Minggu, 28 Oktober 2018

 
CATAT...  BUAT ANAK BAHAGIA, AGAR KELAK MENJADI ORANG DEWASA YANG BAHAGIA DAN MEMBAHAGIAKAN ORANGLAIN
-------------------------------------------------------------------


BAHAGIAKU, KETIKA BISA MENCIPTAKAN BAHAGIAMU


Masih saja aku teringat moment dimana aku menyesali sesuatu karena kurang peduliku atas luka di kaki putriku dan kubiarkan dia sendirian menahan sakit agak lama. Lalu aku meminta maaf padanya dengan merangkai bunga geranium dua warna. Hal ini yang menyentuh hatinya untuk memaafkanku dan dia membuat rangkaian bunga geranium yang ia berikan padaku beberpa kali dalam sehari. Terharu sekali melihat dia yang tiba-tiba tidak lagi merasakan sakit atas luka di kakinya.
Rupanya hal ini merasuk begitu dalam di relung hati putri kecilku. Bagaimana tidak, setiap kali dia mendapati bunga atau tanaman yang bagus menurutnya dia akan memetiknya dan diberikan padaku. Kali ini adalah tanaman hias daun pucuk merah yang menarik perhatiannya. Beberapa kali ia menjumpai daun pucuk merah ini di beberapa tempat yang ia datangi bersamaku. Kuperhatikan ia memetic daun pucuk merah itu lalu menghitungnya, satu untuk ibu, satu untuk ayah, satu untuk aku. Begitu aku mendengarnya bergumam sendirian. Saat di rumah pamannya yang banyak sekali tanaman daun pucuk merah, dia langsung memetiknya dan memberikannya pada ayah dan ibunya. Tak lupa dia berpesan pada kami untuk menyimpannya sebagai bukti bahwa bunga itu pemberian darinya.
Saat kami berdua berbelanja di sebuah warung, dia pun melakukan hal yang sama. Hanya saja tidak dia berikan langsung kepadaku. Namun sesampainya di rumah dia memberikannya padaku dengan senyuman lebarnya yang teramat manis. mungkin kalau di warung aku sedang sibuk berbelanja, memilih dan mengingat barang-barang yang mau dibeli. Sehingga dia menunda memberikannya sampai di rumah.
Ketika aku dengan tulus memberikan cinta dan kasih sayang, justru akulah yang dihujani cinta dan bunga olehnya. Ketulusan itulah yang menurutku telah menyentuh hatinya. Terharu dan bahagia, serasa melambung tinggi aku dibuatnya hanya dengan setangkai bunga yang belum pernah aku dapatkan dari siapapun termasuk suamiku sendiri. mungkin karena aku juga tak pernah memberinya bunga kali ya, hehehehe.
Perlu kita semua ketahui bahwa pengalaman dan kenangan indah seorang anak Bersama orangtuanya, kelak ketika anak telah dewasa maka pikirannya akan dipenuhi dengan kenangan indah. Jika kenangan indah dan menyenangkan ini telah memenuhi benak dan hati sang anak, maka dia pun akan memeberikan hal terindah untuk orangtuanya. Mengapa membuat anak bahagia sangat penting dan harus menjadi perhatian khusus bagi setiap orangtua? Ada banyak dampak positif dari kebahagiaan anak di masa kecilnya. Namun sebagai orangtua tetap harus waspada dan selektif terhadap hal-hal yang membuat anak senang. Karena biasanya orangtua keliru memaknai kebahagiaan anak dengan memberikan segala hal yang anak inginkan dan melupakan Pendidikan karakter, norma, akhlak, kedisiplinan, kemandirian dan rasa empaty. Yang mana hal-hal ini membutuhkan penanaman pada diri anak dengan proses waktu yang tidak sebentar bahkan harus melalui proses untuk menunda keinginan dan kesenangan anak. Jangan sampai kita sebagai orangtua menuruti segala kemauan anak dengan dalih yang penting anak senang dan merasa sudah membahagiakannya padahal dengan memberikan segalanya, bisa jadi justru akan menyulitkannya di masa depan.
Adapun hal-hal positif yang menjadi alasan kita harus membuat anak merasa bahagia di masa kecilnya diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Kebahagiaan di masa kecil akan membentuk jati diri dan kepribadian yang baik pada diri anak. Meskipun tidak semua kenangan indah itu akan diingat oleh anak ketika dewasa, namun kenangan di masa kecil ini akan meninggalkan bekas pada diri anak berupa nobble attitude.
2.    Anak akan tumbuh menjadi anak yang kreatif dan memiliki pikiran yang jernih. Karena ia bebas berkreasi saat bermain di masa kecil. Masa kecilnya tidak terampas dengan sederet aturan-aturan yang menekan dirinya. Secara kejiwaan pun anak tidak tertekan karena dimarahi oleh orangtuanya karena melakukan kesalahan-kesalahan tertentu. Sehingga ia mampu menciptakan kretifitas-kreatifitas yang tanpa batas.
3.    Jika anak telah menemukan kebahagiaan dari dalam rumahnya Bersama orangtuanya, makai a tak akan mencari-cari kesenangan diluar keluargaya saat ia remaja dan dewasa nanti, karena di dalam dirinya telah tertanam karakter yang kuat sejak dini dan menemukan jati dirinya yan didampingi oleh orangtuanya.
Nah, bukankah kita memiliki harapan besar terhadap anak-anak kita? kita menginginkan ia tumbuh dengan baik, memiliki keteraturan diri dan akhlakul karimah. Semua itu akan mudah ditanamkan oleh orangtua kepada anak, jika anak bahagia dan memiliki kepercayaan penuh kepada orangtuanya. Mari berbahagia Bersama mereka, anak-anak kita.
Sayapun masih selalu berupaya untuk menjadi ibu yang baik bagi anak saya, terkadang saya pun khilaf karena masih melibatkan emosi manakala diri dan hati saya tidak stabil. Namun, ikhtiyar tetap harus dilakukan demi sang buah hati yang nantinya akan menjadi pelaku sejarah peradaban dunia ini. Jangan samapai anak-anak kita tergerus dan lenyap oleh zaman. Anak-anak kita harus kokoh dengan kuat iman, ilmu dan aklhaknya. Selamat aqidahnya, selamat akhlaknya dan selamat kehormatannya.
Maka, ikhtiyar untuk berproses Bersama anak, belajar bersama anak dan bahagia Bersama anak. Lalu bagaimana menjadikan anak-anak kita bahagia di masa kecilnya? Hal-hal berikut ini semoga dapat menjadi perhatian dan bermanfaat bagi kita semua :
4.    Sadari dan akui semua kondisi kita tentang kekurangan dan kelemahan-kelamahan kita. jangan sampai kita merasa paling benar dan menyetir anak kita dengan Pendidikan ala robot.
5.    Pastikan dalam diri kita bahwa kita tetap menjadikan anak-anak kita dalah anak-anak yang sebenarnya. Bukan memaksakan kehendak kita kepada anak supaya anak dapat memiliki perasaan dan pikiran yang sama seperti orang dewasa. Karena mereka adalah anak-anak dan bukan orang dewasa yang berada dalam tubuh yang kecil. Berikan hak-hak anak dan selami pemikiran dan perasan mereka.
6.    Dalam menanamkan kemandirian dan kedisiplinan, berikan pertahap kepada anak dan sesuaikan dengan usianya, metodenya juga harus menyenangkan. Jangan bebani mereka dengan hal-hal yang diluar batas kemampuan anak, tugas dan tanggungjawab yang berlebihan.
7.    Cintai dan sayangi anak-anak kita dengan tulus. Jangan pelit memberi pujian dan apresiasilah segala capaian mereka meskipun hal-hal kecil yang mereka lakukan. Berikan motivasi tanpa batas, jangan hanya memujinya saat mereka berbuat baik saja, namun saat mereka melakukan kesalahanpun kita tetap dapat memberinya semangat dan pujian. Terimalah mereka apa adanya dan terima kekurangannya.
8.    Didiklah anak-anak kita dengan kesungguhan, kesabaran dan penuh kesadaran. Sadar kalau marah jangan berlebihan, sadar saat kita yang melakukan kesalahan segera minta maaf, buang jauh-jauh rasa gengsi kita meskipun mereka anak kita, dengan sikap ini anak akan mengerti bahwa tak ada gengsi untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf.
9.    Perhatikan semua kebutuhannya baik fisik maupun psikologisnya.
Yang terpenting adalah meneladani Rosulullah dalam mendidik anak. Tetap semangat belajar dan mengkaji ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Pendidikan anak.
Membuat anak bahagia, agar kelak menjadi orang dewasa yang bahagia dan membahagiakan oranglain.

0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget