Sabtu, 30 Maret 2019

MENJELAJAH POTENSI ANAK 4
“Karena Kau Begitu Berharga”



Salah satu cara mengembangkan kemampuan intrapersonal anak adalah dengan menciptakan citra diri positif. Orangtua dapat memberikan citra positif, yaitu citra diri  yang baik kepada anak. Dengan menampilkan sikap yang hangat dan membuat nyaman bagi anak. Orangtua yang peduli kepada anaknya pasti akan mudah menawarkan perhatian, penghargaan dan penerimaan pada anaknya.

Rumah sebagai basis utama pendidikan bagi anak pun menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan. Yaitu dengan menciptakan suasana rumah yang kondusif. Jadikan rumah sebagai tempat anak-anak untuk menghabiskan waktu luangnya dengan memberikan berbagai kegiatan yang dapat mengasah kemampuan intrapersonalnya. Bila suasana rumah tak mendukung kemampuan intrapersonalnya dan penghargaan diri seorang anak, atau malah membuat rusak kemampuan anak maka yang terjadi adalah anak akan menolak dan tak menghargai kondisi pendidikan dalam rumah dari orangtuanya. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah munculnya harapan negatif terhadap orang tua dan pendidikan yang diberikan orang tua. Nah, maka orang tua perlu menghindari situasi yang demikian supaya kemampuan intrapersonal anak tidak terhambat.


Kita sering melihat anak-anak kita memiliki  suasana hati yang berbeda pada setiap kondisi. Terutama pada hal-hal yang dialami anak pada suatu saat tertentu. Maka kita perlu membiasakan anak mencurahkan isi hatinya. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan anak kegiatan menulis buku harian bagi anak yang sudah bisa membaca dan menulis. Bagi anak yang belum bisa membaca, kita dapat memberikannya ruang untuk menggambar sebagai ungkapan rasa hatinya. Dengan begitu, anak dapat menuangkan isi hatinya melalui tulisan atau gambar.

Dengan suasana santai orang tua dapat menanyakan kepada anak hal-hal apa saja yang ia rasakan sebagai kelebihannya dan dapat ia banggakan serta kegiatan apa yang saat ini sedang diminati. Hal ini juga dapat membantu anak untuk menemukan kekurangan dirinya seperti sikap-sikap negatif yang harus diperbaiki.


Maka, untuk mengembangkan kemampuan intrapersonal kakak Aqila, saya berusaha konsisten memberinya ruang untuk dapat mengungkapkan suasana hati, keinginan atau perasaannya melalui media menggambar. Bahkan sang ayah pun turut mendukung kegiatan ini dengan membelikannya banyak sekali buku gambar. Namun, kali ini saya sengaja memberinya sebuah lembar untuk menggambarkan tentang keinginanya. Asyik sekali ia  menggambar sesuka hati, mengalir dan apa adanya. Begitu ia selesai menggambar, ia laporkan hasil karyanya kepada saya.


“ Wah...kakak gambar apa ini? Ayo ceritkan pada ibu.”

“ ini sepeda bu yang ada boncengan sama keranjangnya.” jawabnya sambil menunjuk gambar sepeda yang ia buat.

“ oooo….terus yang bulat ini apa?” tanyaku lagi.

“ ini celenganku bu, nanti kalau celengannya udah penuh, aku mau pecah biar bisa hitung uangnya.”

“ terus uangnya mau buat apa kak?”

“ buat beli sepeda kayak ini bu.”

“ kakak pengen banget sepeda ya?”

“ iya bu, kan sepedaku dah jelek dan kekecilan. Aku nggak punya sepeda kayak teman-teman. Punya Nabil warnanya ungu, punya Rendi warnanya merah.”


“ kakak sabar saja dulu, sementara bisa pinjam kan punya temannya.”

“ tapi temenku nggak mau gantian, aku cuma lari-lari ngejar temenku naik sepeda di belakangnya.”

Subhanallah, sebenarnya ibu bisa saja saat ini juga belikan kakak Aqila sepeda. Tapi ibu ingin kakak Aqila mengetahui proses dengan sedikit menahan keinginan sementara waktu dan bisa menghargai barang karena ada perjuangan untuk bisa mendapatkannya.

“ iya kakak sabar dulu ya, insyaallah kita  bisa beli sepeda baru. Celengan kakak juga sudah mau penuh. Besok kita buka celengannya ya.” kataku penuh haru.

“ yeeeaiy...asiiik...aku juga mau beli buku yang banyak lho bu. Buku ceritaku sudah habis. Sudah tiap hari aku diceritain bukunya nggak ganti.heee...” pintanya sambil nyengir-nyengir.

“ ya kita lihat dulu berapa uang di celengan kakak, bisa untuk beli sepeda dan buku nggak ya?”

“ ya kalau nggak cukup aku mau nabung lagi bu, nanti kalau sudah penuh lagi aku buka dan beli buku baru.”


“ baik kakak, kalau begitu kakak bisa memasukkan uang yang kakak punya ke celengan ya. Kalau dikasih bude atau mbah kakung langsung saja di tabung di celengan. Oke?” pintaku menyemangatinya.

Kalau tidak dengan komunikasi, bagaimana saya bisa mengerti perasaannya. Mana saya tahu jika ia juga memiliki masalah dengan diri dan temannya hingga muncul beberapa keinginannya. Bahkan iapun rela berjuang untuk menabung memenuhi celengannya untuk membeli hal yang diimpikannya. Ternyata ada perasaan sedih yang ia rasakan saat ia melawati harinya dengan bermain bersama temannya, namun ia tak dapat merasakan kegembiraan yang sama karena ia tak bisa meminjam sepeda. Bahkan ia pun memendam keinginan untuk bisa berenang bersama ayah dan ibu. Hal ini pun ia ungkapkan dengan menggambar sebuah kolam dan ban renang miliknya. Maka teramat penting bagi orangtua untuk menjalin komunikasi yang baik, efektif dan produktif kepada anak. Supaya kita dapat menggali informasi darinya. Menyelami dan memahami perasaan serta segala hal yang ia inginkan.

Dengan kemampuannya mengungkapkan isi hatinya melalui gambar, setidaknya ia dapat mengelola diri dan emosinya. Sehingga ia semakin mampu mengenali konsep dirinya dan mengendalikan diri pada setiap situasi yang dihadapinya. Inilah yang diharapkan ketika anak memiliki kemampuan intrapersonal.

💥Semua Anak Adalah Bintang
💥IIP
💥Bunda Sayang

#Tantangan 10 hari
# Level 7
# Kuliah Bunsay IIP
# Bintang Keluarga


e

0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget