Selasa, 30 April 2019

CERDAS FINANSIAL 7
“ Aku Harus Amanah”



Melatih kecerdasan Finansial tidak harus selalu tentang cara mengelola uang. Tapi juga tentang sikap terhadap uang atau harta itu sendiri. Anak harus tahu cara bersikap terhadap barang  yang bukan miliknya. Meskipun barang itu tidak diketahui pemiliknya atau barang temuan.

Hal ini saya tuliskan mengingat pengalaman saya saat sedang dalam perjalanan pulang dari rumah saudara. Saya dihadapkan pada satu perkara saat anak saya menemukan dua lembar uang di jalan.

“ Ibu, lihat ini ada uang.” ujarnya sambil menunjukkan sejumlah uang yang basah terkena embun pagi.

“ oh...kakak nemu uang ya. Kira-kira siapa yang punya ya kak?” jawabku.

“ nggak tahu bu.” jawabnya sambil membersihkan dua lembar uang yang basah dan kotor itu.

“ kasihan ya kak, yang punya uang itu pasti sedih karena uangnya hilang.”

“ iya bu, pasti orangnya nyariin ya bu?” tanyanya.

“ mungkin kak.” jawabku singkat sambil berpikir bagaimana mengarahkan kakak Aqila menyikapi uang temuannya.

Saya melihat ada rasa enggan ia mengambilnya karena takut. Mungkin karena pengalaman yang lalu saat ia mengambil sebuah permen di kantin sekolah saat ibu kantin tak ada.

“ ini gimana bu? Orangnya kan nggak ada?” katanya lagi.

“ yaudah kakak masukan aja dalam kantong, nanti masukkan di kotak infaq ya?” ujarku yang tak sempat memberinya penjelasan tentang bedanya menemukan dan mencuri.

Sesampainya di rumah, kakak Aqila melayangkan protes padaku tentang uang tujuh ribu yang ia temukan.

“ kenapa ibu suruh aku ambil uang ini bu? Kan nggak ada orangnya? Namanya mencuri bu.” ia  mencoba mengembalikan semua perkataan yang pernah ku sampaikan kepadanya.

“  bukan mencuri kak, kalau yang kakak ambil itu adalah barang yang berada di tempat yang jelas dan kita tahu pemiliknya itu baru namanya mencuri. Tapi kalau di jalan umum kan kita tidak tahu siapa yang punya , berarti kita lagi menemukan barang.” ujarku memberinya sedikit penjelasan.

“ kenapa nggak ditarok jalan saja biar yang punya nemuin lagi?” tanyanya ingin tahu.

“ karena belum tentu uang itu akan ditemukan pemiliknya lagi. Bisa jadi ada orang lain yang mengambilnya trus malah dipakai oleh orang itu untuk beli-beli. Nah kan malah jadi kurang baik. Makanya ibu minta ke kakak untuk ambil uangnya dan kakak punya tanggung jawab dengan uang itu loh.”

“ aku apain uangnya bu?”

“Kakak harus amanah dengan uang temuan itu. Sebaiknya kakak masukkan ke kotak infaq. Karena uang itu bukan milik kita dan kita tidak bisa menemukan pemiliknya. Jadi kakak masukin ke kotak infaq ya...kita akan belikan nasi untuk sedekah nasi hari jumat besok. Jadi kan uangnya bisa bermanfaat buat orang lain.” jawabku penuh kehati-hatian supaya ia dapat memahaminya.

Kemudian saya menjelaskan lebih panjang tentang barang temuan kepada kakak Aqila. Apakah sebaiknya diambil atau dibiarkan saja.
Jika kita menemukan barang temuan, maka lebih baik kita mengambilnya dibanding membiarkan barang tersebut. Terkait mengambil barang temuan ini.
saya pernah mendengar seorang ulama menyampaikan bahwa ada dua kategori tentang sikap kita terhadap barang temuan.
Pertama, jika kita yakin bisa menjaga dan mengamankan barang temuan tersebut, maka mengambilnya hukumnya adalah wajib. Sebaliknya, jika kita membiarkannya, maka kita akan berdosa karena telah menelantarkan harta milik orang lain yang seharusnya kita bantu untuk menjaganya. Dalam hal ini, Imam Syafi'i pernah berkata dalam kitab al-Umm yang artinya sebagai berikut :

“Tidak boleh bagi seseorang membiarkan barang temuan jika dia menemukannya.”

Kedua, jika kita tidak yakin bisa menjaga dan mengamankan barang temuan tersebut, maka mengambilnya hukumnya sunnah, tidak wajib.

Nah, melalui kejadian ini saya dapat mengajarkan kakak Aqila beberapa hal yaitu:

1 . Tidak egois saat menemukan barang atau uang. Ia tetap harus memahami bahwa meskipun barang itu adalah temuan, tetap saja itu bukan miliknya. Sehingga ia memiliki kontrol diri untuk tidak membelanjakan uang temuannya.

2. Dapat membedakan antara mencuri barang dan menemukan barang. Jika barang yang ditemukan itu ada yang mencarinya, maka  wajib bagi kita untuk mengembalikannya. Karena meskipun kita telah menemukan barang, bukan berarti barang itu akan menjadi milik kita.

3. Melatih kakak Aqila untuk bersikap empati terhadap orang lain. Maka, Saya menstimulasinya dengan kalimat yang mendeskripsikan perasaan seseorang yang kehilangan uang.

#IbuProfesional
#BundaSayang
#Level8
#Tantangan10Hari

0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget