MENJELAJAH POTENSI ANAK 5
“Karena Kau Begitu Berharga”
Kehidupan sehari-hari banyak memunculkan permasalahan yang berkaitan dengan komunikasi verbal. Maka, betapa pentingnya kita memperhatikan setiap kata yang kita ucapkan kepada anak. Anak akan membangun makna sebuah kata dari aktivitas dan interaksinya dengan orang di sekitarnya. Yang paling utama orang tua yang menjadi pengajar utama di awal kehidupan anak.
Pastikan kata yang digunakan sesuai maknanya dengan yang dimaksudkan, sehingga anak-anak akan selalu percaya pada kata-kata orang tuanya. Apa yang menjadi kebiasaan anak bersama orang tuanya akan dibawa pada kehidupan sosial yang berhubungan dengan orang lain. Tidak dipungkiri dalam pergaulan anak terkadang akan mendapat pengaruh buruk dari teman-temannya. Karena memang anak kita akan digambar oleh temannya. Namun, tidak menutup kemungkinan jika anak kitalah yang akan menggambar teman-temannya. Sehingga kebiasaan baik harus dibangun secara konsisten dari hubungan antar anggota keluarga. Seperti menyapa dengan salam, meminta tolong, mengucapkan terimakasih , dan tak enggan meminta maaf. Jika kebiasaan baik telah diterapkan dalam keluarga, apapun pengaruh dari luar, insyaallah akan ternetralisir dengan penguatan dari orangtuanya.
Untuk menjadikannya sosok yang memiliki pengaruh baik dalam kelompok bermainnya adalah dengan membangun karakter positif dari dalam dirinya. Mengembangkan kemampuan intrapersonalnya supaya ia memilki kemampuan pengendalian diri. Menyadari kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya sehingga ia mampu melejitkan potensinya tanpa harus mengandalkan motivasi dari luar diri.
Setelah ia mengenali konsep dirinya, maka kita dapat mengamati proses sosialisasinya dengan orang lain dan bagaimana ia bersikap. Anak harus memiliki kecakapan antar pribadi. Yang mana kecakapan ini akan membantunya untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan serta kepercayaan dengan orang lain. Menurut Gardner, ada empat jenis kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain. Yaitu kepemimpinan, kemampuan membina hubungan dan mempertahankan persahabatan, menyelesaikan konflik dan keterampilan analisis sosial. Karena setiap harinya anak akan bertemu dan berhubungan dengan orang lain, maka kecerdasan ini memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan keberhasilannya dalam lingkungan sosial.
Setelah beberpa hari mengamati kemampuan interpersonalnya, maka saat ini saya mencoba mengamati kemampuannya dalam berhubungan dengan orang lain. Saya sempatkan mampir ke kediaman teman saya yang kebetulan disana biasa digunakan untuk bermain dan belajar anak-anak. Jadi tidak heran jika disana banyak anak-anak yang bermain. Tentu saja kakak Aqila hanya saya informasikan bahwa kami akan berkunjung ke rumah teman ibu. Saya memintanya untuk tampil yang baik dan sopan. Sesampainya disana, saya memberinya kesempatan untuk mengawali mengucapkan salam. Kakak Aqila Pun mengucapkan salam dengan percaya diri yang disambut hangat oleh pemilik rumah dan seluruh anak-anak yang ada di sana. Kakak Aqila pun diminta memperkenalkan diri dengan teman saya dan beberapa anak, kemudian ia dilepas begitu saja untuk turut gabung dengan anak-anak yang lain dan bermain bersama. Meskipun saya sibuk berbincang dengan teman saya, saya tetap memperhatikan kakak Aqila yang sedang bermain. Namanya juga menjelajahi potensinya, apakah ia memiliki potensi dalam hal menjalin hubungan dengan teman baru atau tidak. Apakah ia memiliki kemampuan interpersonal yang baik atau tidak.
Dalam pengamatan saya, kakak Aqila tidak menunjukkan kesulitan untuk berbaur dengan anak -anak lain. Bahasanya pun penuh kehati-hatian saat Ia berusaha meminjam mainan temannya. Selanjutnya saya melihat ia bisa ngobrol dengan santai bersama beberapa anak yang lain. Sepertinya mereka sudah akrab. Bahkan ketika ada anak yang terjatuh lalu menangis, kakak Aqila pun tak sungkan untuk mendekati dan menanyakan keadaanya. Ia juga menyampaikan kronologi jatuhnya si anak kepada pengasuhnya.
Dalam kehidupan sehari-hari saat membersamai kakak Aqila, saya selalu berusaha untuk mengamati dan menjelajahi potensinya. Hal baik apa saja yang ia lakukan hari ini dan hal apa saja yang harus diperbaiki dari sikapnya. Dan selanjutnya adalah mengembangkan dengan berbagai aktivitas baru. Supaya kemampuannya semakin terasah. Kakak Aqila memang kurang dalam hal motorik kasar tapi bukan berarti ia tidak bisa. Ia tetap bisa melakukannya dengan baik, hanya saja kurang lincah dan kurang mahir. Namun, dalam hal kepekaan dan empati serta komunikasi kakak Aqila bintangnya. Bintang dan juara Juara di hati ibu.
💥Semua Anak Adalah Bintang
💥IIP
💥Bunda Sayang
#Tantangan 10 hari
# Level 7
# Kuliah Bunsay IIP
# Bintang Keluarga
0 komentar:
Posting Komentar