Orang tua mana yang tak bahagia jika memiliki anak yang senang membaca? Tentunya kita semua akan sangat senang sekali jika memiliki putra putri yang akrab dengan buku dan dunia bacaan. namun, masih sangat sedikit sekali kita jumpai anak-anak yang senag dengan aktivitaas membaca ini, jangankan menjadi kutu buku, membuka buku saja anak-anak sudah malas. Nah ini adalah suatu kondisi yang harus disikapi dengan baik oleh para orangtua. Mengapa membaca itu menjadi sesuatu yang sangat penting dan seharusnya menjadi kebutuhan hidup manusia? Tentunya bukan hanya sekedara agar kita mendapatkan pengetahuan dan mampu membuka cakrawala dunia saja. Namun lebih daripada itu, diharapkan dengan membaca kita akan menemukan hakikat diri kita dan mengenal sang Pencipta. Sehingga dengan bertambahnaya ilmu pengetahuan, maka bertambahlah tingkat keimanannya.
Baca Juga ya
Kesungguhan untuk berupaya mendekatkan anak dengan buku harus senantiasa ditunjukkan. Tentunya jika berharap anak senang membaca, maka orangtuanyapun juga harus serius dan antusias membaca juga. So..jadilah orangtua pembaca. Jika aktivitas membaca ini sudah menjadi habbit orangtua maka anak akan penasaran dengan apa yang dilakukan orangtuanya, dia akan meniru perbuatan orangtuanya ini. Nah berangkat dari snilah kita akan menjadi mudah mengenalkan anak pada buku dan dunia bacaan. apalagi jika anak kita masih balita ynag masih memiliki kecenderungan menirunya sangat kuat, maka hal ini akan menjadi keuntungan bagi orangtua untuk mengenalkan buku pada anak tanpa repot-repot memberinya penjelasan Panjang lebar mengapa kita harus rajin membaca. Kita dapat memulainya dari hal yang paling anak sukai, misalnya dengan membacakan buku cerita bergambar. Bersama dengan si kecil kita dapat memperlihatkan gambar-gambar yang menarik dan menceritakan gambar tersebut, dengan cara ini pun kita dapat menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada si anak. Tentunya kebersamaan seperti ini akan menjadi sangat bermakna dan hangat.
Saya sudah mengenalkan buku kepada aqila sedini mungkin, tepatnya usia berapa saya agak lupa. Namun usia Aqila saat ini memasuki usia ke 3,5 tahun. Dia sudah sering sekali meminta dibelikan buku cerita bergambar. Sesekali meminta ibu dan ayahnya membacakan ceritanya, selebihnya ia membaca dan bercerita sendiri dengan buku yang sama hingga berulang-ulang. Padahal dia samasekali belum bisa membaca. Namun dengan dibacakan cerita sekali saja, Aqila sudah mampu enangkap alur cerita di setiap gambarnya. Sehingga kegiatan yang paling serring dia lakukan Bersama bukunya adalah dengan bercerita sendiri dan seolah-olah sedang membaca buku. Koleksi bukunya pu sudah mulai banyak, dari komik, dongeng, majalah anak, hingga ensiklopedi.
Baca Juga ya
Biasanya kegiatan membaca Aqila masih suka-suka. Asal dia senang, dia akan memilih secara acak bukunya, atau buku yag sedang digemarinya dia akan membacanya berulang-ulang. Samasekali tidak terstruktur dan tidak terencana. Namun setelah saya mendapat ilmu baru dari perkuliahan bunda sayang IIP, sekarang saya mulai membuat perencaan. Pertama semua buku milik Aqila saya keluarkan untuk dapat dilihat kembali oleh Aqila. Saya meminta Aqila memilih 5 sampai 10 buku atau majalah yang sangat dia sukai dan ingin dibaca. Setelah ia memilih , saya meminta izin kepadanya untuk mengembalikan buku-buku yang lain ke dalam lemari buku. Kemuadian saya membuat reading tracker untuk memudahkan saya membuat list buku yang akan dibaca dan menandai halaman-halamannya. Selanjutnya adalah membuat pohon literasi yang kami buat berdua dan daunnya akan ditempelkan Aqila, manakala ia telah selesai membaca suatu buku atau majalah. Kami membuat pohon literasi dengan alat dan bahan seadanya dikarenakan kondisi saya saat ini masih dalam keadaan nifas yang tidak memunginkan saya untuk keluar rumah untuk membeli peralatan-pralatan yang dibutuhkan. Tak ada wall paper pohon, maka kertas bekas kalender pun jadi, kami gambar sebisanya Bersama Aqila lalu kami tempelkan di dinding. Dengan kegiatan seperti ini saja Aqila sudah sangat senang sekali. Bahkan setiap kali ia melihat pohon litersinya ia sellalu meminta dibacakan buku lagi.
Baca Juga ya
Kali ini Aqila memilih membaca majalah “permata” kesukaannya. Karena kecenderungan belajarnya adalah naturalist, maka dia pun memilih bacaan yang bertema alam. Dia melihat pada sebuah gambar yang menunjukkan berbagai manfaat besi. Seperti tralis rumah kami yang pernah dilihatnya telah berkarat. Dari sumber bacaan ini, ia menemukan jawaban mengapa besi dapat berkarat. Sudah tiga kali ini saya membacakan halaman berjudul “ Besi” ini, saking Sukanya seperti tak bosan ia minta dibacakan lagi.
Ini cerita saya hari ini tentang menstimulus anak suka membaca, bukan hanya sekedar bisa membaca ya bunda.. tapi menumbuhkan kesukaan, keasyikan dengan dunia bacaan hingga ia dapat menemukan makna dari apa yang dibacanya. Tak masalah jika anak belum bisa membaca, dengan kebiasan yang kita bangun berawal dari kegemaran membaca yabg dimiliki orangtuanya, maka semangat ini insyaallah akan menginduksi anak untuk turut suka membaca. Izinkan anak-anak kita untuk memilih buku bacaannya untuk menumbuhkan keasyikannya dan jangan memaksakan mereka untuk mengubah pilihannya agar sesuai dengan pilihan anda. Besabarlah, biarkan dia perlahan lahan untuk dapat mengubah pilihannya dengan kemauannya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar