Rabu, 17 Juli 2019

MENDONGENG KREATIF 7
"Kuda Dan Rubah"


Kemahiran berbahasa anak mencakup beberapa komponen penting yakni
menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Dalam kaitannya dengan
mendongeng, mendongeng dipandang memiliki potensi untuk digunakan bagi
pengembangan kemahiran menyimak dan berbicara siswa. Melalui mendongeng,
anak akan dilatih berkonsentrasi selama menyimak dan lebih lanjut akan dirangsang untuk berbicara mengemukakan berbagai hal yang berhasil anak simak. Berkaitan dengan kondisi ini, kegiatan mendongeng dapat dipilih orangtua agar anak memiliki daya konsentrasi, daya paham, dan daya kreatif
berbicara. Dalam kaitannya dengan kemampuan pramembaca, mendongeng juga dapat digunakan untuk merangsang anak mengenal buku-buku dongeng
bergambar. Dalam hal ini mendongeng dapat dijadikan sebagai sumber utama
dalam menumbuhkan minat prabaca anak dan lebih lanjut dapat dijadikan sarana
membina kemampuan prabaca dan pra menulis bagi anak usia dini.

Kegiatan mendongeng sangat saya rasakan manfaatnya dalam hal berbahasa kakak Aqila yang masih dalam fase prabaca dan pramenulis. Melalui dongeng, ia belajar berkonsentrasi dengan menyimak. Ia juga dapat menyimpulkan pesan moral dalam sebuah cerita sebagai indikasi ia telah memiliki daya paham. Sehingga kegiatan mendongeng selalu menjadi bagian dari harinya. Nah, hari ini saya mendongengkan sebuah cerita tentang kuda dan rubah. Bagaimana ceritanya? Dan apa pesan moral yang terdapat di dalamnya? Mari simak kisahnya berikut ini.

Seorang petani memiliki seekor kuda yang sudah tua. Pada waktu mudanya, kuda itu banyak membantu petani. Tapi, kini ia hanya membebani petani.

"Pergilah dan jangan kembali sebelum kau lebih kuat dari singa," usir petani.

Kuda pergi dengan sedih. Di sebuah hutan, ia bertemu seekor rubah.

"Kau nampak sedih sekali?" tanya rubah.

"Aku diusir tuanku. Padahal sewaktu muda, aku bekerja keras untuknya. Dia hanya mau menerimaku jika aku lebih kuat dari singa," keluh kuda.

"Jangan gundah, Kuda. Aku akan menolongmu. Kau berbaringlah di sini dan berpura-pura mati," kata rubah yang merasa kasihan kepada kuda.

Kuda menuruti perkataan rubah. Lalu, rubah pergi menemui singa. "Singa, ada kuda yang mati di sana. Pasti dagingnya enak," kata rubah.

Air liur singa menetes mendengarnya. la segera pergi ke tempat kuda mati yang diceritakan rubah. Setibanya di sana, rubah berkata, "Di sini tidak nyaman untuk memakan kuda ini. Sebaiknya engkau bawa ke sarangmu, Singa," kata rubah.

"Tapi, aku tidak bisa membawanya. Kuda ini besar," kata singa.

"Aku akan menolongmu," kata rubah.

"Berbaringlah! Aku akan mengikatkan ekor kuda ke badanmu dan engkau bisa membawanya ke sarangmu," kata rubah kembali.

Singa menyetujui usul rubah. la berbaring. Tapi, rubah ternyata mengikatkan ekor kuda ke empat kaki singa sehingga singa tidak bisa bergerak.

"Bangunlah, Kuda. Bawalah singa ini ke rumah tuanmu," kata rubah. Kuda berdiri dan menggeret singa ke rumah tuannya. Singa hanya bisa meraung-raung marah.

Saat tiba di rumah petani, kuda berkata, "Ini singa itu, Tuan. Aku bisa mengalahkan singa. Berarti aku Iebih kuat dari singa."

Melihat itu, Petani merasa kasihan pada kuda. Kuda akhirnya kembali ke rumah petani. la hidup bahagia selamanya.

Pesan Moral dari Cerita Tentang Persahabatan Rubah dan Kuda   adalah bantulah teman yang sedang dalam kesusahan. Pakailah akalmu untuk menolong teman.


#GrabYourImagination
#KuliahBunsayIIP
#Level10
#MembangunKarakterAnakMelaluiDongeng
#Tantangan10Hari

0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget