan kata-kata yang memotivasi dirinya sebagai bentuk memberikan sugesti positif pada anak. ketika orangtua sering mengalirkan energi positif pada anak, maka anak akan selalu bersikap positif dalam hidup dan kehidupannya kelak. Membangun Citra positif anak  sangat berperan penting terhadap terciptanya anak yang cerdas dan berkualitas.

5. Memberikan Pemahaman Pada Anak Dengan bercerita dan Visualisasi

selanjutnya yang perlu orangtua lakukan pada anak-anaknya adalah memberikan pemahaman pada anak melalui kisah (cerita) dan visualisasi (dalam bentuk gambar; film, video, dan lainya). Tujuannya adalah untuk memahamkan anak tentang hal-hal yang baik dan yang buruk, hal-hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini menjadi penting karena pada tahapan ini biasanya anak lebih cenderung bersifat aktif. Dan keaktifan anak ini jika tidak diarahkan akan berusaha mencari tahu hal-hal yang baru ia dapatkan. Namun, ketika kita mampu mengarahkan anak, maka kita akan lebih mudah untuk mengaturnya. Sering-seringlah membangun komunikasi melalui family forum dan saling berbagi cerita tentang hal-hal yang dilalui selama sehari. Sehingga kita juga akan mudah mendapatkan informasi tentang dunia si anak. Apakah ia senang atau tidak, apakah ia menemukan kesulitan dan hambatan, apakah si anak bosan atau sangat menikmati aktivitasnya. Tentunya banyak hal yang dapat kita gali melalui kegiatan ini.


Dunia anak memanglah dunia yang seharusnya menjadi dunia yang paling menyenangkan dan menggembirakan. Salah satu kegiatan yang saya lakukan untuk menemukan kecenderungan kecerdasan dan gaya belajar anak adalah dengan mengakrabkannya dengan buku. Hal ini berhasil untuk menjadikan aktivitas membaca digemari oleh kakak Aqila. Melalui buku inilah berbagai wawasan ia bisa dapatkan. Namun, untuk mengetahui kesiapannya dalam menerima perubahan cara mendapatkan pengetahuan, bahwa pengetahuan tidak hanya bisa didapat melalui buku melainkan melalui banyak cara, maka saya menawarkan kepada kakak Aqila bahwa hari ini ia akan menjadi petualang cilik. Dia menyepakati yang saya tawarkan meskipun ia belum tahu pasti apa yang akan ia lakukan.

Sebelumnya saya telah memperkirakan bahwa kegiatan ini akan cocok dan disenangi kakak Aqila. Karena mengingat kecenderungan kecerdasan naturalisnya itu biasanya akan membuatnya semangat  menelusuri rerumputan dan pohon. Kegiatan ini saya mulakan dengan memberinya gelang dari double-tape yang fungsinya adalah untuk menempelkan berbagai macam bentuk daun yang ia temui di kebun. Selanjutnya tugas kakak Aqila adalah menyampaikan apa saja yang ia temui dalam perjalanannya berpetualang. Kegiatan ini tetap dalam pendampingan dan pengawasan saya. Karena selama kegiatan berlangsung saya akan membangu  diskusi kecil bersamanya tentang ekosistem.

Kegiatan ini berlangsung seru dan menyenangkan. Ia pun menyampaikan semua hal yang ia temui seperti cacing, bunga, kupu-kupu, capung, lady bird, katak, ulat dan masih banyak lagi. Kami juga membicarakan semua itu dari bentuk, tekstur, bau dan keterkaitan antara benda hidup dan benda mati. Nah , secara tidak langsung kakak Aqila telah belajar tentang ekosistem daripada harus menjelaskan melalui buku bergambar tentang apa itu ekosistem. Ini pun menjadi catatan penting bagi saya dalam menjelajahi potensinya melalui ranah change factor kehidupannya. Perubahan cara belajar dan mengambil makna akan sesuatu  melalui cara dan sudut pandang yang berbeda.

💥Semua Anak Adalah Bintang
💥IIP
💥Bunda Sayang

#Tantangan 10 hari
# Level 7
# Kuliah Bunsay IIP
# Bintang Keluarga

0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget