CHANGE MAKER FAMILY
Oleh : Triamiyati
Menjadi seorang ibu adalah anugerah yang wajib disyukuri sebagai karunia dari Allah. Apalagi dapat mendampingi sang buah hati di setiap tumbuh kembangnya, memahami fitrah nya dan menyaksikan keunikan - keunikan yang dimiliki oleh setiap anak merupakan hal terindah dan saat yang paling membahagiakan.
Usia bukanlah sebuah alasan untuk malu atau berhenti menimba ilmu dan menuliskan pengalaman sebagai jejak sejarah proses belajar. Justru dengan bertambah usia akan semakin merasa butuh untuk beramal dan menebar kebaikan. Jangan terus bertanya bagaimana caranya, lakukan saja mulai dari hal yang paling ringan dan mudah yang dapat kita lakukan. Apa saja, ya apa saja.
jangan malu dan sungkan untuk berbagi. Walaupun banyak orang yang jauh lebih berarti dari kita namun, bukankah Allah telah memberikan sesuatu yang istimewa pada setiap orang? Sehingga siapapun dan dari manapun kita dapat belajar dan berguru. Barangkali pengalaman hidup yang sarat makna akan menjadi pengingat, penggugah bahkan dapat menginspirasi orang lain. Sehingga apa yang kita sampaikan akan menjadi amal jariyah karena kebermanfaatannya bagi orang lain. Maka teruslah berbagi dengan segenap apa yang kita bisa dan miliki. Karena Setiap kita pasti mempunyai tantangan hidup masing- masing.
Ibarat dua pohon yang ditanam di tempat yang sama. Dengan curah hujan yang sama, frekuensi cahaya matahari yang sama dan unsur hara yang sama. Namun keduanya tidak tumbuh dengan kualitas yang sama. Mengapa bisa demikian? Tentu saja karena kita tidak tahu realitas apa yang dihadapi akar-akar pohon ini di dalam tanah. Bisa jadi akar ini menghadapi batu besar atau bongkahan bekas bangunan yang menjadikan akar harus bekerja lebih kuat menaklukkan rintangan yang dihadapinya sehingga ia mampu menghujamkan akarnya sekuat mungkin di dalam tanah untuk mendapatkan segala kebutuhan untuk tumbuhnya sang pohon. Setelah pohon dapat hidup dengan baik mulai rimbun daunnya berbuah dan berbunga masya allah luar biasa banyaknya manfaat yang diberikan pohon kepada manusia. Berapa banyak gas CO beracun yang diserap oleh pohon dan berapa banyak oksigen yang menebar memberi kesegaran.
Ketika menghadapi anak-anak yang memiliki karakter berbeda ada baiknya kita juga mengingat akan kisah dua pohon di atas. Meskipun mereka hidup diatas dunia yang sama dan sama- sama makan nasi tapi anak- anak tetaplah anak-anak yang memiliki keunikan dan potensinya masing-masing dan marilah istimewakan semua anak karena mereka begitu berharga. Mereka akan tumbuh dan besar dengan potensi yang mereka miliki mereka akan menebar kebaikan dengan kehebatan mereka masing-masing.
Tentunya seperti ini pulalah manusia dengan jalan hidup yang tak selalu sama karena kita memiliki potensi unik yang ada pada diri kita begitupun perjalanan hidup kita berbeda-beda ada yang sangat mudah menghujamkan akar kehidupannya dan ada yang yang harus berjuang keras untuk mengokohkan akar kehidupannya. Namun apapun realitas kehidupan yang kita hadapi hendaknya tak menyurutkan semangat kita untuk berbagi dan saling memberi manfaat.
Andai kebajikan itu tampak seperti pohon yang tumbuh hijau merimbun, mungkin akan ada banyak orang yang menanam pohon kebaikan. Namun yakinlah, meskipun kebaikan yang kita tanam itu tak tampak sebenarnya kebajikan itu berakar kuat, tumbuh menjulang, berdaun banyak dan berbuah lebat tanpa kita sadari yang akan kita panen di kampung akhirat.
Saat kita berada dalam sebuah ikatan organisasi dengan visi misi yang sangat menarik dan apik . Menjalin hubungan kekeluargaan dengan banyak kader, bertukar ilmu, menyerap, menganalisa dan menemukan solusi dari berbagai tantangan serta menebarkan manfaat untuk umat bahkan menjadi problem solver ditengah masyarakat adalah bagian dari menanam pohon kebaikan.
Begitulah, mari tampil dengan segenap potensi yang kita miliki sebagai bentuk kesyukuran atas karunia dari Allah SWT.
Karena kitalah sang agen perubahan.
Perempuan yang telah menjadi ibu adalah instrumen utama yang menjadi pemeran utama sebuah perubahan. untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang tidak berbatas gender. Karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama. Bahkan ibu yang akan membangun peradaban dunia dari dalam rumah. Keberadaan Ibu akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat. Maka betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu. Karena
“mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”
Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Mulailah perubahan di ranah aktivitas yang menjadi misi spesifik hidup kita. Memahami jalan hidup kita ada dimana lalu lihat sebuah komunitas kecil kita bernama keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi CHANGE MAKER FAMILY. Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan.
Setelah sukses membuat perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk masyarakat /komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di dalam komunitas dan organisasi ini. Mari lihat kemampuan kita , apa yang bisa lakukan bersama organisasi ini untuk membuat perubahan di tengah masyarakat kita. Mari jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal terkecil yang kita bisa. Melejitkan potensi dengan pesona islami. Maka ketika orang melihat kita, menyaksikan kemampuan kita mereka akan bicara inilah indahnya islam.
Mari membuat skala perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga.
Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.
KELUARGA adalah yang utama, ketika kita aktif di organisasi dan suami protes , maka itu peringatan untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu peringatan keras. Artinya kita harus menata ulang tujuan utama kita aktif di organisasi. Inilah indikator bunda shalehah, yaitu bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya. Sebagai hamba Allah, kita dapat berbuat lebih banyak dalam berkontribusi menebar kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan perasaan damai.
Maka mari lakukan perbaikan diri terus menerus karena kunci tumbuh tak kenal henti adalah hanya dengan perbaikan diri yang senantiasa dilakukan dengan selalu melakukan evaluasi dan terus melangkah . Jadilah seperti pohon yang setiap waktu pucuknya semakin membesar akarnya semakin menghujam kuat dan batangnya semakin kokoh. Tumbuh dan terus tumbuh hingga terwujudlah sebuah perubahan yang dicita-citakan.
Salam semangat
Pekalongan, 12 Februari 2019
Sumber inspirasi
Materi matrikulasi iip_2018
Never ending success_2006
0 komentar:
Posting Komentar