Peran Ayah Dalam Pengasuhan Untuk Membangkitkan Fitrah Seksualitas
Sosok seorang ayah sangat penting dalam sebuah keluarga. Perannya begitu vital dan tak tergantikan. Termasuk juga dalam urusan mendidik anak, ayah punya peran yang sangat besar. Apa sajakah peran ayah dalam mendidik anak?
Banyak ayat Al Quran yang mencatat peran Ayah dalam mendidik anak-anaknya. Seperti dialog yang dilakukan antara Luqman dan anaknya, Nabi Ibrahim dengan anaknya Ismail. Kisah-kisah yang mengandung hikmah dan penuh keteladanan itu abadi di dalam Al Quran.
Peran ayah dalam mendidik anak, seharusnya menjadi peran yang dominan. Sejak anak berada pada fase senang bermain, sebaiknya ayah lebih sering terlibat dengan permainan anak. Bermain dengan ayah, merupakan bentuk upaya untuk membangun sikap dalam bersosial bagi anak anaknya. Ia juga dapat membacakan cerita atau dongeng, bahkan kalimat-kalimat yang penuh nasihat , ayahlah yang seharusnya lebih sering melakukannya. Begitu besarnya pengaruh dan peran seorang ayah dalam membangun sebuah peradaban.
Tugas utama seorang ayah bukanlah hanya sekedar mencari nafkah, namun yang paling utama adalah mendidik anak-anaknya supaya selamat dari api neraka. Hal ini telah Allah sampaikan dalam surat Attahrim:6.
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Selain itu juga seorang ayah harus memberikan waktu dan kasih sayang, dan lebih jauh lagi ayah harus berperan sebagai role model bagi anak untuk belajar ketegasan dan kuat untuk menolak segala hal negatif yang ditawarkan oleh lingkungan luar atau teman sebayanya.
Ayah punya peran untuk memimpin keluarga dan mengarahkan anak-anak agar tetap berada di jalur yang benar. Inilah letak peran seorang ayah sebagai leader. Seorang ayah harus tahu kemana arah pendidikan dalam keluarganya. Mau dicetak seperti apa anak-anaknya kelak. Sehingga tujuan spesifik keluarga dapat terbentuk untuk kemudian diupayakan dengan pola pendidikan yang tentunya harus bekerjasama dan bersinergi dengan ibu. Peran inilah yang mengharuskan sang ayah untuk menjadi pembuat Visi dan misi keluarga.
Selanjutnya, seorang ayah harus mampu memberikan pendidikan kepemimpinan kepadanya anak-anaknya. Supaya anak memiliki jiwa leadreship yang baik yang akan membantu anak dalam menghadapi tantangan kehidupannya di kemudian hari. Ayah hadir dalam keluarga dengan memberi keteladanan melalui sikap keayahannya seperti menunjukkan ketegasan, kedisiplinan dan rasa tanggungjawab. Serta sikap yang melindungi keluarga dengan penuh cinta, tentu akan sangat berkesan bagi anak.
Cara dan pola berfikir seorang ayah yang rasional, akan memberikan banyak manfaat dalam membangun pondasi berfikir dalam keluarganya. Sehingga dibutuhkan waktu khusus sebagai family time seorang ayah bersama anak-anaknya untuk saling berdialog, berdiskusi, dan bahkan sebagai tempat curhat sang anak. Melalui komunikasi yang dibangun ini, ayah bisa menjadi motivator keren bagi anak. Komunikasi produktif ayah bisa mengubah perilaku anak yang sebelumnya kurang baik untuk berubah menjadi lebih baik.Kehadiran sang ayah dibutuhkan lebih banyak kepada anak laki-laki yang berada di usia 7-10 tahun untuk menguatkan fitrah kelelakiannya.
Peran ayah yang tak kalah pentingnya adalah meningkatkan kepercayaan diri anak. Melalui bimbingan dan kasih sayang yang ayah berikan, seorang anak akan tumbuh dan memiliki rasa percaya diri yang baik. Seorang anak kadang emosinya masih belum stabil. Untuk itu, sebagai ayah penting untuk meningkatkan kecerdasan emosioanal anak. Tumbuhkan komunikasi yang intens agar ada proses saling percaya. Beri anak kepercayaan sambil tetap dipantau supaya tingkat kematangan emosionalnya tumbuh dengan baik.
Begitu besarnya peran seorang ayah dalam proses pendidikan anak. Dialah sang penanggungjawab pendidikan, yang merancang arah dan tujuan pendidikan keluarganya sesuai misi keluarganya. Kemudian Ibu yang akan mengurainya menjadi proyek dan kegiatan harian. Dengan tugas yang besar ini, lalu bagaimana jika ayah tidak terlibat dalam pendidikan anak? Para ayah yang tidak mau terlibat dalam proses mendidik anak anaknya, umumnya adalah para ayah yang tidak selesai dengan dirinya atau tidak bahagia menjalani karirnya walau sukses sekalipun, jadi mereka harus dibantu agar kembali fitrahnya dan banyak didoakan. Forum keayahan harus banyak dibuat untuk membekali keyakinan dan kemampuan para ayah dalam mendidik anak anaknya.
Bagi anak perempuan, ayah adalah cinta pertamanya. Jika anak perempuan mendapatkan cukup cinta dari ayahnya, dia tidak akan mencari cinta dari lelaki lain di luar rumah, hingga menjelang pernikahannya.
Bagi anak laki-laki, ayah adalah super hero pertamanya, idola pertamanya. Jika anak laki-laki tidak mendapatkan ayahnya sebagai super hero atau idola maka dia akan mencari super hero atau idola lain di luar rumahnya. Anak laki-laki juga butuh edukasi pada masa pubertasnya, oleh karena itu yang paling baik dalam mengedukasi hal tersebut adalah sang ayah.
Jadi apa yang seharusnya ayah lakukan untuk memaksimalkan perannya sebagai pemimpin keluarga untuk menghasilkan anak yang tumbuh sesuai dengan fitrah seksualitasnya?
1 . Kuatkan pondasi keimanan anak sejak dini. Mendidik anak mulai dari aspek aqidah, akhlaq, sosial kemanusiaan dan jasmani.
2 . Ajarkan anak untuk memabaca dan memahami Al-Quran.
3. Jadilahi figur ayah sebagai sosok lelaki sejati dan menjadi panutan bagi anak.
4. Mendidik anak sesuai gendernya, seperti untuk anak laki-laki, latihlah ia untuk menjadi imam solat berjamaah. Untuk anak perempuan perintahkan ia menutup aurat.
5. Latih sikap kepemimpinan, melalui keterampilan fisik. bersama ibu, latih anak untuk senang mengerjakan pekerjaan rumah.
Wahai para ayah, sesibuk apapun engkau dalam mencari nafkah, engkau tetap wajib memberikan waktu bagi anak-anakmu. Supaya engkau bisa melihat dan berperan aktif dalam menumbuhkan fitrah seksualitas anakmu secara signifikan.
Referensi :
BunsayLevel11
#FitrahSeksualitas
#KuliahBundaSayangIIP
0 komentar:
Posting Komentar