MENDONGENG KREATIF 9
"Tikus Pun Bisa Menolong Singa"
Mendongeng dipandang hampir tidak memiliki keterkaitan dengan perkembangan fisik motorik anak. Namun demikian, kegiatan kreatif mendongeng
sebenarnya memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan fisik motorik anak. Hal
ini dapat dilakukan jika orangtua secara kreatif memadukan kegiatan mendongeng
dengan kegiatan bermain peran atau kegiatan bermain lain pasca mendongeng.
Berdasarkan hal ini bukan tidak mungkin jika mendongeng dapat juga digunakan secara kreatif untuk mengembangkan fisik motorik pada anak usia dini.
Kegiatan mendongeng yang saya lakukan bersama kakak Aqila memang seringkali sambil beraksi bermain peran. Apapun bisa menjadi medianya. Saat sambil tidur-tiduran pun saya menggunakan peraga boneka jari atau kain flanel yang kami buat dengan bentuk binatang atau bunga. Setelah mendongeng pun terkadang kakak Aqila ingin memainkan peran salah satu tokoh yang baru saja diceritakan. Biasanya si dia akan memilih peran dari tokoh yang baik dan ibu sebaliknya. Meskipun sangat sederhana tapi justru kegiatan mendongeng ini menjadi sangat seru dan menarik. Bahkan dapat menimbulkan kesan yang sangat membekas di hati si kecil. Karena mendampingi dan mendidik anak berarti membangun kebiasaan dan membuat kenangan yang akan selalu diingat anak di masa depannya.
Kebetulan hari ini kami melihat kucing peliharaan kami menangkap sebuah tikus yang besar dan dibawa kesana -kemari. Yang membuat seisi rumah menjadi heboh berteriak histeris. Apalagi kakak Aqila yang sangat geli melihat tikus yang sedang bersungut dan bergeliat hendak melepaskan diri dari cengkeraman sang kucing.
" ibu, lihat tikusnya dimakan kucing." Ujarnya sambil menunjuk ke arah kucing yang sedang membawa lari tikus.
" iya begitulah, salah satu manfaat memelihara kucing itu menjadikan rumah kita bebas tikus dan gabah di belakang iti jadi aman deh nggak dimakan tikus." Jawabku sekenanya.
" aha..berarti tikus itu makanan kucing kan bu? Kita nggak perlu kasih makan kucing lagi dong." Katanya.
" ya bukan begitu, kan gak tiap hari kucingnya dapat tikus. Lagian kita punya kewajiban memberi makan hewan peliharaan loh..kalau nggak dikasih makan, itu berarti kita zolim sama kucing" jelasku.
" hehehe...kucing itu kan manis, lucu banyak manfaatnya lagi. Gak kayak tikus ya bu? Udah jelek, kotor bau lagi. Apa manfaatnya tikus. Makanya nggak ada orang yang mau pelihara tikus kan bu?"
" lhaaa...kok jadi gitu? Setiap makhluk yang diciptakan Allah itu pasti ada maksudnya. Jadi bukan berarti nggak ada manfaatnya. Pasti ada sesuatu sebagai pelajaran buat manusia. Supaya kita berpikir kak."
Karena kejadian ini, membuat saya teringat akan sebuah dongeng yang berasal dari yunani. Yaitu kisah tentang seekor tikus yang dapat menyelamatkan singa. Setelah usai mendongeng, kami pun memainkan perannya. Kakak Aqila menjadi singa dengan kegagahan dan aumannya yang menggelegar sedangkan ibu yang berperan menjadi tikus kecil dengan suara yang berdecit. Seperti apa kisahnya? Mari simak kisah berikut ini.
Singa tidur nyenyak di bawah sebuah pohon rindang. Tikus berlari melewati muka singa.
Singa kaget dan terbangun. la marah sekali karena tikus telah mengganggu tidurnya. la menangkap tikus dengan cakarnya.
"Mengapa kau berjalan di wajahku dan mengganggu tidurku? Kau akan menerima akibatnya," kata singa sambil membuka menginjak ekor tikus
"Oh, jangan bunuh aku, Tuan Singa!" mohon tikus.
"Aku tidak bermaksud mengganggu tidurmu. Lepaskan aku. Aku janji tak akan mengganggumu lagi," kata tikus.
“Tidak, aku tidak akan melepaskanmu," kata singa.
"Aku mohon lepaskan aku," teriak tikus yang ketakutan.
"Jika engkau melepasku, aku akan menolongmu suatu saat," kata tikus.
Singa tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Kau menolongku. Lucu sekali. Bagaimana binatang sekecil kau bisa menolong raja hutan seperti aku? Tapi baiklah, engkau cuma makhluk kecil. Memakanmu juga tidak membuatku kenyang. Aku lepaskan kau. Tapi, jangan sampai aku melihatmu lagi di sini." Tikus pun dilepaskan.
"Terima kasih, Singa yang baik. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu," kata tikus.
Suatu hari, singa terjebak dalam perangkap pemburu. Pemburu mengikat singa di sebuah pohon. Setelah itu, ia pergi mengambil gerobak untuk mengangkut singa.
Singa mengaum keras sekali hingga menggetarkan bumi. Tikus kecil pun mendengar auman singa, "Singa pasti dalam kesulitan. Aku akan menolongnya," kata tikus.
Tikus mendapati singa terikat di sebuah pohon. "Tenang, Tuan Singa. Aku akan menolongmu. Aku sudah berjanji akan menolongmu," kata tikus.
Tikus mengerat (menggigit) tali yang mengikat singa. Lama sekali tikus melakukan itu. Akhirnya, singa terbebas sebelum si pemburu kembali. Benar saja, tikus yang kecil bisa juga menolong singa yang besar.
Pesan moral dari cerita ini adalah tolonglah orang yang membutuhkan pertolongan maka kamu akan dibantu saat menghadapi kesulitan. Makhluk yang kecil, belum tentu tidak berguna. Kemudian tepatilah janji yang sudah kau ucapkan.
#GrabYourImagination
#KuliahBunsayIIP
#Level10
#MembangunKarakterAnakMelaluiDongeng
#Tantangan10Hari
0 komentar:
Posting Komentar