Rabu, 05 Desember 2018


MENJAJAKI GAYA BELAJAR ANAK DENGAN BERAGAM KEGIATAN 
“BERMAIN DAN MENYAYANGI BINATANG”


Setiap kita memiliki kewajiban peduli dengan lingkungan dan alam sekitar, termasuk kepada binatang yang termasuk makhluk hidup yang memiliki peranan penting dalam keseimbangan ekosistem di alam ini. Dan semua ini haruslah ditanamkan sejak dini dari orangtua kepada anaknya. menanamkan sikap peduli dan menyayangi binatang merupakan sebuah pembelajaran yang harus diberikan kepada anak bukan untuk dihindari atau hanya sebatas anak mengenal nama-nama binatangnya saja, namun tidak memiliki kepekaan terhadap binatang. Bahwa binatang adalah makhluk ciptaan Allah yang perlu disayangi, mereka juga merasakan sakit jika dipukul atau disakiti dalam bentuk lain, binatang juga merasakan lapar dan haus.


Semua pembelajaran ini haruslah diawali dari sikap orangtua yang mengajarkan kepada anak-anak untuk mencintai binatang. Namun sayangnya, masih belum banyak orantua yang mau mengajarkan kepada anaknya untuk mencintai binatang dan justru ungkapan-ungkapan negative itu keluar dari orangtua sendiri dengan segudang larangan untuk anaknya tidak mendekati binatang. Banyak orangtua yang melarang anaknya mendekati binatang karrena kotor. ketika orangtua mengatak hal itu kepada anaknya,anak akan memiliki ingatan dan persepsi bahwa binatang itu kotor. Padahal, setiap anak memiliki rasa ingin tahu yang besar dan ingin mencoba mulai berinteraksi dengan apa yang dilihatnya, salah satunya dengan binatang. Jika khawatir karena binatang itu kotor dan dapat mengotori tubuh anak, maka ketika selesai menyentuh binatang, anjurkan anak untuk segera mencuci tangan dan membersihkan badan mereka.

Baca Juga ya

Bahkan terkadang orangtua tak sadar sering melakukan penyiksaan kepada binatang di hadapan anak-anaknya, sehingga anak melihat langsung contoh yang tidak baik ini. Misalnya saja menendang kucing yang sedang meminta makan, melempar ayam dengan batu-batu saat ayam masuk ke pekarangan rumah dan memakan sebagian tanaman. Bahkan ada juga orangtua yang mengajak anak laki-lakinya berburu menggunakan senapan, mereka menembaki burung dan tupai. Jika hal ini terus dibiarkan bagaimana mereka dapat memiliki rasa sayang dan peduli pada binatang? Karena yang mereka lihat adalah contoh perilaku yang tidak baik terhadap binatang.

Saya juga sering melihat orangtua melarang anaknya memelihara binatang, padahal dengan memelihara bintang, anak menjadi punya tanggung jawab. Selain itu dengan memelihara binatang dapat meningkatkan kecerdasan dan karakter anak. Ia akan memiliki kepedulian dengan binatang, ketika anak memiliki rasa peduli dengan binatang dampaknya adalah mereka juga akan peduli dengan lingkungan sekitarnya. Bagaimana caranya ? biarkan anak-anak menyentuh binatang langsung walau hanya sekedar mengelusnya, hal ini sudah termasuk mengajarkan menyangi binatang. Ijinkan anak untuk memberi makanan kepada binatang-binatang liar. Sebagai orangtua memberi  contoh untuk tidak mengusir dan menyiksa binatang disekitar kita.

Ijinkan anak-anak kita untuk merawat binatang peliharaan. Apalagi jika keinginan merawat binatang itu datang dari diri anak sendiri, itu artinya mereka yang memiliki inisiatif untuk memelihara binatang. Dengan begitu, kita dapat mengajarkan tanggungjawab kepada anak untuk memberi makan dan minum kepada hewan peliharaannya secara rutin. Lama-lama dengan aktivitas ini anak akan menajadi memiliki rasa tanggungjawab dan peduli kepada binatang.

kegiatan bermain anak yang melibatkan binatang peliharaan dapat menjadi salah satu kegitan untuk menjajaki gaya belajar Aqila yang memilikii kecenderungan sebagai seorang naturalist. Sering saya mengajak Aqila untuk melihat film documenter tentang binatang. Aqila melihat kehidupan dan perilaku binatang yang sesungguhnya, apa yang harus dilakukan manusia terhadap binatang, Aqila belajar tentang rantai makanan dan pengaruhnya terhadap ekosistem alam. Ia tahu dampak putusnya rantai makanan akibat perbuatan yang tidak bertanggung jawab manusia.

