Senin, 23 September 2019

YUK BELAJAR MENULIS
" Menulis Membuatmu Mengenal Diri Sendiri"


Saya sering menjumpai beberapa orang yang tertarik menulis, tetapi kemudian berhenti. Entah faktor apa yang membuat seseorang menjadi enggan menulis meskipun hal itu adalah hal yang ia sukai. Barangkali terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hal itu.

Beberapa di antaranya memiliki alasan karena tidak memiliki lingkungan yang juga menyukai dunia menulis, sehingga dorongan untuk menulis menjadi kurang kuat serta tidak adanya orang yang mengajarinya.

Nah, bagi teman-teman yang suka menulis dan ingin semangat menulisnya tidak timbul tenggelam, yuk kita belajar bersama. Supaya yang gemar menulis memiliki teman untuk konsisten menulis dan nggak pengen hobinya itu tenggelam begitu saja.

Semoga yang sedikit ini dapat membantu banyak orang untuk tetap menyukai dan bertahan dalam dunia menulis, memiliki karya yang dapat dibanggakan sekaligus dapat dibagikan kepada orang lain, serta dapat menyebarkan kebaikan-kebaikan darinya. Bagi yang pemula jangan risau hendak memulai dari mana. Yang penting ada niat untuk konsisten menulis dan terus menulis.

APA ITU MENULIS?

Menulis adalah sebuah kegiatan ketika kita ingin menuangkan sesuatu ke dalam bentuk kata dan kalimat. Kegiatan menulis ini dapat dilakukan oleh semua orang. Laki-laki maupun perempuan. Anak-anak hingga dewasa. Semua orang memiliki kebutuhan akan menulis. Sebab tidak semua kegiatan dilakukan dengan berbicara secara langsung. Perkataan yang ditulis justru akan lebih sampai ke sasaran, sebab kata-kata dalam tulisan tidak hilang begitu saja.

Berbeda apabila kita berbicara dengan seseorang. Perkataan dari lawan bicara hanya sebagian kecil saja atau hanya inti yang bisa diingat. Lain hal nya jika kita menjelaskan, menyampaikan, atau menceritakan sesuatu melalui tulisan. Apa yang kita tuangkan dalam bentuk kata-kata akan diingat huruf per hurufnya. Karena perkataan yang tertuang tidak bersifat abstrak, melainkan nyata di depan mata.

Di kegiatan manapun, seperti di sekolah pastinya tidak lepas dari kegiatan menulis. Seperti menulis materi yang telah dijelaskan di atas papan tulis, menulis PR, atau hal-hal lain yang berbau tulisan. Bersama saya, kita akan jelaskan apa arti menulis yang dikemas dalam bentuk sebuah cerita.

Di sekitar kita sangat banyak ditemui sarana dimana semua orang bisa menikmati cerita dengan berbagai cara. Misalnya saja sebuah TV yang menayangkan sebuah film. Film tersebut berhasil dinikmati oleh penonton karena memiliki cerita yang menarik. Atau contoh lainnya yang bisa menikmati sebuah cerita dengan membaca sebuah buku cerita seperti novel atau cerpen.

Cerita yang dikemas dalam bentuk tulisan inilah menjadi kegiatan yang disukai hampir semua orang. Ketika kita memiliki imajinasi, ide, atau kejadian menarik yang ingin diceritakan, biar cerita itu tetap abadi, sebaiknya dituangkan ke dalam bentuk tulisan.

Contoh:

Meri baru saja menonton sebuah film kartun anak di televisi. Ia sangat menyukai tokoh kartun yang sangat luar biasa itu. Sosok yang dapat membantu semua urusan manusia menjadi mudah dan terselesaikan dengan baik apapun masalahnya. Karena kekagumannya ini, Meri merasa ingin menuliskan sebuah cerita bergambar atau komik. Dan ia ingin menciptakan sosok kartun yang unik. Tokoh kartun yang tidak hanya dapat membantu permasalahan manusia, tapi juga jago beladiri dan dapat melindungi orang lain layaknya superhero bahkan bisa menghilang dan pandai bersembunyi.

Di sini anda bisa melihat bahwa siapapun bisa menulis apa yang dia inginkan. Begitu banyak hal yang bisa menjadi bahan untuk menulis. Termasuk setelah menonton film yang sangat disuka pun bisa  menjadi ide untuk menulis. Apalagi tentang isi hati, pikiran atau bahkan pengalaman hidupnya sendiri atau hidup orang lain. Kebanyakan orang cenderung akan lebih berani berekspresi/mengungkapkan isi hati dalam bahasa tulisan daripada lisan yang mau tidak mau dalam detik itu juga harus dijawab. Ekspresi lisan lebih akan diketahui kebenaran suatu topik pembicaraannya dibanding tulisan.
Sehingga, orang menulis lebih bisa mengatur emosinya,dibanding orang berlisan langsung. Oleh karenanya, bahasa tulisan cenderung lebih mudah dimengerti daripada bahasa lisan. Apalagi tidak saling mengetahui langsung ekspresi wajah ataupun nada bicara antara pembaca dan penulis.

Baiklah, apakah anda benar-benar ingin bisa menulis dan konsisten? Nantikan episode berikutnya tentang:
  1. Jenis-jenis tulisan.
  2. Manfaat menulis
  3. Kenapa harus menulis
  4. Kapan waktu yang tepat untuk menulis
  5. Pantangan penulis


0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget