Selasa, 06 November 2018


MENCERDASKAN EMOSI ANAK MELALUI FAMILY PROJECT
BELAJAR SAINS DENGAN BAHAN MAKANAN
BAGIAN 7 “MENCONTOH LETUSAN GUNUNG BERAPI”


Pada kenyataannya, kecerdasan mental (EQ) menentukan 80 % kesuksesan, sisanya ditentukan oleh kecerdasan intelegensia. Mengapa begitu? Anak-anak dengan keadaan EQ yang baik tak peduli apakah IQ nya rendah atau tinggi, mereka memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mampu melihat hal-hal positif yang ada dalam dirinya. Bagi mereka semua hal yang telah mereka lakukan sangat bermakna dan merekapun sangat menikmatinya. Merekapun memiliki daya juang yang tinggi, kemampuan bangkit dari keterpurukan karena mereka tahu bagaimana menyikapi sebuah tantangan dan musibah dalam hidupnya. Sehingga apapun pengalaman pahit yang mereka dapatkan tidak akan membuat mereka depresi. Dalam hal menjalin hubungan dengan orang lain, mereka memiliki kemampuan untuk memahami perasaan oranglain, berkepribadian hangat dan menyenangkan serta mudah berbuat sesuatu untuk oraglain, sehingga anak-anak yang ber EQ tinggi sangat disenangi dalam sebuah pergaulan.

Dari kejadian pertengkaran kemarin, rupanya masih berlanjut hingga hari ini. Namun uniknya, kakak Aqila samasekali tidak menganggapnya itu adalah sungguhan. Mb Ela yang masih cuek dan setiap pembicaraannya selalu mengarah pada perdebatan, tak mengurangi sedikitpun rasa empati kakak Aqila. Kakak Aqila selalu menanyakan kondisi mb ela apakah sudah baikan atau belum, apakah hari ini sudah bisa berangkat sekolah atau belum, bahkan membawakan thermometer badan miliknya untuk memeriksa suhu badan mb Ela nya. Sesekali kakak Aqila mengantarkan minum atau makanan yang ada di kulkas untuk mb ela. Ini adalah sebuah prestasi yag luarbiasa dan patut diberi apresiasi. Diantara anak seusianya yang kebanyakan masih terlalu egois untuk dapat mengerti kondisi oranglain, namun kakak Aqila justru menunjukkan rasa pedulinya dan rasa sayangnya pada saudaranya. Inilah sebuah kebanggaan bagi ibu dan ayah.

Pada akhirnya kakak aqila sukses mengajak baikan mb ela dengan menceritakan kegiatannya kemarin, bagaimana kakak Aqila sudah dapat mengetahui dan membedakan rasa yang kemudian kegiatan ini menjadikan kakak Aqila melupakan kesedihannya. Ia pun menceritakan segala kegiatannya yang lain selama ini bersama ibu. Bahkan kakak Aqila hendak melibatkan mb Ela dalam project berikutnya.
Sebuah kesepakatan telah dibuat diantara mereka berdua dan hal ini kakak Aqila sampaikan pada ibu lalu Ibupun menyetujuinya. Kakak Aqila telah berani mengambil sikap dan meluluhkan hati saudaranya. Kemampuannya mengungkapkan perasaannya semakin baik, ini adalah sebuah indikasi bahwa kakak Aqila sukses dalam hal komunikasi. Ia berani mengalah dan mampu mengelola emosinya demi rasa sayangnya pada saudaranya. Dan inilah yang terpenting, karena emosi itu memiliki peranan penting dalam penyesuaian diri yang akan berpengaruh pada anak-anak saat ia besar nanti. Maka dengan mengajari anak-anak untuk memahami dan mengekspresikan perasaannya, akan ada banyak aspek dalam perkembangan dan keberhasilan hidup yang akan dipengaruhi. Kemampuan untuk menampilkan emosi yang sesuai dengan lingkungan merupakan kunci penting agar anak dapat diterima dalam lingkungan sekitarnya.

Karena kakak Aqila meminta melibatkan mb Ela dalam project kali ini, maka ibu memilih sebuah kegiatan yang dapat membantu mereka meningkatkan kekompakan dan kerjasama yang baik diantara mereka. Maka family project kali ini adalah membuat letusan gunung berapi. Ibu menjelaskan apa saja yang harus disiapkan dan ibu memberi kesempatan pada kakak Aqila berlaku sebagai coordinator kegiatan. Ia punya hak untuk membagi tugas, jadi mb ela akan menerima intruksi darinya untuk berbagi tugas dan peran.

 MENCONTOH LETUSAN GUNUNG BERAPI





Alat dan bahan :
Tepung
Soda kue
Pewarna makanan berwarna merah
Cuka
Botol air mineral
Sendok
Corong
Loyang
2 buah gelas
Langkah-langkah :
1.    Letakkan botol di dalam Loyang
Dalam satu gelas, campur tepung dan soda kue
2.    Tuangkan campuran tepung dan soda kue ke dalam botol dengan menggunakan corong
3.    Tambahkan 20 tetes pewarna makanan ke dalam botol
4.    Tambahkan setengah gelas cuka kedalam botol
5.    Ketika busa berhenti, tambahkan sisa cuka kedalam botol

Apa yang terjadi?
Gelembung-gelembung busa merah keluar dari botol dan menuruni botol.


Mengapa demikian?
Soda kue bereaksi dengan cuka, menghasilkan gas kkarnondioksida. Ketika gas terbentuk, gas akan mengembang dengan cepat. Mendorog cairan dan partikel-partikel tepung keluar dari mulut botol. Campuran gas, tepung, pewarna makanan dan cairan menghasilkan busa yang menggambarkan magma yang keluar selama letusan gunung berapi.
Makna hari ini :
1.    Kakak Aqila telah menujukkan pola perilaku dalam situasi sosialnya berupa kemampuannya bekerjasama, berempati, dan sikap tidak mementingkan diri sendiri.
2.    Telah Nampak kemampuan nya dalam memimpin kegiatan, yaitu caranya membagi tugas secara sederhana dengan metode komunikasi dan Bahasa yang baik.
3.    Kakak Aqila memiliki hasrat dalam sebuah penerimaan sosila dengan sikapnya yang mengalah dan memberi perhatian.
4.    Tentunya sebuah pengetahuan baru bagi mereka mengapa gunung berapi yang Meletus selalu mengeluarkan cairan kental berwarna merah yang panas.
5.    Bagi ibu, ini adalah sebuah moment tepat untuk mengembangkan sikap social anak. Terutama dengan tidak membatasi lingkungan bermainnya selagi tidak membahayakan fisik dan psikologisnya. Dan tentunya ibu berperan sebagai motivator untuk memberikan dorongan untuk mengembangkan sikap empati dan keinginannya bersosialisasi.






 MENCONTOH LETUSAN GUNUNG BERAPI

0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget