MENJELAJAH POTENSI ANAK 12
“Karena Kau Begitu Berharga”
Terdapat hadis Nabi yang mengajarkan bahwa “ setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah”. Hal ini menjadi petunjuk bagi kita bahwa sebenarnya potensi dan bakat spiritual anak sudah melekat secara intrinsik dalam diri anak. Beberapa penelitian pun menunjukkan potensi dan bakat kecerdasan spiritual justru dimiliki oleh oleh anak sejak usia dini.
Kecerdasan spiritual dapat dijadikan landasan yang diperlukan untuk memfungsikan intelektual dan emosional. Karena pada dasarnya kecerdasan spiritual itu merupakan kemampuan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita secara profesional. Potensi-potensi pembawaan spiritual pada anak-anak seperti sifat keberanian, optimisme, keimanan, empati, mudah memaafkan, kemampuan mengendalikan amarah dan ketangkasan dalam menghadapi bahaya.
Kecerdasan spiritual merupakan dimensi kecerdasan yang bersumber pada fitrah manusia yang tak bisa dibandingkan dengan kecerdasan konvensional yang memang berbeda. Yang mana kecerdasan spiritual ini langsung dari Ilahi sehingga tetap aktual.untuk mengoptimalkan potensi dan kecerdasan spiritual diperlukan banyak usaha. Melalui latihan- latihan spiritual dan intelektual. Keberanian orang tua untuk memasuki pola kehidupan yang lebih islami sangat diperlukan. Supaya hidup anak berada dalam cahaya Al-qur’an dan sunnah Rasulullah yang merupakan kurikulum utama pemicu utama kecerdasan. Di samping usaha tentunya juga doa yang tak putus untuk selalu dilantunkan supaya diberikan kemudahan untuk mendidik anak agar menjadi generasi Rabbani.
Upayakan semua aktivitas kehidupan selalu dikaitkan dengan nilai-nilai keimanan islam.sehingga nafas-nafas islam yang dikembangkan dalam mencerdaskan dan menjelajah potensi anak semakin memberikan keyakinan bahwa agama yang dianutnya adalah agama kebenaran yang dapat menyelamatkannya di akhirat. Nuansa ini sangat diperlukan oleh jiwa anak-anak yang masih suci, sehingga usia dini adalah usia yang sangat tepat untuk mengembangkan potensi spiritualnya.
Salah satu upaya kami untuk mengembangkan potensi spiritualnya adalah mengenalkannya dengan berbagai macam ibadah wajib dan sunnah Dari bersuci, sholat, infak dan sedekah, serta membaca Al-qur’an. Setiap harinya kakak Aqila akan mendapat talqin salah satu surat dalam Al-qur’an pada pagi hari yang kemudian akan diulang-ulang di siang dan petang harinya. Alhamdulillah hal ini konsisten kami lakukan, kami pun tidak berorenatsi pada targetan-targetan tertentu. Melainkan untuk membiasakan ia untuk akrab dan mencintai Al-qur’an. Untuk hasil kami berserah diri kepada Allah Ta’ala. Kakak Aqila belum bisa membaca Al-qur’an bahkan ia belum mengenal huruf hijaiyah dengan baik. Namun habbit ini menjadi sesuatu yang istimewa dan selalu dinantikan saat-saat murojaah bersama ayah di petang hari. Setiap hari kakak Aqila dan ayah selalu sholat magrib di maghrib. Usai sholat kakak Aqila akan mengulang hafalannya bersama ayah untuk beberapa surat. Hal ini dilakukan di masjid dan selama perjalanan pulang dari masjid. Meskipun terlihat ringan, namun kegiatan ini cukup efekyif untik mengasah potensi spiritualnya. Ia yelah mampu berwudhu dengan baik, mengetahui gerakan sholat yang benar, keutamaan sholat berjamaah di masjid dan menambah hafalannya.
Dengan tetap bertawakal pada Allah yang Maha menentukan, kami berharap aktivitas ini dapat berkembang dan bermanfaat untuknya hingga ia dewasa supaya tetap berpegang teguh pada agama islam. Memiliki aqidah yang lurus, selamat akhlak dan kehormatannya. Aamiin.
💥Semua Anak Adalah Bintang
💥IIP
💥Bunda Sayang
#Tantangan 10 hari
# Level 7
# Kuliah Bunsay IIP
# Bintang Keluarga
0 komentar:
Posting Komentar