Yang Tak Pernah Usai
"Setiap tujuan hidup yang Sang Pencipta taruh atas hidupmu selalu ditujukkan untuk membuatmu menjadi orang yang berguna bagi banyak orang"~Tunas Melati~
Kita adalah manusia tercipta sebagai individu yang unik. Saat ini, kita sedang menjalani berbagai tahap kehidupan yang berbeda-beda. Ada orang yang menjalankan perannya sebagai seorang profesional yang disibukkan dengan pekerjaan, kira-kira alasan apa yang membuat seseorang memilih bekerja di tempatnya bekerja sekarang ya? Bisa Jadi karena itu adalah sesuatu yang disukai dan memberinya kepuasan batin. Bisa juga karena pekerjaan itu merupakan hal yang sesuai dengan jurusan yang sudah diambil saat kuliahnya dulu dan kemudian mendapatkan lowongan pekerjaan tersebut. Barangkali mungkin karena besaran gaji di tempat itu cukup besar sehingga seseorang bertahan di ranah profesional sebuah bidang kerja. Akupun berada pada lingkaran ini.
Pada saat merenungi hal seperti ini, ada sebuah pertanyaan yang tak mau pergi dari pikiran dan hatiku. Sebenarnya, Sudahkah aku melakukan semua yang ingin aku lakukan dalam kurun waktu 10-20 tahun terakhir ini? Lalu Tujuan atau impian apa yang belum kesampaian?Apakah aku benar-benar senang dengan hasil dari apa yang telah ku perjuangkan hingga saat ini, tentang semua keputusan dan risiko yang telah ku buat sejauh ini?
Sebuah harapan untuk mendapatkan kehidupan yang baik dan stabil secara finansial serta mampu membayar semua keinginan supaya bisa merasakan dan melakukan hal-hal yang paling disukai.
Namun jika aku melihat kembali ke beberapa tahun belakangan, lalu mendapati telah berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk melakukan hal-hal yang bisa dinikmati dan disukai. Lebih tepatnya hal-hal yang bisa memberi rasa kepuasan batin, apakah semua itu cukup memberikan sebuah arti yang sangat besar dalam hidupku?
Atau jangan-jangan aku sudah menjadi budak ekonomi, budak pekerjaan atau budak bagi yang lain? Bahkan terkadang berfikir, sudahkah aku menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kebahagiaan? Meskipun pekerjaan itu adanya dirumah, tetaplah itu juga menjadi sebuah pekerjaan. Seolah tak mengenal kata kata cukup. Hingga sampai pada sebuah titik dimana aku merasakan sebuah kekosongan. Sebuah ruang yang tak bisa diisi dengan apapun untuk sebuah kebahagiaan.
Lalu aku berpikir bagaimana caranya aku dapat menjadikan pekerjaan sebagai bagian dari kehidupan ini dan bukan malah memperbudak diriku? Di kelas bunda cekatan Institut Ibu Profesional, tepatnya di kelas telur-telur. Aku seperti diajak menaiki mesin waktu dan berjalan jauh mundur ke belakang sampai pada kehidupanku yang telah lalu. Untuk mundur sejenak dan melihat arti kata kehidupan itu sendiri.
Apa Tujuan Hidupmu? Apa arti hidup bagimu? Aku merasa seolah dicerca dengan sejuta tanya tentang kehidupan.
Jika hanya untuk bekerja, ya tentu saja yang akan aku temukan ya hanyalah pekerjaan saja. Tetapi jika aku memiliki tujuan tentang bagaimana menjadi lebih produktif, mungkin aku akan lebih mengutamakan panggilan hati, sehingga aku akan menemukan lebih dari sekedar pekerjaan. Lalu aku akan bisa menemukan kontribusi apa yang bisa kuberikan untuk orang banyak dan tentu saja aku akan menemukan lebih banyak arti untuk kehidupan ini.
Memiliki tujuan dalam kehidupan ini sangat penting karena makna yang diambil dalam kehidupan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan mengurangi kemungkinan depresi. Karena sadar akan arti hidup dan tujuannya. Sehingga dapat menjadi acuan untuk melakukan segala sesuatu dengan ikhlas, tulus dan bahagia. Bahagia yang bagaimana? Bahagia yang berbeda. Perjuangannya beda, maka bahagianya juga beda. Menjadi bahagia saja tidak akan cukup, karena kebahagiaan adalah gelombang emosi yang tidak bertahan lama. Bukan bahagia yang hadir hanya ketika sukses memperoleh capaian tertentu dalam karir atau bahagia yang ada hanya ketika berlimpah materi. Tapi bahagia yang berarti, yaitu yang dapat memberi manfaat karena bahagianya memberi makna dalam kehidupan ini. Bukan sekedar tentang suatu kondisi merasa baik atau buruk yang dikorelasikan dengan kebahagiaan.
Setiap tahapan di telur hijau, telur merah hingga telur oranye membuatku bertanya-tanya bagaimana mengambil langkah pertama untuk mencari tahu arahnya mau kemana. Mengapa aku harus menuliskan semua hal yang paling kusukai dan bisa lakukan, lalu aku harus mampu memetakkan aktivitas emergency, penting, tidak penting dan mendesak. Mengapa aku harus menggali kembali potensi dan minatku. Mengapa aku harus memahami gaya dan konsep belajar lagi. Kemudian aku juga harus memetakan beberapa hal mendasar yang ingin aku dalami hingga menjadi terampil dan mahir.
Pada tahap terakhir di kelas telur, rupanya aku harus mendesain mind map ala aku sendiri. Aha...rupanya aku memang benar-benar harus menyusun ulang pikiran dan tindakan supaya aku dapat memulai perjalanan untuk mendapatkan makna sejati bagi hidupku.
Keterampilan akan menempatkanku pada jalan yang bisa memberiku makna dan kepuasan besar dalam hidup. Dan, keterampilan itu semua sudah ada dalam diri ini rupanya. Hanya saja, keterampilan itu tidak selalu dimanfaatkan seoptimal mungkin, bahkan kadang-kadang aku tidak menyadari potensi yang dimiliki dan setiap keterampilan ini dapat membantuku dalam menjalani hidup dengan berbagai situasi apapun.
Yah...Apapun fase kehidupan yang sedang aku jalani, apapun hal yang ingin aku capai, atau apa yang aku rasakan, yang terpenting adalah menyadari tujuan hidup. Mengejar makna hidup akan jauh lebih cepat ketika aku mampu memanfaatkan seoptimal mungkin skill yang aku miliki. Inilah saatnya untuk terus mengasah diri menemukan ramuan yang tepat untuk menjadi mahir memainkan skill itu. Sebuah proses belajar yang tidak boleh berhenti. Inilah yang aku katakan sesuatu yang tak pernah usai.
Aku pun akan bertransformasi, karena siapa pun bisa berubah. Aku akan menjalani sebuah siklus panjang dalam hidup dan bermetamorfosa supaya aku siap untuk menjalani hidup terbaikku. Kini akulah ulat yang telah hadir di dunia, siap melahap makanan yang bergizi sebagai bekal menjalani hidup baru.
#bundacekatan
#kelastelurtelur
#institutibuprofesional
#aliranrasatahaptelurtelur
Jejak mb smi.. keren inspiratif
BalasHapus