Senin, 02 Maret 2020

Refleksi Bagaimana Aku Belajar


Meninjau dan mengevaluasi bukan hanya untuk sesuatu yang telah dipelajari. Tetapi yang jauh lebih penting adalah menjadikan apa yang telah dipelajari itu sebagai "jantung" dari segala proses  untuk menjadi seorang pembelajar yang merdeka dan mandiri.

Jika terbiasa dengan melakukan evaluasi terhadap cara belajar, maka aku akan memiliki kontrol atas hidupku sendiri dan aku akan terus dapat meningkatkan kapasitas diri melalui informasi yang didapatkan.

Evaluasi juga dapat disebut dengan pemantauan atau proses introspeksi diri. Hal ini merupakan karakteristik kunci yang wajib dimiliki oleh seorang pembelajar. Jika menemui kesulitan atau kegagalan pada saat berproses maka sesungguhnya aku telah mendapatkan pelajaran tentang sebuah prinsip yang sangat bermanfaat bagi masa depanku. Dan ini lebih baik daripada memiliki kesuksesan atau keberuntungan yang hanya diperoleh satu kali yang darinya justru aku tidak mempelajari apapun untuk masa depan.

Maka, aku benar-benar harus menyediakan waktu khusus untuk melakukan refleksi atas pengalaman yang telah didapatkan selama ini dengan cara yang bisa membuat aku memiliki peningkatan kapasitas diri. Tentu saja aku akan mengandalkan kemampuan metakognitif  dalam proses refleksi diri ini, memikirkan bagaimana aku berpikir. Menjadi sadar akan langkah dan strategi yang diambil selama belajar dan memecahkan masalah. Lalu berpacu terus untuk melanjutkan langkah dan strategi itu.

Aku memulai dari menengok kembali tujuan utama akau belajar dan mind map yang telah kubuat selama ini. Dengan sangat sadar aku telah menetapkan 5 ilmu yang akan aku pelajari untuk beberapa waktu lalu. Yaitu ilmu tentang kepenulisan, public speaking, portofolio anak, manajemen waktu dan problem solving. Nah, dari kelima hal ini aku telah banyak mendapatkan makanan utama yang aku butuhkan. Diantaranya,

1 . Kepenulisan

* cara membuat cerita anak yang menarik
* tips dan trik tembus ke penerbit mayor
* kiat menjadi penulis best seller

2.  Portofolio Anak

*manfaat menulis portofolio anak
*jenis-jenis portofolio anak
*membuat bank data
*persiapan untuk menulis portofolio anak
*menyusun menu kegiatan anak

3. Public Speaking

*menampilkan gaya yang khas
*membuat topik menarik
*cara mengenali audience
*membuat visualisasi
*focus on message

4. Manajemen Waktu

*mengutamakan yang prioritas
*Menghindari hal kecil
*focus

Adapun makanan cemilan yang kudapat adalah tentang tips seputar kecantikan. Diantaranya adalah cara merawat wajah dengan es batu, merawat rambut, dan tips mengatasi wajah berminyak. Selain itu aku juga mendapat camilan tentang parenting terutama pada tema bakat. Nah ilmunya adalah tentang mengenali dan memandu bakat anak.

Ketika proses perkenalan juga aku mendapatkan beberapa hadiah makanan yang lezat. Yaitu materi tentang portofolio anak yang disampaikan oleh Ust. Harry Santoso. Lalu hadiah yang tak kalah keren adalah tentang membuat skenario perencanaan portofolio anak. Selanjutnya adalah hadiah bertema parenting. Yaitu kiat mendidik anak ala Nabi. Dan yang terakhir adalah hadiah seputar kecantikan tentang memadu padankan model pakaian, warna dan aksesorisnya.

Nah, itulah beberapa hal yang aku dapatkan dari perjalananku mencari makanan kebutuhanku dalam belajar. Beberapa hadiah yang ada masuk ke dalam mind map kehidupanku dan yang lain menjadi camilan yang juga bergizi dan bermanfaat. Alhamdulillah selama berkelana di hutan ilmu, aku lebih banyak mendapatkan makanan utama daripada camilan.

Adapun strategi yang selama ini aku gunakan adalah
  1. Jujur. Aku selalu jujur pada diri sendiri tentang hal-hal yang aku butuhkan atau yang hanya aku inginkan.ini adalah sebuah konsep memilah dan memilih, sehingga hal ini cukup membantuku untuk mendapatkan makanan utama yang aku butuhkan. Karena dari kejujuranku ini, justru membawa berkah tersendiri yang menjadikan teman-teman yang lain mengerti tentang kebutuhanku. Sehingga mereka juga turut membantu dalam mendapatkan ilmu yang aku butuhkan dan membawakannya kepadaku.
  2. Fokus dan Konsisten. Terbiasa dengan fokus pada satu pilihan, membuatku mudah mengendalikan diri saat godaan yang indah muncul. Setia pada sesuatu yang telah ditetapkan sendiri. Konsistensi yang kulakukan adalah terhadap durasi waktu dan proses mencatat. Aku selalu membuat daftar menu makanan utama yang telah kusantap dan yang akan kusantap. Serta membuat lembar ceklis terhadap hal yang telah kulakukan atau telah kusampaikan kepada orang lain.
  3. Membuat Sketsa. Setelah aku mencatat apa yang telah aku ketahui dan kulakukan, aku memulai mengamati hal - hal yang yang belum aku ketahui. Dari catatan itu, aku merasa terbantu untuk mengisi ruang kosong yang belum terisi. Sehingga aku dapat menggambarkannya melalui sketsa belajar sederhana.
  4. Menggunakan Gaya Belajar yang Dominan. Nah, saya adalah seorang yang memiliki gaya belajar visual dan Auditori. Sehingga saya sangat suka dengan metode belajar melalui video, membaca, dan berdiskusi.

Berikut ini adalah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan refleksi belajarku.


0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget