MENDONGENG KREATIF 4
"Kisah Empat Ekor Sapi"
Salah satu cara yang biasanya dilakukan untuk mengembangkan potensi anak
adalah melalui bercerita. Kegiatan bercerita sebenarnya bukan merupakan sebuah pola baru dalam mendidik anak usia dini. Kegiatan ini telah dilakukan sejak
zaman dahulu dan telah menjadi kebiasaan orang tua dulu untuk mengantarkan anak-anaknya tidur. Kegiatan bercerita yang demikian, selain mendekatkan orang tua dan anak juga diyakini akan mampu mengembangkan karakter baik pada diri anak sejalan dengan isi cerita yang disampaikannya kepada si anak.
Hari ini saya melihat kakak Aqila murung sepulang bermain dari rumah temannya. Ada kekesalan yang kutangkap dari raut wajahnya. Ketika kutanya ada apa, kakak Aqila enggan menjawab. Tampak butiran bening yang menggenang di pelupuk matanya. Apapun yang terjadi padanya dan apapun yang dirasakannya, kupeluk saja ia di dadaku dan tangisnya pun pecah seketika. Kuperiksa seluruh tubuhnya dan tak ada yang terluka, maka kutebak saja apa yang terjadi padanya.
" kakak lagi bertengkar sama temannya kakak ya?" Tanyaku.
Dia hanya mengangguk lesu.
" memang kenapa sampai bertengkar? Rebutan mainan?" Tanyaku ingin tahu.
" enggak bu...itu lho Mb Ela nggak mau ikut aku ke kebun petik buah katuk. Dia malah maunya naik sepeda. Abis itu mb Ela pilih main sama Zidan." Jawabnya sambil menahan isak tangisnya
" oh...kakak kan masih bisa main sama Rendi atau sama Nabil" ujarku.
" aku udah ajak mereka bu..tapi mereka nggak mau. Mereka maunya main tanah. Aku nggak mau main tanah kayak mereka itu."
" uh...sayang...kakak lain kali juga jangan memaksakan teman-teman kakak untuk main seperti kakak ya. Dan nggak perlu bertengkar begitu kan ada ibu di rumah. Kita bisa main bareng kan?"
Kakak Aqila hanya terdiam menatapku. Kasihan juga aku melihatnya.
" baiklah, mau nggak kakak dengerin cerita ibu? Ibu punya cerita bagus lho." Bujukku untuk menenangkan hatinya.
" iya, mau bu. Ceritanya tentang apa bu?" Tanya penasaran.
" hmmm... dengerin ya cerita ini tentang empat ekir sapi yang berteman. Ceritanya begini" ujarku bersiap untuk bercerita .
Seekor singa mengawasi empat ekor sapi yang sedang makan di padang rumput. "Mereka sulit sekali aku mangsa. Mereka selalu rukun dan mengikatkan ekornya satu sama lain sehingga aku tidak bisa menyerang dari belakang," pikir singa itu.
Tapi suatu hari, keempat sapi bertengkar karena perbedaan pendapat. "Rumput di lembah sana hijau dan segar. Ayo kita ke sana," ajak sapi pertama.
“Tidak, aku tidak suka rumput di lembah itu. Lebih baik kita ke bukit sana. Rumputnya jauh lebih segar," kata sapi kedua.
"Aku tidak mau menaiki bukit. Menurutku rumput di sini tetap yang terbaik," kata sapi ketiga.
"Aku tidak setuju dengan kalian semua. lkutlah denganku, akan aku tunjukkan rumput terbaik di balik bukit," seru sapi keempat.
"Aku akan tetap pergi ke lembah sana. Kalian terserah mau ke mana. Kita berpisah saja," kata sapi pertama.
"Aku tetap di sini. Kalian akan menyesal jika bertemu singa," kata sapi ketiga.
"Aku tidak takut pada singa," kata sapi keempat.
"Jika kalian tidak mau pergi denganku, aku akan pergi sendiri," katanya kembali.
Akhirnya, empat sapi berpisah. Saat sapi pertama sampai di lembah, singa sudah mengintainya. Tidak menunggu lama, singa menyerang sapi pertama dengan cakar dan taringnya. Sapi pertama mati dimangsa singa.
Singa lalu menemukan sapi kedua di bukit. Sapi kedua tidak akan menang melawan singa sendirian. Singa menerkam dan memakannya juga.
Tinggallah dua sapi lagi. Nampaknya, singa juga tidak akan kesulitan memangsa mereka. Itulah akibat dari pertengkaran empat sapi. Mereka mati diterkam singa.
Pesan Moral dari Cerita Empat Ekor Sapi adalah jangan bertengkar dengan teman. Hadapilah permasalahan secara bersama-sama. Jika bekerjasama, kamu akan mudah menyelesaikan suatu masalah.
#GrabYourImagination
#KuliahBunsayIIP
#Level10
#MembangunKarakterAnakMelaluiDongeng
#Tantangan10Hari
0 komentar:
Posting Komentar