MENDONGENG KREATIF 16
"Hikmah di Balik Musibah "
Allah menciptakan hambanya dengan perbedaan hidup. Setiap individu mempunyai potensi yang berbeda-beda. Potensi akan datang dan berkembang jika kita mengembangkan dan mengerti arti dari potensi yang sesungguhnya. Bakat dan kreativitas anak muncul atas bimbingan orangtua.
Anak usia dini adalah anak yang mampu mengembangkan bakat dan minatnya secara cepat dan baik. Hal ini dikarenakan otak pada anak usia dini sangatlah baik dan berkembang dengan cepat. Anak usia dini adalah anak yang golden age, artinya otak anak berkembang sangat baik. Jika orangtua memberikan asupan dan stimulasi berupa seni dan kreatifitas maka anak lebih berkembang dalam bidang perkembangannya.
Bakat dan kreativitas muncul dengan baik di diri anak sejak ia kecil. Melalui kebiasaan yang diajarkan orangtua di setiap kegiatan. Yaitu kegiatan yang berlangsung aktif dan kreatif agar anak tertarik dan mau mengerjakan kegiatan yang menurutnya bermanfaat dan menyenangkan bagi mereka. Sebaiknya pun pembelajaran dilakukan dengan berbagai media yang baik dan menarik.
Bakat dan kreativitas akan muncul dengan baik dengan bantuan beberapa model pembelajaran. Jenis model pembelajaran dapat berupa mendongeng, berceramah, berdiskusi, bereksperimen dan lain sebagainya. Akan tetapi biasanya hal yang paling membuat anak bahagia dan selalu berimajinasi adalah ketika kita bercerita atau mendongeng. Orangtua dapat menggunakan model mendongeng untuk di jadikan petuah atau motivasi anak-anak. Dengan mendongeng mereka mampu mengutarakan pendapatnya dan menceritakan hasil imajinasinya. Bahkan metode mendongeng dapat digunakan untuk menyentuh hati para anak usia dini untuk belajar sabar dan ikhlas. Karakter ini lumayan sulit untuk diajarkan. Karena anak masih belum dapat memahami apa itu sabar dan ikhlas karena keduanya adalah pekerjaan hati yang tidak cukup hanya dengan memberitahukannya ataupun dengan role model.
Kebetulan hari ini kakak Aqila kehilangan sepatunya di sekolah. Usai melaksanakan kegiatan belajar sholat di masjid sekolah, sepatunya sudah tidak ada. Namun ada sepasang sepatu yang tersisa, tapi itu bukanlah miliknya. Bu guru yang menyampaikan kepada saya tentang sikap kakak Aqila yang murung setelah kehilangan sepatunya. Namun bu guru berjanji untuk mencari dan mendapatkannya lagi setelah mengecek ulang sepatu yang mirip dengan milik kakak Aqila. Meskipun bu guru telah menyampaikan demikian, tetap saja kakak Aqila merasa sedih dan murung. Maka saya mencoba untuk menghiburnya dengan bercerita tentang hikmah dibalik musibah. Mari simak kisah berikut ini.
Ada sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, dan seorang anak laki-laki yang masih remaja. Keluarga itu memelihara seekor kuda jantan yang sangat gagah. Kuda itu adalah sahabat baik si anak laki-laki.
Suatu ketika, kuda jantan itu tiba-tiba hilang. Hal itu membuat si anak laki-laki menjadi sangat sedih. Anak laki-laki itu sudah mencari ke mana-mana, tapi kudanya tak juga ditemukan. Berhari-hari, anak laki-laki hanya melamun. Ia tidak bersemangat untuk bekerja. Bahkan, makan pun terasa malas.
"Sudahlah, Nak. Ikhlaskan kuda kita yang telah hilang," bujuk Ayah kepada anak laki-lakinya. Namun, anak laki-laki itu tak bisa begitu saja mengikhlaskan kudanya.
Esok harinya, anak laki-laki itu melihat kuda jantannya sudah berada di depan rumah. Ternyata, kuda jantan itu tidak sendirian. Ia membawa pulang kuda betina. Alangkah senangnya anak laki-laki itu, karena ia kini mempunyai kuda baru.
"Kamu sungguh beruntung. Kudamu yang hilang, ternyata pulang membawa kuda baru. Sekarang kamu memiliki dua kuda," ucap salah satu tetangga yang melihat kedatangan kuda.
Saking senangnya, anak laki-laki itu jadi ingin menaiki kuda betina tersebut. Ketika ia berusaha menaiki punggung kuda betina, tiba-tiba...
Brukk!!
Kuda betina mengamuk. Kuda betina itu memang masih liar, tidak seperti kuda jantan miliknya yang sudah jinak. Anak laki-laki itu pun terkena tendangan kuda betina dan jatuh tersungkur.
"Kuda betina itu tampaknya masih liar. Tidakkah kamu berhati-hati, Nak?" tanya Ayah.
"Aku hanya terlalu senang, Ayah. Maafkan aku," kata anak laki-laki itu.
Karena kakinya terluka, ia hanya bisa berbaring di tempat tidur. Padahal anak laki-laki itu harus mengirimkan begitu banyak barang dan beberapa uang hari ini juga kepada saudaranya yang tinggal jauh darinya. Anak laki-laki itu sangat sedih dan menyesal karena tidak berhati-hati sehingga menjadi sakit.
Ditengah kesedihannya itu, tiba-tiba datang berita bahwa ada seseorang yang kerampokan di jalan pada hari ini. Semua uang, barang, harta dan kudanya dibawa lari oleh si perampok. Tak cukup hanya itu, ternyata seseorang yang kerampokan itu harus meregang nyawa karena ditusuk pisau di bagian perutnya.
"Kita sungguh beruntung. Karena kamu sedang sakit, kamu tidak perlu melakukan perjalanan menuju rumah saudaramu. Ayah tidak bisa membayangkan jika kamu harus mengalami hal yang sama seperti itu. Ayah pasti akan sangat sedih karena kehilanganmu," ujar sang Ayah.
"Mungkin ini hikmah dari Tuhan, Ayah," sahut anak laki-laki.
Sungguh, mereka tak pernah merasa seberuntung ini. Sejak saat itu, keluarga itu selalu bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan. Mereka pun yakin bahwa setiap musibah yang datang, selalu ada hikmah di baliknya.
Pesan moral dari cerita Hikmah di Balik Musibah adalah selalu ada hikmah di balik setiap peristiwa. Apa pun yang kita alami, terimalah dengan lapang dada dan tetap bersyukur.
#GrabYourImagination
#KuliahBunsayIIP
#Level10
#MembangunKarakterAnakMelaluiDongeng
#Tantangan10Hari
0 komentar:
Posting Komentar