MENJAJAKI GAYA BELAJAR ANAK DENGAN BERAGAM KEGIATAN
“ TRANSFER AIR”
melihat anak tertawa lepas karena keseruannya bermain, adalah hal yang paling menyenangkan bagi saya. Menyaksikan dia tumbuh dan berkembang serta dapat membersamainya dalam kegiatan bermainnya meruakan kegiatan yang sangat bermakna. Supaya kegiatan bermainnya tak hanya sekedar bermain saja, tapi ada nilai pembelajaran yang akan diperoleh oleh si kecil. Ada hikmah yang perlu diantarkan ke dalam diri, hati dan pikirannya. Bermain itu mudah, murah, dan seru, sebagai orangtua pun saya mendapat waktu khusus untuk dapat mengamati perkembangan dan pola belajarnya. kecenderungan gaya belajarnya serta minatnya terhadap beberapa hal.
Saat ini banyak orangtua yang menginginkan dapat memberikan yang terbaik bagi anaknya untuk membahagaiakannya termasuk dengan memberikan mainan terbaik. Sayangnya, hal ini tidak dibarengi dengan melakukan pendampingan kepada anaknya saat bermain. Jadi hanya sebatas pada diberikan mainan ini itu namun tidak diberikan rangsangan lebih yang dapat menstimulasi perkembangannya. Dan perlu kita semua ketahui bahwa, tentunya akan berbeda anak yag mendaatkan pendampingan saat bermain dengan anak yang dibiarkan bermain begitu saja. Karena anak yang mendapat pendampinggan ia akan banyak mendapatkan banyak stimulasi dari orangtuanya dan hal ini dapat mengingkatkan daya kreatifitasnya.
Anak memiliki masa periode sensitive dimana pada masa itu anak akan menunjukkan ketertarikannya yang lebih besar terhadap sesuatu daripada hal lain. lalu apa tugas kita sebagai orangtua jika anak berada pada periode ini? Posisikan diri kita sebagai fasilitator bagi mereka dan ikuti ketertarikannya itu sebagai petunjuk kita untuk membimbingnya, hal ini bukan berarti kita harus sellau menuruti seggala kemauan si kecil untuk memanjakannya ya bunda… tapi kita hanya memainkan peran kita sebagai pendidik untuk dapat mengamati anak dan ketertarikannya itu. Mengamati kapan terjadinya periode sensitifnya itu dan menstimulasi anak dengan kegiatan-kegiatan yang sesuai, sehingga diharapkan anak akan menyambutnya dengan senang hati dan kita sebagai orangtua dapat membantu anak dalam pemenuhan kebutuhan belajarnya.
Baca Juga ya
saya memiliki alat peraga yang saya buat Bersama anak didik saya di sekolah, alat peraga ini adalah bentuk miniature eksafator yang digerakkan manual dengan alat suntikan bekas dengan menggukana prinsip-prinsip fluida. Ada beberapa suntikan bekas yang tersisa dari proses pembuatan aat peraga tersebut dan kemuudian saya membawanya pulang. Tak ada rencana apapun dari alat suntikan bekas yang saya bawa pulang kerumah ini. Hanya karena saya memiliki sisa, spontan saja alat ini saya masukkan di dalam tas. Setibanya di rumah beberpa saat, Aqila hendak meminjam pena milikku, lalu kusilahkan dia mengambilnya dari dalam tasku. Rupanya dua buah suntikan bekas ini ditemukannya dan diambilnya dari dalam tasku hingga dia lupa tujuan awalnya ingin meminjam pena milikku, bahkan ia lupa ingin melakukan apa dengan pena itu. Sepertinya dia lebih tertarik dengan suntikan bekas itu.
“ ibu…kok ibu punya suntikan kayak punya bu dokter?”
“ lho…Aqila dapat darimana nak?”
“ dapat di dalam tas ibu, pas aku buka tas ibu ada ininya.” Sambil ia tunjukkan dua buah suntikan bekas itu kepadaku.
“ oh..iya kak, itu dari sekolah ibu. Tadi ibu sama murid ibu bikin alat pake suntikan bekas itu, terus ada dua yang ngaak kepake, jadi ibu bawa pulang deh.”
“ apa ibu bawain untuk aku?”
“ enggak sayang…tapi kalau kakak Aqila mau, boleh kok kakak pinjam.”
“ oh…jadi bukan buat aku ya bu? Buat ibu aja?” nadanya sedikit kecewa mendengar jawaban yang kurang tepat dariku.
“ bukan begitu kak, suntikan ini Cuma nggak sengaja ibu bawa pulang, jadi nggak ada niat mau kasih ke siapa-siapa. Tapi kalau kakak mau, ya kakak ambil aja nggak apa-apa.”
“ yeiyyyy…makasih ibu .”
“ iya lah…sama-sama.”
“ tapi bu, kenapa suntikannya beda dengan punyaku?”
“ punya kakak kan suntikan mainan dari perangkat dokter-dokteran itu jadi nggak bisa dipake, kalau ini suntikan asli yang ada angkanya dan dapat digunakan sungguhan. Ibu dapatnya dari teman ibu yang jadi perawat di rumah sakit.”
“ kalau suntikan beneran kok nggak ada jarumnya bu?”
“ iya kak, suntikan ini sudah dibuang jarumnya, karena memang jarumnya tidak diperlukan, lagian bahaya kan kalau jarumnya ngenain kita , jadi sakit deh ketusuk jarum.”
“ oh… gitu ya bu. Trus kalau aku mau main pake suntikan ini, gimana cara mainnya bu?”
“ kakak mau main pake suntikannya?”
“ ya bu..ayo kita main, ibu kan udah di rumah, udah nggak ke sekolah lagi.”
“ ya ..oke lah. Kalau gitu kakak yang sipakan semua alatnya ya, ibu ganti baju dulu boleh?”
“ boleh bu…aku siapin apa bu?”
aku menyebutkan satu persatu alat dan bahan yang harus Aqila siapkan, sementara itu aku ganti baju “kebangsaan” rumah untuk bersiap bermain bersamanya. Satu intruksi selesai ia lakukan, barulah aku menyebutkan intruksi berikutnya sammpai terkumpul semua alat dan bahannya.
“kita mau main apa bu dengan semuanya ini?”
“ kita mau mindahin air pake suntikan bekas ini lho kak, ibu mau lihat kakak bisa apa enggak.”
“mmm..nggak tau.”
“ oke kita coba ya. Ibu ajarin kakak dulu nanti kakak boleh cobain.”
“siap bu.”
Alat yang dibutuhkan dalam permainan ini tidak banyak kok, hanya suntikan bekas, mangkuk, air, gelas dan beberapa benda sebagai pendukung dan variasi. Permainan sekedar mengikuti keinginan Aqila yang sangat ingin tahu bagaimana cara menggunakan suntikan, jadilah kami bermain transfer air menggunakan suntikan bekas. Meskipun sederhana, permainan memiliki manfaat lho bunda.. apa sajakah itu? Diantaranya adalah kemampuan practical life skill, koordinasi mata dan tangan, keseimbangan dan kefokusan, melatih kesabaran, ketelitian dan percaya diri anak. Serta melatih konsep hitung dengan membagi rata semua air yang ada hal ini termasuk bagian dari kemampuan menyelesaikan masalah.
Baca Juga ya
Cara bermainnya juga sederhana, letakkan air ke dalam sebuah mangkuk dan ajaklah si kecil untuk memindahkan seluruh air tersebut ke dalam dua buah gelas dengan menggunakan suntikan. Melalui proses memindahkan air ini, kita dapat mengamati apakah si kecil mengalami kesulitan menarik air kedalam suntikan tersebut, tentunya setelah kita beri contoh terlebih dahulu ya bunda. Nah, ketika dia sudah mampu menarik air lihatlah bagaimana ia memindahkan airnya ke dalam gelas, apakah masih tumpah-tumpah atau tidak.
Ketika saya mengamati Aqila pertama kali menggunakan suntikan bekas itu, dia belum begitu mahir menarik air kedalam suntikan, bahkan tak sengaja dia menyenggol mangkuk yang berisi air dan tumpahlah air di dalam mangkuk hingga membasahi bajunya, hal ini terjadi karena Aqila belum memiliki keseimbangan yang pas dan belum mmemiliki kira-kira dalam menggunakan energi tubuhnya untuk menarik air ke dalam suntikan, apalagi waktu ia mendorong airnya ke dalam gelas, airnya masih bercecer kemana-mana. Tanda ia belum focus dan belum konsentrasi sehingga tidak tepat dalam melakukannya. Akhirnya dia mencoba merubah posisi tubuhnya dan berusaha menempati posisi terbaiknya untuk mendapatkan keseimbangan dan kemudahan untuk meraih semua alat dan bahan yang ada. Setlah bebrapa kali mencoba akhirnya dia berhasil melakukanya baik dan rapi. Namun, dia belum mampu membagi rata semua air yang ada di dalam mangkuk, karena satu gelas berisi pemuh dan yang satunya hanya berisi setengahnya. Namun, hal ini tak masalah bagiku, dari kegiatan ini saja saya sudah dapat melatih kemampuan dan gaya belajarnya. dengan diberikan penjelasan dan ditunjukkan langsung dia menjadi sangat memahami bagaimana cara terbaik melakukannya. Dia benar-benar mengoptimalkan auditori dan visulanya untuk dapat menaklukkan permainannya. Selain itu dia dapat memcahkan masalahnya sendiri pada saat ia menemukan kesulitan, ia berusaha berpindah-pindah tempat untuk mendapatkan posisi yang pas dan tepat untuk melakukan permainan ini tanpa intruksi dariku. Selain itu daya tahan dirinya boleh diacungi jempol, karena dia sangat berusaha untuk dapat melakukan kegiatan ini dengan baik tanpa mengeluh, tanpa merasa bosan dan Lelah. Setelah permainan ini, selesai ia lakukan ia berkreasi dengan semua alat dan bahan yang ada dengan bentuk permainan baru versinya sendiri. Mentransfer air dari botol ke botol yang memiiliki bibir botol dengan ukuran yang berbeda, nah mulai kreatif deh.
0 komentar:
Posting Komentar