CERDAS FINANSIAL 10
“ Saat Aku Menginginkan Sesuatu”
Karya Kakak Aqila |
Setelah beberapa hari melakukan proses pendidikan finansial, saya semakin menyadari bahwa zaman seperti sekarang ini, anak memang sangat perlu dibekali pengetahuan tentang keuangan atau bagaimana cara mengelola uang. Karena uang merupakan komponen penting yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia, meski masih kecil sekalipun.
Telah kita ketahui bersama bahwa di dunia pendidikan saat ini tidak ada pelajaran keuangan tersebut. Oleh karena itu, kami sebagai orang tua lah yang wajib mengajarkannya. Mengajarkan masalah keuangan disini bukan tentang gaji. Melainkan mengajarkan mereka mengenai konsep dasar dan nilai-nilai mata uang yang akan anak - anak kita pakai di kemudian hari. Meski hal ini menjadi tantangan, tetapi berbicara tentang uang dengan anak perlu dilakukan sedini mungkin melalui berbagai aktivitas sehari-hari. Termasuk saat anak meminta sesuatu yang dirasa kurang kebermanfaatannya atau karena harganya yang mahal, maka kita perlu mengajarkan kepadanya untuk menunda atau menahan keinginan.
Telah kita ketahui bersama bahwa di dunia pendidikan saat ini tidak ada pelajaran keuangan tersebut. Oleh karena itu, kami sebagai orang tua lah yang wajib mengajarkannya. Mengajarkan masalah keuangan disini bukan tentang gaji. Melainkan mengajarkan mereka mengenai konsep dasar dan nilai-nilai mata uang yang akan anak - anak kita pakai di kemudian hari. Meski hal ini menjadi tantangan, tetapi berbicara tentang uang dengan anak perlu dilakukan sedini mungkin melalui berbagai aktivitas sehari-hari. Termasuk saat anak meminta sesuatu yang dirasa kurang kebermanfaatannya atau karena harganya yang mahal, maka kita perlu mengajarkan kepadanya untuk menunda atau menahan keinginan.
Seperti saat kakak Aqila meminta mainan rumah-rumahan beberapa bulan lalu. Dengan harganya yang tidak sesuai dengan anggaran belanja keluarga kami. Permintaannya yang pertama, diawali dengan rengekan dan menunjuk-nunjuk mainan yang dimaksud. Kami sepakat untuk tidak membelikannya. Selain karena tak ada dalam daftar belanja,harganya yang mahal cukup membuat kami membulatkan tekad untuk tidak akan membelinya. Kami sampaikan kepada kakak Aqila bahwa harganya mahal dan ibu tidak memiliki cukup uang untuk membelinya. Dari sinilah ia berinisiatif sendiri untuk menabung supaya bisa membeli rumah-rumahan impiannya.
Yang kedua kalinya saat kami belanja di tempat yang sama, kakak Aqila menghampiri tempat mainan itu berada dan memandangnya tanpa rengekan lagi. Dia hanya mengatakan kepada saya bahwa dia hanya ingin melihat mainannya saja. Yang ketiga kalinya di bulan berikutnya, ia melakukan hal yang sama dan mengatakan kepada saya bahwa harga mainan itu mahal dan tabungannya belum cukup untuk membelinya. Sekilas saya melihat kakak Aqila baik-baik saja. Tapi tidak di hatinya. Ia tetap mengharapkan mainan itu dapat dimilikinya. Sudah tiga bulan saya mengamati hal ini setiap kali belanja.
Di bulan berikutnya saya masih melihat kakak Aqila menghampiri tempat mainan itu dan memandangnya lagi. Namun kali ini saya mengambil tindakan untuk mengajaknya membeli beberapa lembar kain flanel dan beberapa bahan lainnya untuk membuat mainan rumah-rumahan. Saya melibatkan kakak Aqila untuk memilih warna dan mengajaknya membuat rumah-rumahan bersama. hasilnya cukup baik dan sangat disukai olehnya. Terlebih lagi kakak Aqila sangat membanggakannya karena ia terlibat dalam proses pembuatannya.
Semangat bikinnya ya... |
Waktu belanja bulan ini saya tetap mengunjungi supermarket yang sama dan seperti biasa, kakak Aqila turut serta. Saat kami melewati bagian mainan, saya sedikit risau dengan apa yang akan dilakukan oleh kakak Aqila. Namun sesuatu terjadi tidak seperti yang saya khawatirkan. Justru saat melihat rumah-rumahan yang sangat didambakannya itu, ia mengatakan kepada saya bahwa harganya sangat mahal, sayang kalau uang tabungannya habis untuk beli mainan itu. Apalagi sekarang dia sudah punya rumah-rumahan baru yang dibuatnya sendiri bersama ibu. Dia pun mengatakan kalau hasil karyanya justru lebih bagus dari rumah-rumahan yang terpajang di etalase toko.
Ini lho mainan yang didambakan😃 |
Terkadang masih banyak diantara kita yang bangga jika anak mereka memiliki apapun yang sedang kekinian. Padahal hal itu sama saja tidak mendidik. Orang tua adalah guru terbaik, bukan pengabul keinginan dengan seketika. Mari ajarkan anak untuk bertanggung jawab dengan kehidupan finansial yang sama sekali berbeda dari keinginan mereka. Supaya mereka paham dan dapat membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Jika si kecil tidak tahu mana kebutuhan dan keinginan finansial sejak dini, itu akan membuat mereka kesulitan mengelola keuangan saat sudah besar nanti. Bisa saja mereka menghamburkan uang karena merasa semua hal itu berguna, padahal belum tentu seperti itu.
#IbuProfesional
#BundaSayang
#Level8
#Tantangan10Hari
0 komentar:
Posting Komentar