Baca Juga ya

Meskipun Aqila belum memiliki inisiatif untuk memelihara binatang, namun dia sering ingin bermain dengan binatang peliharaan ayah. Bahkan setiap harinya ia masuk ke kandang ayam untuk menghitung ayam-ayamnya, melihat aktivitas ayam bertelur dan melihat kumpulan telur yang ada di petarangan. Terkadang ia juga melibatkan dirinya untuk turut serta memberi makan ayam Bersama ayah. Bahkan pernah ia dengan sengaja menangkap ayam untuk dimandikan dibawah keran air. Terkadang ia juga bermain Bersama kucing peliharaan mbah kakung. Kucing yang sangat jinak ini sering diajaknya bermain posyandu, untuk diayun layaknya seorang bayi yang sedang ditimbang. Namun, ada kebiasaan Aqila yang kurang baik dalam memprlakukan kucing, ia sering menginjak ekor kucing dengan hentakan yang keras. Entah apa maksudnya, setiap kali kutanya dia hanya tertawa kecil sambil menutup mulut dengan tangan mungilnya lalu berlari menjauhiku. mungkin karena gemas atau apa belum dapat saya pastikan.

Pernah suatu hari ia melihat banyak sekali ulat gemuk-gemuk yang berada di tanaman bunga geranium, saya saja geli melihatnya, tapi Aqila berani menyentuhnya. Hanya sekedar menyentuh saja tidak untuk main. Kemudian sore harinya ia mempresentasikan di hadapan ayahnya bahwa ulat keket itu berasal dari telur kupu-kupu lalu akan berubah menjadi kepompong, lalu dari kepompong itu akan keluarlah kupu-kupu yang cantic. Ayahnya berdecak kagum dengan presentasinya yang lucu dengan gaya Bahasa yang khas anak kecil sangat menggemaskan. Nah berarti Aqila telah memahami proses metamorphosis kupu-kupu. Lalu dia bernyanyi sambil menggerak-gerakan kedua tangannya layaknya sayap seekor kupu-kupu.

Baca Juga ya

Kecerdasan Aqila yang cenderung naturalis membuatnya mudah untuk berinteraksi dengan binatang dan memahami kehidupan binatang. Hal ini karena ia memiliki ketertarikan lebih pada jenis flora dan fauna. Dengan kuberikan video dan gambar-gambar kehidupan binatang, ia menjadi mudah mengingat perilaku dan pola hidup binatang. Selain itu berinteraksi langsung dengan binatang menjadikan ia mengetahui bahwa binatang tidak dapat kita atur sekehendak hati. Mendampinginya bermain dan memberikan penjelasan serta mmenunjukkan secara langsung membuatnya mengerti dan mengingat bahwa ada beberapa binatang liar di sekitar kita yang berbahaya tak boleh disentuh dan didekati. Jadi hanya boleh main dengan binatang peliharaan saja. Berinteraksi secara langsung dengan binatang peliharaan, membuat Aqila memiliki aktivitas fisik untuk melatih keseimbangan dan kekuatan tubuhnya, seperti berlari mengejar ayam hingga dapat menangkapnya ia menjadi memiliki srategi untuk menangkap ayam atau menggendong ayam dan kucing yang ukurannya besar dengan semangat berusaha mampu menggendongnya meski berat. Artinya ia pun belajar dengan gaya belajar kinestetik saat bermain dengan binatang meskipun hanya sebentar dan Aqila bukanlah anak yang mahir dalam hal ini.
 aqila memandikan ayam 
 ayam pejantan kesayangan
 memberi ayam makanan
mengamati dan memberi makan ikan
 habis posyandu kucingpun di timbang
 Momong kucing Dan menidurkan di ayunan
Gaya Presentasi aqila tentang metamorfosis kupu-kupu
#harike8
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget