Senin, 15 Oktober 2018

KOMUNIKASI PRODUKTIF DENGAN BUAH HATI



Kegiatan hari ini begitu padat. Ada saja pekerjaan dan beberapa tugas yang harus ku selesaikan segera ditambah badan juga kurang sehat. Dalam kondisi seperti ini tentu saja fikiran hanya terfokus pada satu hal. Segera selesai dan segera berganti tugas berikutnya. Waktuku Bersama Aqila juga tak sebanyak hari-hari kemarin.
Kubiarkan saja dia bermain sendirian di halaman rumah. Saat sedang sibuk-sibuknya tiba-tiba kudengar Aqila memanggilku,
“ibu..ibu..” panggilnya sambil menangis
“iya sayang ada apa?” tanyaku
“kkakiku sakit” jawabnya

Ku dekati dia dan ku perhatikan kakinya,ternyata bukan luka yang serius,hanya sedikit goresan saja entah kena apa.
“oh sakit kena apa tadi?”lanjutku
“tadi jalan kena kayu” jelasnya
“hmmm…itu cuuma luka gores aja nak, biasanya Aqila pinter ambil obat luka sendiri di kotak obat kan?” ujarku berharap ia akan seperti biasanya.
“nanti kalau masih perih diplaster aja ya” lanjutku sambil berlalu meninggalkan Aqila hendak melanjutkan pekerjaan. Karena aku fikir luka ringan ini biasanya dia mampu mengatasinya sendiri.
Namun, ternyata sesuatu terjadi justru sebaliknya. Setelah kurang lebih 30 menit kutinggalkan dia, lalu aku mencari-cari keberadaannya. Aku merasa tak mendengar suaranya. Akhirnya ku temukan dia sedang berbaring di sofa. Masyaallah..anakku terihat muram dan bersedih. Ku peluk dia dan ku katakan,
“Aqila masih sakit kakinya?”
Dia hanya mengangguk, aku meyesal sekali..mungkin bukan luka itu yang membuatnya sedih, namun dia menginginkan perhatianku yang sedari tadi sibuk saja. aku segera meminyaki lukanya dan membalutnya dengan plaster. Kemudian aku berfikir bagaimana aku akan meminta maaf padanya dan menghiburnya. 

Aku melihat di halaman rumah tamppak bunga geranium sedang berbunga sangat banyak. Kemudian aku berjalan hendak memetic beberapa bunga geranium itu dan merangkainya menjadi rangkaian warna pink dan putih lalu ku ikat dengan tali.
Aku sampaikan maafku kepada Aqila sambil memberikan seikat bunga geranium.
“ibu, kakiku udah nggak sakit kok, bunganya bagus sekali ibu aku suka.” Sambil mencium bunga geranium itu lalu ia memelukku.

Hatiku rasanya meleleh sekali, gak nyanga Cuma bunga sederhana itu membuat hatinya bahagia.
Aqila pun kembali bermain di halaman rumah, kali ini kuperhatikan dia mencoba memetic sebanyak-banyaknya bunga geranium itu dan ia rangkai dengan sangat sederhana. Lalu ia berlari menghampiriku dan memberikan bunga itu kepadaku. Kejadian ini berlangsung hingga sore hari. Sudah empat kali ia memberiku rangkaian bunga geranium.

Ternyata ketika aku tulus meminta maaf padanya dengan memberinya seikat bunga yang sederhana, justru aku yang dibanjiri oleh bunga-bunga seharian ini. Ketulusan dan kasih sayang akan menyentuh hati anak. Pola komunikasi ke anak juga paling berpengaruh ketika kita menggunakan Bahasa tubuh yang tepat, memberikan senyuman,memeluknya,meminta maaf dengan nada intonasi yang tulus dan menunjukkan rasa peduli dan empaty kepadanya. Hal ini mengingatkanku pada Rumus 7-38-55, bahwa berbiccara hanya 7 % berpengaruh ke anak. 38 % dipengaruhi intonasi suara dan 55 % oleh bahasa tubuh.


#hari5
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget