Kamis, 04 Oktober 2018

KOMUNIKASI PRODUKTIF DENGAN BUAH HATI




Bagi seorang ibu pekerjaan rumah adalah sesuatu yang tak ada habisnya.ada saja yang harus dikerjakan.sehingga hal ini dapat menguras energi dan pikiran serta perasaan.apabila si ibu tak pandai melakukan menegemen diri,hati,dan fikiran tsb.

Salah satu Hal kecil yang kualami adalah baru saja ibu selesai menyapu dan mengepel,kemudian ibu tinggal ruang tamu yang sudah bersih itu untuk melanjutkan pekerjaan berikutnya,yaitu mencuci.usai mencuci ibu hendak mengambil gantungan baju di kamar,eh...tiba-tiba melihat ruang tamu yang sudah bersih tadi berubah menjadi hamburan mainan layaknya kapal pecah.
Kucoba perhatikan di sekelilingku tak nampak si kecil di ruang tamu itu. Hati ibu sedikit ada rasa kesal melihat ini semua. Yah..mau gimana lagi,ku lanjut saja ambil gantungan baju di kamar. Eh..si kecil rupanya nyumput di balik pintu kamar. Ia seperti sudah tau kalau ibunya kesal dengan mainan yg ia hamburkan itu.

Oke...biasanya ibu berkata,"masyaalloh..nak..ibu tu dah capek bgt,knapa mainannya diberantakin lagi? Ayo cepetan beresin maianannya". Kalimat kesal di lanjut dengan perintah tak membuatnya akan bergerak melakukan perintah ibu,yang ada dia langsung lari dan ngeloyor ke rumah samping akhirnya ibu harus bereskan sendiri semuanya.
Pengalaman yang demikian,tentunya sangat tidak mengenakkan,so aku harus rubah caranya agar dia punya kemauan untuk membereskan mainan nya.

Maka kali ini aku coba tetap tersenyum padanya yang ada di balik pintu kamar.
"Kakak abis main ya?" Tanyaku.
Dia hanya menganggukkan kepala.
" eh gak apa2 kok, kan tadi katanya kakak mau mewarnainya di bawah gak di meja,kalau lantainya kotor jadi gak asyik loh mewarnainya".
"Apa ibu gak marah sama aku?" Tanyanya butuh penjelasan.
"Enggak,ibu nggak marah kok. Gimana kalau ibu minta tolong sama kakak untuk bantuin ibu masukin mainanya di kardus?" Ajakku padanya dg memberinya pertimbangan.
"Iya deh,yuk kita masukin sama sama ya bu" katanya tanda sepekat.
Kami pun akhirnya berikan semuanya bersama.
" terimakasih kakak sudah mau beresin mainannya,kakak pinter deh." Pujiku padanya.
" sama sama ibu,apa aku boleh mewarnai di bawah bu?"
"Tentu saja boleh,kan lantainya dah bersih lagi".

Dua kata sederhana ini ternyata memberikan keajaiban,keduanya mengandung makna mendalam akan sebuah penghormatan dan penghargaan pada anak.
Yuuuk murahkan 2T di rumah,Tolong dan Terimakasih.


0 komentar:

Posting Komentar

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

ANDROID SOURCE CODES MURAH

ADVERTISEMENT

IKUTI KAMI

Total Pageviews

Popular Posts

ADVERTISEMENT

Aqila Nyanyi - Naik Delman

IKUTI FANSPAGE KAMI

Unordered List

Text Widget