Kamis, 01 November 2018

BELAJAR SAINS DENGAN BAHAN MAKANAN
BAGIAN 2 “MELAYUKAN SAYURAN”




 Family project hari ini Bersama kakak Aqila temanya melayukan sayuran. Sayuran yang akan kita gunakan adalah mentimun dan sawi. Tujuannya apa? Supaya kakak Aqila tahu factor apa saja yang dapat membuat sebuah sayuran menjadi layu atau tidak lagi segar. Tentunya masih dengan focus ibu untuk membantu kakak Aqila mengekplore perasaannya, karena setiap dmenjalankan project pasti akan melibatkan banyak emosinya.

Sebelum kami melaksanakan project ini, kami harus belanja dulu ke warung terdekat untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan.
“kak, ayo kita ke warung”
“kita mau beli untuk masakin ayah ya bu?”
“iya…sama bahan-bahan yang kakak perlukan untuk jadi koki kecil lagi.”
“wah, berarti kita akan main-main lagi ya bu?”
“tentu saja sayang”
“ bu..aku jadi koki yang masak apa bu?”
“kita akan masak dan main dengan sayur sawi dan mentimun. Kakak suka timun dan ayah suka sawi.”
“asyikkkk…aku akan jadi koki lagi, makasih ibu udah main sama aku.” Ungkapnya penuh kegembiraan.
“yuk kita berangkat ke waruung nak..” ajakku.

Kami melaju menuju warung dan segera memilih bahan-bahan yang akkan dibeli. Kakak Aqila hanya meminta satu buah permen tusuk lalu dia duduk di depan warung menungguku. Sudah menjadi kebiasaan ibu mengajak kakak ke warung berbelanja, namun ada kesepakatan diantara kita, jika kakak mau jajan hanya boleh pilih satu saja, setelah itu kakak harus menunggu ibu dengan sabar. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada masalah diantara kami ketika di warung, si kakak tidak meminta aneh-aneh karena kalau hanya jajan makanan sudah selalu ibu siapkan dirumah terkadang ibu buatkan sendiri atau terkadang ibu punya stok beberapa makanan ringan di rumah.
Kuperhatikan kakak Aqila yang pandangannya sedang tertuju pada sebuah pemandangan. Dimana ada dua anak yang seusia kakak Aqila sedang bertengkar karena suatu hal. Aku hanya perhatikan saja, dan melihat reaksi kakak Aqila. Kira-kira bagaimana ekspresinya dan apa yang akan dia lakukan. Ternyata kakak aqila hanya diam dan tidak mempedulikan dua anak tersebut, hanya sekedar melihat dan mengernyitkan keningnya.

Selesai belanjapun kami pulang dan membuka plastic wadah belanja. Saat kami membuka belanjaan sambil menyiapkan bahan-bahan, ibu sengaja bertanya pada kakak Aqila perihal dua anak yang bertengkar tadi.
“kak, tadi temen kakak kenapa siii?”
“ tadi tu zee lagi marah bu..”
“ kira-kira Zee marah kenapa ya kak?”
“iya tadi kan jajannya ditumpahin sama Bilqis.”
“kok kamu tahu kalau Zee lagi marah?”
“ iyalah, orang Zee aja teriak-teriak, matanya melototin Bilqis, abis tu dia ngatain Bilqis nakal.”
“oh… kalau marah gitu ya? Kakak Aqila kalau marah apa ya kayak gitu?”
“heeee….maluuuu…tapi kalau tempat orang kan nggak boleh marah-marah ya bu? Nggak sopan kata ayah.”
“ih…pinternya anak ibu…kalau bisa walaupun dirumah atau di ditempat orang juga jjangan marah-marah ya..”
Dia hanya tersenyum kecil sambil menatapku.
Ya..cukup asyik ya sambil berproyek, sambil membangun komunikasi dan menyelami perasaan anak. Apalagi proyek ini dapat membantu kakak Aqila untuk melatih kemandirian dan intelegency nya. Lanjut yukk kita lagi buat apa nih….
kami memiliki tanaman sawi sendiri di kebun samping rumah, jadi kakak Aqila kuminta untuk cabut sendiri dari kebun. Ekspresinya luarbiasa senangnya menginjak tanah tanpa alas, keliling kebun dan melihat-lihat suasana hijau, lalu memilih tanaman sawi yang mau dicabut. Kegembiraan ini ia tunjukkan dengan bernyanyi dan sesekali melompat-lompat. Ketika ia melihatku, iapun tertawa lepas dan memanggil-manggil untuk menunjukkan sesuatu kepadaku. Usai dari kebun, ibu bertanya perihal sikapnya d kebun tadi,


“kak, di kebun tadi kok ibu dengar kakak bernyanyi-nyanyi terus lalu ketawa-tawa, emang kenapa sih?”
“ya kan aku senang bu…main lari-lari di kebun sama ambil sayurannya.”
“oh…apa kakak nggak capek kalau cabut sayuran di kebun?”
“enggak”
“apa kakak nggak sakit kakinya nggak pake sendal?”
“enggak Cuma geli aja”
“kakak seneng ya main di kebun?”
“iya , soalnya ennak kalau di kebun.”
“iya deh…kapan-kapan kita main di kebun lagi ya..”
“asiiiik….besok ya bu…”
“iya…insyaallah.”

Ketika percobaan sedang berlangsung, rupanya ada hal yang membuat kakak Aqila merasa bosan. Pada saat ia harus menunggu beberapa saat setelah sayuran itu digarami. Mungkin ia tidak mengerti mengapa harus ditungggu dan untuk apa harus tau bahwa sayuran itu layu. Mulai deh, Nampak muka kesalnya. Hmmm… putar otak untuk mengalihkannya dengan memotong sayuran-sayuran yang ada untuk ibu masak. Meski potongannya tidak teratur lumayanlah waktu ini digunakan untuk menunggu hasil dan menyelami perasaannya dengan berkomunikasi dengannya melalui berbagi cerita. Sementara itu ibu meracik bumbu-bumbu yang dibutuhkan untuk kegiatan ibu memasak di dapur. Setelah semuanya selesai, waktu menunggu hasil percobaan pun telah selesai, ibu menjelaskan banyak hal dan memberinya informasi terkait manfaat garam dan bahaya garam apabila dikonsumsi berlebihan. Selain itu factor yang membuat sayuran menjadi layu tak lupa menjadi pembahasan menarik diantara kami.

MELAYUKAN MENTIMUN DAN SAWI

Walaupun tubuh kita sangat membutuhkan dua jenis mineral natrium dan klorida yang terdapat dalam garam. Terlalu banyak garam dan terlalu banyak makanan yang diawetkan dengan garam dapat menyebabkan masalah kesehatan. Garam itu pengaruhnya sangat kuat, melalui percobaan ini kita akan liaht seberapa besar pengaruhnya terhadap sayuran.
Bahan-bahan :
1. Mentimun
2. Sawi
3. Garam

Jalannya percobaan :
1. Iris mentimun menjadi dua bagian atau tiga bagian.
2. Lepaskan beberapa helai daun sawi.
3. Garamilah irisan mentimun dan daun-daun sawi itu lalu diamkan beberapa saat.
Apa yang terjadi ? :


Mentimun dan daun-daun sawi itu layu!
Mengapa demikian? :
Garam mendesak air keluar dari sel-sel sayuran. Hal yang sama juga terjadi pada sel-sel tubuh manusia jika kita makan terlalu banyak garam dan jika kandungan natrium dalam cairan di sekeliling sel terlalu tinggi. Sel-sel yang “layu” tidak berfungsi dengan benar.
Garam merupakan bagian yang sangat penting bagi darah dan bagi cairan tubuh yang lain. akan tetapi, pada waktu kita makan terlalu banyak garam, banyak juga air dan kalium yang didesak keluar dari tubuh sel. Hal ini menyebabkan tingginya tekanan darah atau kerusakan ginjal.

Makna hari ini :



1. Membangun kecerdasan emosi dengan menjadikan kejadian yang dialami oranglain/teman sebagai model dan bahan untuk memancing kakak Aqila dapat mengeksplorasi perasaannya.
2. Ucapan terimakasihnya, sebagai indicator bahwa dia senang menjalankan perannya sebagai koki cilik.
3. Kegiatan outdoor di kebun, sebagai upaya mencerdaskan emosi kakak Aqila dengan ekspresi yang sangat jelas dan dapat membangun sikap cerdas alam.
4. Menyelami perasaan kakak Aqila melalui komunikasi produktif.
5. Membangun kecerdasan intelektual melalui percobaan untuk mengasah rasa ingin tahu dan daya kritisnya.

0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget