Air adalah benda yang teramat Aqila sukai.sejak bayi,Aqila sudah tahu bagaimana ia menikmati bermain air.kaki mungilnya dihentak hentakkannya di air setiap kali aku memandikannya ,tertawa kecil dan merekah.membuat penatku hilang seketika.
Suatu hari aku kenalkan ia dengan kran air.ku ajarkan ia memutar kran,dan keluarlah airnya.
"Bunda...airnya keluar ya nda...hihihi,aku bisa mandi ya bunda?"
Komentarnya sembari tertawa riang tanda bahagia
"Iya sayang...air ini ciptaan Alloh,kita harus mensyukuri nya.ayo Aqila ucapkan alhamdulillah..." jawabku sambil memberikan pengajaran Aqidah.
Setiap hari Aqil mulai terbiasa menggunakan kran air .dari memutar kran ukuran kecil,sedang dan pol.biasanya ia memutar kran air untuk keperluannya cuci tangan dan kaki.
Siapa sangka akal nya lebih dari itu,dia ingin mencoba hal yang baru.
Saya terkejut dibuatnya.sore hari ketika saya sedang masak untuk makan malam,Aqila menghampiriku.
"Bunda,aku main ya..gak jauh kok.main di rumah saja" katanya minta izin.
"Iya,sayang nanti kalau bunda panggil Aqila jawab ya.."
Jawabku tanda setuju.
Ditengah kesibukanku memasak,aku sempatkan tengok Aqila yang sedang bermain.pertama ku lihat dia,dia main masak masakan dengan peralatan yang dia ambil di rak piring.entah kenapa dia tak mau pakai peralatan masak mainannya.dan lebih suka pakai punya bunda di dapur.dia begitu sibuk memasak nasi dari tanah dan sayur mayur dari daun dan bunga-bunga yang ada di halaman rumah.kulihat ia bicara sendiri dan asyik menghidangkan hasil masakannya.
Melihat dia aman-aman saja,aku kembali ke dapur melanjutkan memasak.tak lama aku melanjutkan masak,terdengar gemericik air dari kran samping rumah.karena penasaran,ku tengok lagi anakku yang berusia 2,5 tahun itu.benar saja,Aqila yang menghidupkan kran air itu.rupanya Aqila menyadari kedatanganku." Bunda,aku cuci tangan ni...kotor,kakinya juga" ucap Aqila memberi penjelasan padaku.
"Ya sudah,Aqila pinter ini kalau tangan dan kaki kita kotor harus dicuci ya.oya,Aqila juga bisa berwudhu dari kran air ini lho" kesempatan tepat bagiku untuk mengajarkan wudhu padanya.
"Wudhu itu apa nda?" Tanyanya padaku serius.
"Wudhu itu membersihkan diri sebagai syarat untuk kita sholat,begini caranya" jawabku sambil langsung mengajarkan wudhu padanya.
Usai kami belajar berwudhu,tiba-tiba aku teringat dengan masakan ku.aku berlari menuju dapur begitu saja tanpa ku perhatikan Aqila.
Ku selesaikan memasakkan sampai tuntas.kemudian aku menyusul Aqila dengan perasaan khawatir apa yang sedang Aqila lakukan sepeninggalku.
Belum jauh aku berjalan,kakiku merasakan becek-becek tanah.pertanda ada air menggenang di tanah yang mengotori kakiku.kuangkat pandanganku ke depan.dan....kulihat Aqilaku sedang berguling guling di tanah.bajunya basah kuyup dan tubuhnya penuh tanah.ku lihat ia sedang begitu santai menikmati becekan tanah dengan berguling sambil menghentakkan tangannya di genangan air,supaya tercipta cipratan air yang mendarat ke wajah dan tubuhnya.
Ku cari sumber airnya darimana sehingga bisa membuat genangan air dan becek.perasaanku mengatakan ini dari kran air yang terbuka,dimana Aqila cuci tangan dan berwudhu denganku tadi.dan benar saja...kran air itu terus menerus mengeluarkan air yang membuat tanah samping rumah kami menjadi becek.mungkin karena agak lama kran air itu terbuka,sehingga airnya bisa kemana mana.
"Bunda....sini nda..lihat aku!" Teriak aqila bersemangat.
" nda..enak nda,asyik nda...." lanjutnya memperlihatkan ekspresi bahagia.
"Subhanalloh Sayang....kanapa airnya buat mainan?kan aqila jadi basah semua dan kotor,lihat itu badanmu banyak tanahnya iiiih..jijiknya"
" gak apa apa ya nda....nanti mandi sama bunda" bujuknya padaku
" hmmmm..ya sudah gak apa-apa.tapi sekarang sudah sore sayang,Aqila sudah waktunya mandi ya.."
"Bentar lagi ya nda..." bujuknya
" Bunda siapin air hangat dulu ya,Aqila boleh main lagi.tapi kalau bunda panggil berarti Aqila harus berhenti main dan cepat mandi ya" jawabku memberi peringatan.
"Iya nda...sana masak air dulu " celotehnya yang membuatku gemas.
Siap sudah air hangat yang aku siapkan untuk aqila mandi.dan aku ajak dia untuk berhenti main becek-becekan lalu mandi.
Alhamdulilah bahagia Aqila ku bermain hari itu.dan yang lebih penting lagi, aku bisa memberinya pembelajaran untuk beberapa hal,tanpa membuatnya berhenti bermain dan tanpa pemaksaan.
0 komentar:
Posting Komentar