MENJAJAKI GAYA BELAJAR ANAK DENGAN BERAGAM KEGIATAN
“ MENGENAL POLA WARNA DENGAN STIK ES KRIM”
Ketika anak memasuki usia 2-3 tahun, ia mulai mampu mengklasifikasikan warna yang sama dan mampu membedakan warna tersebut meskipun mereka belum tahu pasti nama-nama warna. Di usia ini, kita dapat mengajak anak untuk bermain mengelompokkan warna atau mencocokkan warna. Tahap berikutnya di usia 3-4 tahun anak telah dapat menyebutkan warna dan menguasai konsep warna. Meskipun beberapa diantara mereka masih ada yang salah dalam menyebutkan nama-nama warna yang memiliki kemiripan. Hal ini memebutuhkan waktu dan proses untuk anak dapat benar-benar menguasai konsep warna dengan baik. Jika anak telah memiliki penguasaan terhadap konsep warna dengan baik, tahap berikutnya kita dapat mengajarkan kepada anak untuk mengenal graduasi warna.
Baca Juga ya
Mengenalkan warna kepada anak usia dini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Berbeda dengan mengenalkan binatang, buah-buahan atau sayur-sayuran. Hal ini dikarenakan warna bersifat abstrak, tidak seperti binatang atau buah yang nyata atau konkrit adanya dapat dilihat, disentuh dan di pegang. Tentunya hal-hal yang nyata akan lebih mudah dipelajari daripada yang bersifat abstrak. Nah, ternyata mengenal warna itu sangat kuat kaitannya dengan perkembangan kecerdasan kognitif anak lho. Karena anak anak akan berusaha mengolah informasi dengan daya nalar nya melalui proses menghubungkan, membandingkan dan mengingat serta menyimpulkan beberapa informasi melalui warna. Misalnya saja saat kita menunjukkan langit, air laut, dan beberapa benda yang berwarna serupa, anak akan memahami bahwa warna seperti itu adalah warna biru.
Kegiatan Aqila kali ini adalah mengenal pola warna melalui stik es krim, namun tujuannya bukan untuk mengenalkan warna, melainkan untuk menstimulus kemampuan kognitif, kemampuan visual-spasialnya dan melatih konsentrasinya. Permainan ini cukup sederhana, kita hanya perlu menyiapkan stik es krim, kertas HVS, dan spidol warna warni. Pertama kita dapat membuat pola stik es krim di atas kertas HVS dengan 12 gambar pola lalu warnailah ujung-ujung stik es krim dengan warna yang berbeda. Kemudian buat salinannya di atas kertas HVS. Nah, kalau sudah selesai ajak si kecil untuk mencocokan warna yang ada pada stik es krim dengan warna yang ada pada kertas HVS.
Kegiatan ini telah saya lakukan Bersama dengan Aqila. Pada saat ia mencocokan pola warna yang ada pada stik es krim dan yang ada di kertas HVS, ia tampak santai dan bahkan ia melakukannya sambil bernyanyi. Ternyata tidak butuh waktu lama untuk Aqila mencocokan ke duabelas pola warna yang ada. Setelah itu ia justru meminta stik es krim yang baru untuk membuat pola sendiri di atas kertas HVS. Kegiatan menjiplak stik es krim di atas kertas HVS telah menarik perhatiannya, hingga ia antusias untuk membuatnya sendiri dan akan ia tunjukkan kepada ayah untuk menguji ayahnya. Apakah ayahnya berhasil mencocokan pola warna yang ada atau tidak. Hehe.. idenya yang unik ini diterima baik oleh ayahnya, sehingga malam harinya mereka bermain mencocokan warna berdua dengan asyiknya.
Baca Juga ya
Kegiatan yang sederhana namun menarik dan membuat anak bahagia. Tak butuh biaya mahal atau harus keluuar rumah menuju arena bermain. Cukup luangkan waku untuk anak-anak kita dan kita bermain Bersama mereka. Dedikasikan waktu yang telah dikandangin itu untuk totalitas membersamai mereka bermain. Dalam kesehariannya anak-anak akan senantiasa bermain, karena memang dunia anak adalah dunia bermain. Lalu engapa kita perlu mendedikasikan waktu untuk bermain Bersama mereka? Sebab, dengan aktivitas bermain Bersama mereka kita dapat mengetahui perkembangan anak dan memiliki quality time Bersama sama anak untuk pemenuhan kebutuhan fisik dan psikisnya, ia akan merasa diperhatikan, disayangi dan menjadi juara dihati orangtuanya. Melalui bbermain pun kita dapat menanmkan nilai-nilai karakter kepada anak. Bermain Bersama mereka tujuannya adlah menjadi orangtua yang memiliki peranan utama dalam proses Pendidikan anak di rumah.
Manfaat lain adalah apabila kita sebagai orangtua menemukan tingkat perkembangan anak yang kurang optimal atau berbeda dengan parameter yang ada, maka sebagai orrangtua kita dapat memberikan stimulus yang sesuai dengan usia anak, sehingga akan menjadi lebih baik lagi jika kita membuat agenda bermain harian yang akan kita lakukan Bersama si kecil dengan tetap memperhatikan parameter tumbuh kembang anak berdasarkan usianya. Dari aspek perkembangan sikap spiritual, motoric halus-kasar, kognitif, Bahasa, seni, social-emosi dan kemandiriannya. Nah, kuranglebih membuat kurikulum di rumah untuk Pendidikan anak dirasa sangat perlu ya..jadi bukan hanya sekedar bermain, bukan yang penting anak senang, tapi bermain yang penuh makna bersama orangtuanya sendiri.
Tentunya hanya butuh sekali kerja untuk menyusun agenda bermain Bersama anak. Itupun tidak membutuhkan waktu sepanjang hari. Kita bisa menentukan sendiri waktu yang dapat kita dedikasikan untuk totalitas membersamai anak bermain berapa menit atau berapa jam perhari nya. Dengan demikian, para orangtua tak perlu mengeluarkan biaya yang banyak untuk menyenangkan hati si kecil, hingga harus membeli mainan yang harganya saja sejajar dengan harga logam mulia. Bukan hal itu tak bermanfaat, tapi alangkah meruginya orangtua yang bersungguh-sungguh mengumpulkan uang untuk membeli mainan yang sering disebut mainan edukasi itu namun ayah bunda lupa untuk mendampingi dan membersamai anak-anaknya. lupa memenuhi kebutuhan belajarnya, lupa mengasah daya kreativitasnya, lupa menyelami perasaan anak dan lupa menjawab rasa ingintahunya yang tinggi. Karena sebenarnya mainan ada dimana-mana, di sekitar kita semuanya bisa jadi mainan.
#harike11
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP
0 komentar:
Posting Komentar