MENCERDASKAN EMOSI ANAK MELALUI FAMILY PROJECT
BELAJAR SAINS DENGAN BAHAN MAKANAN
“MENUNJUKKAN BAGAIMANA MEMISAHKAN SUATU CAMPURAN”
BELAJAR SAINS DENGAN BAHAN MAKANAN
“MENUNJUKKAN BAGAIMANA MEMISAHKAN SUATU CAMPURAN”
Tingkat kecerdasan emosi seseorang akan berefek pada kehidupan sosialnya. Keadaan mental seseorang akan menuntunnya dalam bersikap. Seorang anak membutuhkan kesadaran untuk menentukan perbuatan nyatanya. Hal ini dapat diartikan sebagai sebuah kesiapan anak dalam merespon secara konsisten baik respon positif atau negative terhadap suatu objek atau situasi tertentu. Lalu bagaimana sikap ini berpengaruh terhadap perkembangan social anak?
perkembangan social itu sendiri merupakan tingkat kemampuan seseorang berprilaku yang sesuai dengan kaidah social yang berlaku. Sudah sejauh mana anak-anak kita memiliki kemampuan ini? Tentunya perolehan kemampuan ini tidak akan datang dengan sendirinya pada diri anak, melainkan melalui serangkaian latihan yang secara konsisten dilakukan. Orangtua mengawalinya dengan mengajarkannya kepada anak-anaknya melalaui sebuah teladan dan penanaman nilai-nilai.
Tidak dapat dipungkiri dan terelakan lagi bahwa komponen yang bernama keluarga merupakan pihak yang paling besar pengaruhnya dalam perkembangan social anak. Mengapa demikian? Tentu saja karena keluarga adalah sebuah kelompok kecil yang para anggotanya berinteraksi secara tetap , sehingga perkembangan anak dapat diperhatikan dan diikuti secara terus-menerus oleh orangtua. Selain itu interaksi yang dibangun dalam keluarga akan menumbuhkan motivasi bagi orangtua untuk mendidik anak-anaknya, yang mana motivasi ini dapat mengeratkan hubungan emosional antara orangtua dan anak. Maka orangtualah yang memainkan peran yang sangat penting ini untuk mendampingi buah hatinya dalam proses sosialisasinya.
Nah, pola perilaku seperti apa yang dibutuhkan anak dalam menghadapi situasi sosialnya? Mengapa dalam menghadapi berbagai situasi sosialnya anak memerlukan kecerdasan emosional yang baik? Saya akan coba uraikan satu persatu, bahwa pola perilaku dalam situasi social pada masa kanak-kanak biasanya mengandung komponen kerjasama, persaingan, kemurahan hati, keinginan diterima, simpati, empati, ketergantungan dan tidak egois. Maka untuk melatih dan menanamkan sikap social yang baik maka diperlukan sebuah kegiatan yang dapat merangsang anak untuk melakukan secara Bersama untuk melatih kecerdasan emosional dan social anak.
Dalam hal ini family project yang melibatkan anak lain dalam meningkatkan kecerdasan emosional dan mengembangkan sikap social anak yang keduanya memiliki korelasi yang tak terpisahkan merupakan metode yang dirasa sangat tepat untuk dilakukan orangtua. Masih bertema tentang sains, saya mencoba melakukan kegiatan family project bersama dengan anak dan keponakan saya. Kali ini apa yang akan kami lakukan? Kami akan menunjukkan bagaimana memisahkan suatu campuran dengan menggunakan permen.
Masih seperti project-project sebelumnya kami menggunakan bahan makanan. Kakak Aqila sebagai coordinator kegiatannya dan dia berhak menentukan pembagian tugas karena kali ini akan melibatkan mb Ela sebagai partner kerjanya. Inilah kesempatan bagi mereka berdua untuk belajar bekerjasama dan menghindari perdebatan atau pertengkaran yang selama ini sering sekali mereka lakukan. Siapkah mereka berdua untuk berbagi karena mereka akan mendapatkan permen yang berbeda rasanya sebagai wujud kemurahan hati mereka.
1. Mari mencoba,
Bahan-bahan :
Bahan-bahan :
2. Air
3. Garam
4. Gunting
5. Penggaris
6. Kertas/ tisu basah yang dikeringkan.
7. Permen keras yang berwarna
8. 2 buah cangkir/gelas
9. Loyang besar
10. Mangkuk kecil
11. Isolasi transparan
12. Cotten buds
Langkah-langkah :
1. Untuk setiap permen berwarna potonglah kertas berukuran 2,5 cm x 15 cm
2. Letakkan kedua cangkir pada Loyang sejauh ujung penggaris dapat diletakkan diatasnya.
3. Geruslah permen berwarna dalam mangkuk kecil lalu tetesi dengan beberapa tetes air.
4. Buat larutan garam dapur dengan cara melarutkan garam 1 sendok teh ke dalam 1 liter air.
5. Pada satu kertas yang dipotong seperti pita, totolkan larutan permen dengan menggunakan cotten buds/jari telunjuk.
6. Tempelkan ujung kertas yang tidak ada bekas permen ke penggaris dengan isolasi. Ujung kertas yang berwarna harus menyentuh dasar Loyang.
7. Ulangi langkah 5 dan 6 untuk setiap permen berwarna.
8. Tuangkan air larutan garam secukupnya ke dalam Loyang sehingga ujung kertas berwarna menyentuh air, tetapi titik zat pewarna jangan terendam.
Biarkan larutan garam merambat naik pada kertas dan perhatikan kertas-kertas tersebut selama kurang lebih 20 menit.
Biarkan larutan garam merambat naik pada kertas dan perhatikan kertas-kertas tersebut selama kurang lebih 20 menit.
Apa yang terjadii ?
Warna-warna bergerak menaiki kertas-kertas itu. Sebagian warna terpisah menjadi warna yang lain.
Mengapa demikian?
Ketika air bergerak melalui kertas yang digantung, pewarna larut dalam air dan bergerak melalui kertas yang digantung, pewarna larut dalam air dan bergerak lagi. Warna yang mempunyai sedikit daya Tarik dengan kertas bergerak paling jauh dan paling cepat. Warna-warna lain bergerak lebih lambat dan lebih pendek jaraknya. Beberapa bahan celup hanya mmempunyai satu bahan pewarna dan sebagian mempunyai lebih. Metode menggunakan kertas untuk memisahkan warna-warna dalam bahan celup disebut kromatografi( memisahkan campuran menjadi bahan-bahan yang berbeda).
Makna hari ini :
1. Meskipun ada aksi rebutan namun kakak Aqila mampu bekerjasama dengan mb ela untuk mensukseskan kegiatan ini. Mereka saling berbagi tugas dan sesekali diantara mereka saling mengalah untuk beberapa tugas yang diminati.
2. Kakak Aqila menunjukkan ekspresi simpatinya dengan menghibur dan menolong ketika mb Ela ngambek karena rebutan sesuatu.
3. Keduanya sudah mulai terasah kemurahan hatinya untuk saling berbagi permen dan makanan ringan lainnya manakala mereka memiliki sesuatu yang berbeda.
4. Kakak aqila telah memiliki kemampuan membaca dan memahami eksspresi wajah oranglain ketika marah, senang, ngambek dan bersemangat. Pertanda kakak Aqila dapat berempati kepada oranglain.
5. Aksi rebutan diantara mereka tidak menjadikan sebuah alasan untuk mereka saling bersaing, karena kemampuan berbagi mereka didasari karena sebuah kepedulian bukan persaingan.
6. Mereka berdua memiliki pengalaman dan pengetahuan baru bahwa warna permen dapat dipisahkan dan mereka mengetahui bahwa permen mengandung zat warna buatan. Nama zat pewarnanya dapat dibaca pada label permen.
0 komentar:
Posting Komentar