MENDONGENG KREATIF 13
"Serigala Yang Bodoh"
Tak terasa setelah konsisten beberapa hari mendongeng, rupanya hal ini menjadi kebiasaan yang waktunya sangat dinantikan oleh kakak Aqila. Baik sebelum tidur ataupun di moment-moment tertentu dimana saya sering mengaitkan beberapa kejadian dengan mendongeng. Bahkan terkadang saya juga harus pandai meramu cerita sendiri untuk menyesuaikan situasi yang sedang berlangsung dengan isi cerita . Keterkaitan keduanya ini harus ada. Sehingga anak akan lebih mudah menyerap pesan-pesan kebaikan yang terkandung dalam isi cerita serta harapan orangtua akan perubahan sikap anak. Dan tak jarang saya kehabisan ide cerita, sehingga saya harus mengadopsi beberapa cerita yang saya ketahui atau yang pernah saya dengar untuk saya ceritakan kembali kepada si kecil.
Hari ini pun saya mengadopsi sebuah cerita tentang serigala yang bodoh. Yang tidak menggunakan akalnya sehingga kehilangan kesempatan terbaiknya untuk memperoleh makanan. Yang sama hal nya harus dilakukan oleh manusia. Manusia juga harus pandai mengelola diri dan menggunakan akal untuk memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang didapatkan. Serta tidak menyiakan waktu yang ada untuk segera bertindak. Seperti apakah kisahnya? Mari simak kisah serigala berikut ini.
Suatu hari Serigala bertemu dengan seekor kuda. Kuda itu terjebak dalam kubangan lumpur. Serigala itu hendak memangsa kuda.
"Kalau kau mau memakanku, lebih baik kau keluarkan aku dulu dari lumpur ini. Dengan begitu, seluruh dagingku bisa kau nikmati," ujar Kuda.
Serigala lalu berpikir. Benar apa yang dikatakan Kuda. Maka kemudian ia mencari seutas tali, lalu menarik Kuda dari kubangan lumpur. Namun ketika Kuda sudah keluar dari lumpur dan Serigala bersiap-siap untuk memangsa Kuda, Kuda memberikan saran.
"Kau lihat, tubuhku penuh dengan lumpur. Lebih baik kau bersihkan dulu tubuhku dari lumpur ini. Dagingku tidak akan enak jika bercampur dengan lumpur," ujar Kuda.
Serigala pun membawa kuda ke sungai. Ia membersihkan tubuh Kuda dari lumpur yang mengotorinya. Setelah tubuh Kuda bersih, Serigala pun bersiap memangsa Kuda.
"Kau boleh memangsaku.Tetapi, ada sesuatu di kakiku. Tolong lihatlah dulu sebentar. Jika kau tak mengambilnya, aku akan teriak saat kau makan karena kesakitan," ucap Kuda.
Serigala lalu memeriksa kaki belakang Kuda. Tanpa membuang-buang waktu, Kuda langsung menendang Serigala hingga pingsan. Kemudian Kuda pun pulang dengan selamat.
Saat Serigala terbangun, ia sungguh kesal. Rupanya Kuda telah membodohinya. Serigala pun berjalan pulang sambil menahan rasa jengkel. Dan dia melihat anak domba di semak-semak. Anak domba itu sepertinya ketakutan.
"Kebetulan sekali, aku sedang lapar. Kau akan kumakan sekarang," cetus Serigala.
"Jangan makan aku di sini. Lebih baik kau memakanku di tempat yang aman. Atau kau akan ketahuan oleh majikanku," kata Anak Domba.
Serigala membenarkan perkataan Anak Domba. Kemudian ia pun membawa Anak Domba ke rumahnya. Dalam perjalanan, Anak Domba menawarkan diri agar Serigala naik ke punggungnya.
"Agar kau tak terlalu lelah," tawar Anak Domba.
Serigala setuju. Ia merasa senang sekali. Kemudian ia pun naik ke punggung Anak Domba. Udara yang sejuk membuat matanya mengantuk. Lama-kelamaan Serigala tertidur di punggung Anak Domba.
Dan saat Serigala terbangun, ia sangat kaget. Dirinya dikelilingi oleh manusia. Rupanya Anak Domba membawanya ke perkampungan penduduk. Sungguh hari yang sial bagi serigala. Penduduk pun memukuli Serigala. Serigala lari dengan cepat. Tetapi, tubuhnya sudah penuh dengan luka.
"Ah, bodoh sekali aku. Rupanya kuda dan anak domba itu telah membodohiku,"dengus Serigala.
Namun, meskipun ia meratapi kebodohannya, ia tidak akan mendapatkan kuda dan anak domba kembali. Kini, ia harus berlatih siasat agar tak tertipu kembali.
Pesan moral dari Dongeng ini adalah obat kebodohan adalah belajar. Jadi, belajar yang rajin, ya.
#GrabYourImagination
#KuliahBunsayIIP
#Level10
#MembangunKarakterAnakMelaluiDongeng
#Tantangan10Hari
0 komentar:
Posting Komentar