MENGKAJI PENDIDIKAN SEKS, KENAPA TIDAK?
Melalui beberapa diskusi yang dilakukan dengan metode belajar learning by teaching di level 11 ini, saya merasakan adanya sebuah pembelajaran yang kooperatif dan menyenangkan. Masing-masing memiliki tanggung jawab yang sama dan saling kolaborasi untuk menghasilkan produk yang baik. Terlebih lagi, setiap kelompok akan menjadi ahli di bidangnya sesuai materi yang didapatkannya. Sehingga menjadi lebih mudah untuk saling sharing dan berpendapat. Banyak ilmu tentang pendidikan seksualitas yang saya dapatkan baik melalui forum diskusi ataupun di luar forum. Terlebih disaat melakukan pencarian dan penelusuran sumber bacaan tentang pendidikan Seksualitas. Lalu pengalaman belajar yang menarik ini saya coba ungkapkan dengan tulisan berikut ini.
Pendidikan seks pada hakikatnya adalah sebuah usaha untuk membekali pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan menanamkan moral, etika serta agama agar tidak terjadi penyalahgunaan organ reproduksi tersebut. Pendidikan seks pun bisa dikatakan sebagai pesan moral. Yang mana pendidikan ini merupakan cikal bakal pendidikan kehidupan berkeluarga yang memiliki makna sangat penting.
Banyak para ahli menganjurkan agar
anak-anak sejak dini hendaknya mulai dikenalkan dengan pendidikan seks yang sesuai dengan tahap perkembangan kedewasaan mereka. Karena Pendidikan seks sebagai komponen pokok dari kehidupan yang dibutuhkan manusia, sehingga mengkaji pendidikan seks berarti juga mengkaji kebutuhan hidup.
Pendidikan seks yang sangat luas, tidak hanya terkait pada dimensi fisik, namun juga psikis dan sosial. Sayangnya, meski demikian saat ini telah terjadi pereduksian makna. Pendidikan seks hanya disempitkan pada aspek pembelajaran dalam hubungan seks saja. Akibatnya pendidikan seks menjadi tabu untuk dibicarakan dan dikaji.
Pendidikan seks dalam pandangan saya juga merupakan sebuah pengetahuan mengenai anatomi organ tubuh yang dilanjutkan pada reproduksi seksualnya dan akibat-akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama, dan adat istiadat, serta kesiapan mental dan material seseorang. Maka sangat diperlukan adanya keselarasan visi yang dijadikan sebagai indikator keberhasilan pendidikan seks ini. Terlebih pendidikan seks merupakan salah satu bentuk pendidikan yang mempunyai dimensi yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hasil dari suatu pendidikan juga tidak segera dapat kita lihat hasilnya atau kita rasakan. Maka pendidikan seks sebagai aktivitas memiliki arah dan tujuan yang sudah direncanakan dan harapannya mampu tercapai dengan baik. Yang mana Arah dan tujuan itu dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan pendidikan seks ini. Adapun beberapa tujuan pendidikan seks adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pemahaman dengan benar tentang materi pendidikan seks yaitu memahami organ reproduksi, identifikasi dewasa/baligh, kesehatan seksual,
penyimpangan seks, kehamilan, persalinan, nifas, bersuci dan perkawinan.
b. Menepis pandangan miring khalayak umum tentang pendidikan seks yang dianggap tabu, tidak islami, seronok, nonetis dan sebagainya.
c. Pemahaman terhadap materi pendidikan seks pada dasarnya memahami ajaran Islam.
d. Pemberian materi pendidikan seks disesuaikan dengan usia anak.
e. Mampu mengantisipasi dampak buruk akibat penyimpangan seks.
f. Menjadi generasi yang sehat.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan seks memang sangat luas. Di samping itu nilai pendidikan seks menjadi sangat penting karena di dalamnya menyangkut moralitas sosial yang menjadi tolok ukur sebuah kecakapan dalam masyarakat. Terlebih
ketika pendidikan seks menjadi sebuah formula atau jawaban untuk memerangi berbagai macam persoalan penyimpangan
seksualitas yang terjadi belakangan ini.
Jadi pendidikan seks bukanlah tentang mendukung anak untuk melakukan hubungan seksual, tapi menjelaskan fungsi alami seks sebagai bagian diri mereka serta konsekuensinya jika disalahgunakan. Orang tua merupakan aktor utama dalam hal pendidikan anak. Orang tua sebagai tempat belajar utama bagi anak, karena orang tua lah yang paling tepat untuk memberikan pendidikan seks pada usia dini. Orang tua tidak perlu ragu lagi akan pentingnya pendidikan seks sejak dini. Sebaiknya, hilangkan rasa canggung yang ada dan memulai membangun kepekaan akan kebutuhan pendidikan seks pada anak.
Kurangnya pembekalan tentang seks dan apabila tidak dimulai sejak dini maka akan lebih membahayakan ketika anak beranjak remaja. Para remaja bisa mencari informasi yang berhubungan dengan seks melalui berbagai sumber seperti buku, majalah, film, internet dengan mudah. Sehingga hal ini membuat anak menjadi bingung dan bias. Karena didapat dari sumber yang tidak layak. Padahal, informasi yang didapat belum tentu benar dan bahkan mungkin bisa menjerumuskan atau menyesatkan.
#AliranRasa
#GameLevel11
#KuliahBunsay
#IIP
0 komentar:
Posting Komentar