MENJAJAKI GAYA BELAJAR
DENGAN STIMULUS VISUAL MELALUI BUKU BERGAMBAR
Dalam melakukan pendampingan terhadap anak untuk memberikan perhatian, arahan dan pemenuhan kebutuhan akan fitrah-fitrah belajarnya, kami sebagai orangtua senantiasa berupaya untuk meluangkan waktu untuk berdialog dengan anak dan mencoba memahami keinginan dan kebutuhannya. Pada usia Aqila yang hampir 4 tahun ini, saya berupaya untuk dapat menemukan kecenderungan gaya belajarnya. Dialog kami lakukan untuk menerapkan komunikasi produktif untuk mendapat ketepatan informasi yang diterima dan dipahami secara baik oleh anak atau orangtua, sehingga anak akan memiliki kesadaran yang muncul dari dalam dirinya sendiri untuk melakukan hal-hal yang dia inginkan tanpa mengeluh dan meminta bantuan oranglain. artinya penanaman kemandirian akan mudah dilakukan sehingga akan memudahkan orangtua untuk menstimulus beberapa hal termasuk menstimulus agar orangtua mendapatkan informasi secara tepat mengenai fitrah belajar dan kecenderungan gaya belajarnya. Tujuannya untuk apa? Tentu saja agar memudahkan saya dalam memberikan arahan, melakukan pendampingan dan menyediakan sarana belajar untuknya.
Sebelumnya saya menstimulus Aqila dengan berbagai family project berupa eksperimen sederhana yang kami lakukan bersama di rumah. Tujuannya adalah untuk mengetahui jenis intelegencynya yang selanjutnya akan saya kembangkan kecerdasan yang paling menonjol ini pada diri Aqila. Dari family project yang telah kami lakukan, saya mendapatkan informasi bahwa kecerdasan yang paling menonjol pada diri Aqila adalah kecerdasan naturalis. Hal ini dapat dilihat dari kegemarannya berpetualang di alam bebas, seperti di kebun, bermain air, bahkan bermain dengan binatang. Dari hal-hal yang dilakukannya ternyata ada nilai lebih yang mengirinya yaitu kecerdasan emosional. Yang mana ia menjadi sangat peduli dengan tanaman, hewan, sampah dan bahkan kepada teman sepermainannya. Apapun ranah keunggulan dari kecerdasannya itu, kecerdasan emosional tetap harus mendapat perhatian khusus supaya ada keseimbangan dalam perkembangan otaknya. Kemampuannya dalam mengeksplorasi segala sesuatu yang ada di lingkungannya semakin bertambah dan semakin lebih baik.
Baca Juga ya
Maka setelah saya menemukan kecerdasan yang paling menonjol dari Aqila, kini saatnya saya menstimulus gaya belajarnya. Meskipun anak pada usia di bawah lima tahun memiliki hampir semua jenis gaya belajar, namun tentunya pasti ada gaya belajar yang lebih menonjol dan yang paling dominan untuk sering dilakukan. Bermodalkan ciri-ciri dasar yang dimiliki Aqila, aku memulai menstimulusnya dengan gaya belajar visual melalui buku bergambar. Maka, kegiatan hari inipun kami rencanakan untuk mengumpulkan buku-buku bergambar miliknya dengan berbagai tema dan genre tentunya yang sesuai dengan usia anak ya. Ada buku ensiklopedi alam, majalah anak, kumpulan pertanyaan anak dan buku tentang cerdas emosional anak dan lain-lain. kulihat Aqila sangat bersemangat dengan kegiatan kami kali ini, karena ada aktivitas mengumpulkan buku-buku bergambar miliknya, apalagi Aqila memang menyukai buku. Dia berlarian kesana kemari untuk mengambil buku-bukunya. Dia tampak berusaha menguatkan dirinya agar mampu membawa buku-buku itu sekali jalan, dengan bersemangat dan berkeringat. Setelah dirasa cukup dan semua buku telah terkumpul, terjadilah percakapan diantara kami,
“ bu..apa kita mau baca semua buku ini?” tanyanya ingin tahu.
“ kita tidak akan membaca semua buku ini kak, tapi kita akan melihat gambarnya dan carilah gambar yang paling kakak suka.” Jawabku memberi penjelasan.
“oh…aku suka gambar binatang bu..aku buka yang ini duluan ya?” dia langsung merespon arahan dariku.
“ oke..sekarang kakak boleh buka bukunya dan amati apa yang dilakukan binatang itu di dalam gambar.”
Baca Juga ya
Tampak ia membolak-balik buku bergambar macam-macam binatang, ku lihat dia sangat senang sekali melakukan itu, tampak wajahnya yang berseri-seri. Dipun mulai menyebutkan nama-nama binatang dan menirukan suara binatang yang ia lihat. Tiba-tiba ia melakukan kegiatan membaca buku dengan alur isi bacaan yang ia buat sendiri karena dia memang belum bisa membaca. Namun perilakunya menunjukkan seolah ia sedang membaca bukunya, suaranya terdengar keras dan lantang, sesekali ia mengarahkan jari telunjuknya ke arah tulisan yang ada di dalam buku. Ah…ini menarik sekali untuk ku simak, ku dengarkan ia bercerita tentang gambar-gambar itu, sehingga aku mengetahui apa yang ia rasakan dan pikirkan dari gambar itu. Sesekali iapun mengeluarkan ekspresi wajah takut, geli, dan lucu sesuai gambar binatang yang ia narasikan sendiri. Dia samasekali tidak terganggu dengan suara bising kendaraan yang lalu Lalang dijalan depan rumah kami, padahal saat itu bagiku suasana jalan depan rumah sangat bising sekali tidak seperti biasanya yang hening dan tenang. Sekelompok anak-anak muda yang tengah asyik mengendarai sepeda motornya bolak-balik di jalan itu dan entah apa yang sedang mereka lakukan.
Aqila tetap saja asyik dengan gambar-gambar binatangnya dan tak berhenti bernarasi. Begitu sampai di halaman terakhir dia menutup bukunya dan berdiri menirukan gaya dan ulah-ulah beberapa binatang yang ia jumpai dalam buku itu. Maka akupun ikut terjebak dalam suasana meriah ini dengan turut melakukan hal yang sama dengannya. Bahkan kami melakukan tebak-tebakan “siapakah aku” dengan melakukan gerakan-gerakan yang mewakili ciri-ciri suatu binatang tertentu. Ah…Aqilaku yang lucu. Begitupun dengan gambar-gambar emosi yang ada dalam buku kecerdasan emosi. Ia bercerita banyak tentang gambar berbagai bentuk emosi anak-anak lalu memperagakannya di depanku. Sesekali aku pancing dia untuk melakukan adegan saat dia menangis, marah, kecewa, bahagia dan lain-lain. hal ini sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuannya dalam mengekplorasi perasaannya.
Nah bunda, inilah kegiatan kami hari ini. Hal unik yang saya dapatkan adalah, melalui buku-buku bergambar itu muncul ide kreatif Aqila untuk melakukan sesuatu dan ide untuk bermain permainan yang baru. Bahkan dalam melakukan kegiatan ini, sebagai ekpresi rasa senangnya dia bernyanyi-nyanyi yang lagunya selaras dengan gambar yang ia lihat. Meskipun stimulus yang kulakukan menggunakan media visual, namun Aqila lebih banyak melakukan aktivitas yang cenderung banyak melibatkan organ tubuhnya dan banyak bergerak, artinya Aqila senang melakukan banyak gerakan yang mencerminkan ciri gaya belajar kinestetik.
0 komentar:
Posting Komentar