YANG MENGISI RELUNG HATI, SANG PEMBERI WARNA KEHIDUPAN
Setiap ibu memang bisa memilih antara melahirkan atau tidak dan selalu ada alasan untuk tidak menghadirkan makhluk hidup di dalam rahimnya. Barangkali sesaat ada kemerdekaan disana. Namun, betapa mulianya tugas, peran dan tanggungjawab seorang ibu yang memutuskan untuk mendedikasikan seluruh hidupnya untuk Allah semata melalui fitrahnya sebagai seorang wanita untuk menjadi ibu bagi anak-anaknya. Diantara banyaknya wanita, begitu banyak diantara kita yang sangat ingin sekali menjalani perannya sebagai seorang ibu dengan melahirkan anak, namun yang dinanti tak kunjung tiba. Karena Allah memiliki rencana terbaiknya yang tidak diketahui oleh hambaNya, sesungguhnya ia tetaplah istimewa dan mulia dengan melahirkan seorang anak atau tidak melahirkan. Ia tetap mulia dengan ketakwaan yang dimiliki. Maka bersyukur adalah hal terbaik yang seharusnya mewarnai hari-hari kita meskipun segudang aktivitas yang melelahkan bersama anak-anak seolah tiada habisnya. Namun Allah lah yang maha memberi kekuatan dan kemampuan.
Game level 4 ini membuat saya merasa justru harus belajar dan menggali banyak hal lagi tentang dunia anak. Rangakian kegiatan yang saya lakukan selama 17 hari ini menyadarkan saya bahwa sungguh luarbiasa jejak kaki yang harus seorang ibu tinggalkan untuk anak-anaknya. Meskipun game level 4 ini, menuntut saya untuk dapat menemukan kecenderungan gaya belajar anak, namun justru dengan game ini saya merasakan ternyata memahami dunia anak-anak menjadi sangat menyenangkan dan bahkan dapat mengubah karakter negative saya menjadi sesuatu yang lebih positif. Rupanya keriangan hidup teramat mudah kita dapatkan seperti kita menyaksikan suka cita dengan keceriaan dan keriangan tanpa beban seperti anak-anak menjalani dunianya.
DISINI
Game level 4 yang berlangsung di bulan desember ini berbeda dari game-game sebelumnya, dikarenakan ini merupakan sebuah tantangan yang harus saya taklukkan untuk melawan semuanya, terutama menaklukkan waktu dan menahan rasa nyeri yang terkadang muncul di sela-sela aktivitas yang saya lakukan karena kontraksi semu dari dalam rahimku, yang usia kandungan tinggal menunggu hari untuk lahirnya buah hati. Rasanya seperti merasa begitu istimewa sekali manakala sedang mengandung 9 bulan sambil mendampingi balita yang lagi aktif-aktifnya. Dengan sebuah kesyukuran, pekerjaan Domestic maupun public masih tetap diilakukan dengan penuh semangat. Begitupun aktivitas menuliskan setiap episode menjajaki gaya belajar Aqila yang menjadi prioritas untuk diabadikan.
Karena saya percaya bahwa, jejak kaki seorang ibu adalah langkah-langkah kecil dalam membesarkan anaknya dari waktu ke waktu. Setiap perlakuan ibu, ucapan, sentuhan, akan membekas di hati dan otak seorang anak. Semua yang ibu berikan dan lakukan akan terekam dalam memory anak yang akan berefek pada masa yang akan datang. Terlebih lagi perjalanan ibu membesarkan anak merupakan proses perjalanan pembangunan pikiran anak. Maka, perlu ada tahapan dan langkah sebagai seorang ibu dalam membesarkan anak-anaknya, supaya Pendidikan terbaik yang orangtua berikan dapat mengantarkan anak sampai ke surga.
Dengan semangat inilah, saya berusaha totalitas dalam menjalankan game level 4 ini dengan kemampuan yang saya bisa. Karena anak adalah amanah terbesar yang Allah berikan dengan cinta. Anaklah yang selalu mengisi relung hatiku yang terdalam, yang dapat mengobati Lelah dan amarahku dengan keceriannya, yang menjadikan hidupku lebih bermakna dan berwarna karena kehadiranya, membersamainya adalah kebahagiaan bagiku. Sehingga wajiblah bagi saya untuk membekali diri dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan Pendidikan anak agar dapat melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya.
Adapun hasil yang saya dapatkan dalam proses pengamatan dengan melakukan penjajakan gaya belajar Aqila melalui beragam kegiatan yang dapat menstimulus munculnya kecenderungannya. Dari sisi kekuatan dan potensi Aqila adalah anak yang menyukai cerita yang dibacakan dengan menggunakan ekspresi, meskipun dia juga senang membuat alur cerita sendiri dari gambar yang dilihatnya. Sangat suka sekali berbicara, berdiskusi, berdebat dan memiliki banyak sekali pertanyaan. Dia memiliki kemampuan yang baik dalam mengungkapkan emosinya secara verbal melalui perubahan nada bicara dan vocal. Sangat sering sekali berbicara sendiri apalagi di depan cermin, merespons informasi lebih cepat tatkala mendengar daripada melihat.
Sisi lemahnya adalah, Aqila mudah sekali bosan dengan aktivitas yang cenderung monoton seperti menggambar dan mewarnai, kurang bisa menirukan gerakan melalui media visual, lebih suka diijelaskan secara verbal dan kontak fisik. Jarang memperlihatkan ekspresi wajah kepada oranglain. Meskipun Aqila sangat menyukai kegiatan yang bersifat aktif dan melibatkan seluruh organ tubuhnya, namun dia tidak suka dengan keteraturan gerakan, kalaupun dia harus bergerak itu ya suka-suka dia saja dengan gerakan asal. Suka dicontohkan sesuatu dengan sentuhan dan berhubungan dengan orang lain lewat kontak fisik dan komunikasi. Memiliki ingatan yang baik dengan metode eksperimen yang menggunakan alat bantu dan belajar dengan alat peraga tiga dimensi. Aqila juga belum memiliki keseimbangan tubuh yang baik.
Sisi lemahnya adalah, Aqila mudah sekali bosan dengan aktivitas yang cenderung monoton seperti menggambar dan mewarnai, kurang bisa menirukan gerakan melalui media visual, lebih suka diijelaskan secara verbal dan kontak fisik. Jarang memperlihatkan ekspresi wajah kepada oranglain. Meskipun Aqila sangat menyukai kegiatan yang bersifat aktif dan melibatkan seluruh organ tubuhnya, namun dia tidak suka dengan keteraturan gerakan, kalaupun dia harus bergerak itu ya suka-suka dia saja dengan gerakan asal. Suka dicontohkan sesuatu dengan sentuhan dan berhubungan dengan orang lain lewat kontak fisik dan komunikasi. Memiliki ingatan yang baik dengan metode eksperimen yang menggunakan alat bantu dan belajar dengan alat peraga tiga dimensi. Aqila juga belum memiliki keseimbangan tubuh yang baik.
Dari hasil pengamatan ini, sebenarnya dari ketiga gaya belajar yang ada baik visual, auditory dan kinestetik, Aqila memiliki katiganya, namun jika dilihat dari sisi kekuatan dan kelemahannya, Aqila memiliki kekuatan paling banyak pada gaya belajar Auditory. Meskipun pengamatan ini bukanlah sesuatu yang dapat menjadi kesimpulan final dan masih ada kemungkinan akan terjadi perubahan di kemudian hari, namun paling tidak saya tahu bagaimana membersamainya dalam proses bermain dan belajar untuk memenuhi kebutuhan fitrahnya melalui metode yang disukainya. Karena jika kita menggunakan Teknik dan metode yang paling disukai, cocok dan sesuai dengan sensory anak, maka anak akan menyerap informasi dan pengetahuan secara efisien.
0 komentar:
Posting Komentar