MENSTIMULUS KECERDASAN LOGIS MATEMATIS 9
Dari beberapa kegiatan yang telah kami lakukan dalam rangka menstimulasi kecerdasan logis matematis pada Aqila, sampai hari ini Aqila pun belum mampu menunjukkan lambang bilangan. Ia mampu menghafal angka 1-20 , menghitung benda dengan urutan bilangan angka secara benar. Namun jika ditanya yang mana angka lima kak? Mana angka tiga kak? Ah, yang ada dia justru malah uring-uringan dan bisa dipastikan kegiatan kami pasti tidak akan selesai. Ia akan meninggalkanku dan memilih bermain sendiri. Yang unik disini adalah ia belum tertarik untuk mengetahui lambang bilangan. Jika deret angka-angka ini disusun berurutan 1-10 misalnya, yakin dia mampu menyebutkannya dengan benar. Tapi yang sebenarnya dia belum memahami angka dan masih pada taraf kemampuan hafal nama angka.
Namun bagi saya hal ini tidak begitu saya khawatirkan, karena saya paham bahwa kecenderungan gaya belajarnya yang paling dominan adalah audio. Selain itu ia juga memiliki kecenderungan kecerdasan naturalis yang suka bereksperimen, kurang suka dengan kegiatan yang “ nyenuk” maka wajar jika ia masih suka-suka dengan apa yang sedang ingin diketahui. Dan jika belum tertarik dengan sesuatu ia akan menolaknya. Hanya saja ia belum memahami bahwa kemampuan berpikir logis matematis adalah kemampuan berpikir yang akan menjadi instrumen utama untuk memecahkan rahasia dibalik kegiatan yang bersifat naturalis. Yang mana di masa yang akan datang ia akan menjumpai biologi, fisika, kimia, astronomi dll yang menjadi ilmu dasar untuk menaklukan pengetahuan alam sekitar dan semesta. Jika kecenderungan kecerdasan naturalisnya tidak berubah dan bertahan hingga ia dewasa. Semua itu mengharuskan seseorang memiliki kemampuan logis matematis. Tentunya kemampuan di bidang ini pun akan menjadi salah satu alat bantu bagi seorang muslim membela agamanya. Tak mengapa otaknya diisi dengan fisika, kimia, matematika tapi hatinya diisi dengan Al-qur’an.
Saya sudah terlalu jauh berpikir. Yuk kembali pada kegiatan Mengenal angka dan berhitung untuk anak usia dini. Hal ini dapat diawali dengan kegiatan yang melatih motorik anak, pengenalan lambang bilangan, dan kemampuan berpikir sederhana. Agar aktivitas berhitung ini menarik dan mudah diikuti. Dengan cara yang menyenangkan melalui permainan. Mulailah mengenal lambang bilangan melalui gambar atau benda konkret sehingga anak lebih mudah memahami.
Saya coba dengan cara membuat puzzle pagar. Alat dan bahan yang diperlukan adalah 10 buah stik es krim, spidol berwarna, selotip, kertas gambar dan pensil. Kegiatannya sederhana seperti ini:
1. Deret kan 10 stik es krim membentuk seperti pagar.
2.Rekatkan bagian atas dan bawah dengan selotip.
3. Mintalah anak memenuhi stik es krim pada bagian yang tidak ditempeli selotip itu dengan gambar yang ia inginkan. Ayah bunda dapat mendampingi anak untuk membuatkan gambar. Aqila menginginkan gambar ikan, kupu-kupu, bunga dan bintang. Khas anak naturalis sekali.
4. Mintalah anak untuk mewarnai gambar dengan spidol.
5. Balikkan rangkaian stik es krim / bagian yang ditempeli selotip dan menuliskan angka 1-10. Untuk hal ini saya membuat garis titik- titik dan Aqila yang menebalkan angkanya. Karena Aqila belum bisa menulis.
6. Saatnya bermain dengan melepaskan selotip dari rangkaian puzzle secara acak dan mintalah anak untuk menyusun kembali stik es krim sehingga membentuk susunan yang tepat. Bagi anak yang sudah mengenal angka, maka angka yang dibelakang gambar dapat dijadikan sebagai acuannya.
Setelah puzzle pagar ini jadi, Aqila tak juga dapat menyusunnya dengan benar saat rangkaian stik menjadi berantakan. Saya hanya sempat menjelaskannya sekali dan mungkin agak terlalu cepat. Sehingga ia kurang memahaminya. Drama pun terjadi. Karena ia tak juga dapat menyelesaikannya sampai pada percobaan yang ke lima, ia marah pada stik es krimnya. Uring-uringan dan menangis guling-guling. Sementara itu saya masih melayani si adek bayi yang sedang ingin digendong bunda. Kuminta Aqila untuk meninggalkan permainanya jika belum bisa dan boleh main yang lain dulu kita akan memulainya lagi jika si adek bayi sudah tidur. Tapi Aqila tetap tak mau meninggalkan stik es krimnya ia tetap ingin menyelesaikan permainannya. Cukup menguras tenaga bagi ibu dengan dua balita seperti saya. Istighfar mohon pertolongan pada Allah supaya keduanya mudah untuk saya tenang kan. Alhamdulillah Allah memudahkan saya menenangkan anak-anak. Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya saat mendampingi tumbuh kembang dua balita. Perlahan kupeluk kakak Aqila dan kuminta ia untuk tenang karena untuk memecahkan puzzle ini butuh ketenangan hati dan pikiran serta perasaan senang. Jika kakak marah maka kakak akan semakin sulit mengerjakannya. Dan alhamdulilah hanya sekali ku beri petunjuk ia langsung dapat menyelesaikannya. Selamat ya kakak Aqila, kamu hebat hari ini.
0 komentar:
Posting Komentar